Bupati Karo Hadiri Rakor dan Advokasi Gerakan Intervensi Serentak Percepatan Penurunan Stunting se-Sumut

Karo2002 x Dibaca

Medan, Karosatuklik.com – Penurunan tingkat prevalensi stunting di Kabupaten Karo merupakan bukti konkret kinerja Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Karo), dengan mengandalkan 8 aksi konvergensi penurunan stunting serta membuat program best practice pada level Kabupaten, Kecamatan dan Puskesmas baik secara spesifik dan sensitif kepada kelompok sasaran remaja putri, calon pengantin, ibu hamil, ibu menyusui dan anak berusia 0-59 bulan.

Hal ini dikatakan Bupati Karo, Cory Sriwaty Sebayang usai menghadiri kegiatan Koordinasi dan Advokasi Gerakan Intervensi Serentak Percepatan Penurunan Stunting di Sumatera Utara bersama Bupati/Walikota se-Sumut dan Jajarannya yang berlangsung di Hotel Santika Premier Dyandra Medan, Senin (03/06/2024).

Turut hadir mendampingi Bupati Karo, Kepala Bappedalitbang, Ir. Nasib Sianturi, M.Si, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak serta Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Karo, dr.Arjuna Wijaya, Sp.P, Plt Kepala Dinas Kesehatan, dr Jasura Pinem, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa, Data Martina Br Ginting AP, M.Si.

Menurut Bupati Karo berbagai upaya diatas juga sudah saya paparkan saat Kunjungan Konfirmasi Hasil Penilaian Kinerja Stunting Kabupaten Karo Tahun 2023 bertempat di Aula Kantor Bupati Jalan Letjen Djamin Ginting Kabanjahe, Jumat (31/05/2024) kemarin, ungkapnya.

Sesuai arahan dan bimbingan Bapak Pj Gubsu, Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Karo, terus bersinergi, bergandengan tangan dan berkolaborasi dengan Forkopimda, tokoh/lembaga agama, kepala sekolah, foundation serta CSR, yang masing masingnya berkontribusi dalam penurunan stunting, sebutnya.

Bahkan kita (Penkab Karo), sambung Bupati Cory Sebayang, telah membuat aplikasi SIPESIKAP STUNTING berbasis kearifan lokal bertujuan memperkaya sumber data indikator stunting, pensasaran penerima manfaat, informasi sebaran stunting, program kegiatan, agenda kegiatan serta kegiatan mulai dari perencanaan pelaksanaan dan pemantauan penurunan stunting, ungkap Bupati Cory Sebayang.

Arahan Pj Gubernur Sumut

Sementara Pj Gubernur Hassanudin pada penutupan dan penguatan acara tersebut mengatakan, Pemprov Sumut menargetkan prevalensi stunting 14,5% di tahun 2024, dan saat ini angka prevalensi stunting Sumut sebesar 18,9%.

Ada empat poin penting yang perlu ditindaklanjuti menurut Pj. Gubernur Sumut, Hassanudin yaitu mengaktifkan 15.344 Posyandu, penimbangan Baduta 100%, bahu-membahu menghidupkan Posyandu, dan menjamin kecukupan makanan sampai ke Baduta dan ibu hamil.

“Ini butuh koordinasi dan kolaborasi, penanganan stunting butuh kerja sama strategis antara pemerintah daerah, Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, Dinas Sosial, TPPS Kabupaten/Kota dan stakeholder lainnya,” kata Hassanudin.

Ketepatan intervensi yang dilakukan, menurut Hassanudin, harus tepat sasaran agar secara nyata berdampak kepada penurunan stunting. Misalnya, intervensi spesifik seperti suplemen, ASI eksklusif dan makanan pendamping ASI.

Program tersebut menurut Hasanudin dirancang dengan tujuan untuk memastikan bahwa semua pihak bergerak seirama dengan sasaran yang tepat.

Selain itu ia juga memastikan program Intervensi Serentak yang dicanangkan bulan Juni ini menjadi langkah preventif yang lebih efektif daripada hanya mengobati. Pasalnya, ia menilai selama ini stunting masih banyak lantaran pencegahan yang dilakukan baik oleh pemerintah maupun masyarakat masih terlalu kurang.

”Kita tidak perlu membahas soal keterbatasan anggaran. Banyak hal lain yang belum bisa kita maksimalkan sementara banyak ruang yang bisa kita gunakan untuk program ini termasuk penggunaan Dana Desa (DD), namun harus tepat sasaran sehingga berdaya guna. Ini jadi tanggung jawab moral kita bagi generasi mendatang. Saya optimis, melihat kehadiran kita disini, tidak hanya 14 persen, tapi satu digitpun saya yakin kita bisa capai,” pungkas Hasanudin.

BKKBN Sumut Lakukan Gerakan Intervensi Serentak Pencegahan Stunting

Pada pembukaan acara terseburt, Kepala Perwakilan (Kaper) BKKBN Sumut, Dr. Munawar Ibrahim, S.Kp, MPH dalam sambutannya mengatakan, sangat diperlukan persiapan langkah strategis untuk menurunkan angka stunting. Salah satunya menggelar pertemuan rutin dengan stakeholder terkait.

“Kita akan melakukan langkah strategis dengan 33 Kabupaten/Kota di Sumut dan rutin melakukan koordinasi sebagai tindak lanjut kegiatan ini,” ujarnya dihadapan Sekretaris Utama, Tavip Agus yang sekaligus menjadi nara sumber pada pertemuan yang juga dihadiri mewakili Pemprovsu serta unsur Pemkab/Kota se-Sumut.

Menurut dalam melaksanakan kegiatan ini tentu diperlukan dukungan dari semua pihak khususnya Pemerintah Daerah Provinsi, Kabupaten/Kota sampai tingkat desa mulai dari persiapan, pelaksanaan sampai pemantauannya.

“Konvergensi antara semua pihak sangat diperlukan dalam pelaksanaan di lapangan,” katanya seraya mengatakan BKKBN Sumut secara terus menerus berupaya menurunkan angka stunting bersama Pemerintah Daerah (Pemda).

Pemerintah Provinsi Sumatera Utara, katanya terus memperkuat kapasitas petugas Posyandu, tentunya melalui pemberdayaan ini diharapkan berdampak langsung pada penurunan angka stunting.

Sementara Taviv Agus Rayanto yang menjadi nara sumber berjudul, “Akselerasi Intervensi Serentak Pencegahan Stunting Tahun 2024” menyamoaikan, Sumut menjadi penyangga penurunan stunting angka secara nasional. Oleh karena itu diharapkan perlu kerja keras seluruh elemen masyarakat di Sumut.

Dikatakan, tujuan kegiatan ini diantaranya untuk memastikan penurunan stunting di Indonesia mencapai target 14 persen, dengan akselerasi jangka pendek karena di bulan Oktober itu adalah 14 persen. Padahal hasil SKI 21,5 persen, berarti untuk mampu menuju kesana kita harus menurunkan 7,5 persen pertahun. (R1)

Baca Juga:

  1. BKKBN Catat 1.166.929 Keluarga di Sumut Berisiko Stunting, Ijeck Minta Pemda Tingkatkan Peran
  2. Kerjasama BKKBN-TNI Erat, Percepatan Penurunan Prevalensi Stunting Optimistis Capai Target
  3. Harganas ke-29 di Kota Medan, BKKBN Gelar Webinar Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting

Komentar