Demokrat Tepis Potensi Koalisi Perubahan Bubar Jalan

Politik1288 x Dibaca

Jakarta, Karosatuklik.com – Partai Demokrat menepis potensi Koalisi Perubahan bakal bubar jalan. Pasalnya, ketiga parpol yang melakukan penjajakan yakni NasDem, Demokrat, dan PKS intens membangun komunikasi yang mencegah potensi koalisi bakal layu sebelum berkembang.

Koordinator Jubir Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra tidak membantah koalisi seperti jalan di tempat. Namun sejatinya proses terus berjalan, artinya masing-masing parpol baik internal maupun secara eksternal terus melakukan pendekatan untuk menyolidkan koalisi.

“Kita tahu, di masa lalu atau di tempat lain, ada koalisi yang sudah dideklarasikan, tahu-tahu bubar di tengah jalan atau tidak kemana-mana, berjalan di tempat. Kami ingin meyakinkan itu tidak terjadi di koalisi perubahan, demikian seperti yang disampaikan oleh Ketua Umum Partai Demokrat, AHY,” terang Herzaky, Senin (23/1/2023).

Dia menegaskan, belum adanya deklarasi koalisi bukan berarti Koalisi Perubahan gagaal terbentuk. Namun butuh waktu untuk membahas siapa pasangan yang bakal diusung nantinya.

Adapun, Partai NasDem telah mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai capres. Namun untuk urusan cawapres, Partai Demokrat dan PKS mau mengusung dari internal.

“Oleh karena itu, memang masih butuh waktu, masih butuh proses, untuk menghadirkan keyakinan di antara tiga parpol dan tentunya meyakinkan siapa pasangan yang akan diusung, yang bisa merepresentasikan perubahan sekaligus memiliki kans kemenangan paling besar,” lanjutnya.

Herzaky melanjutkan, ketiga parpol dalam koalisi memiliki kesetaraan dalam menyampaikan berbagai pendapat, sehingga patut untuk didengar dan dipertimbangkan. “Oleh karena itu, per hari ini, kami ingin menghadirkan rasionalitas. Tidak boleh ada yang memaksakan harus si A atau jangan si B. Kita ingin berlayar dan juga ingin menang,” sambungnya.

Lalu mengenai nama AHY yang secara getol diusung oleh Demokrat untuk mendampingi Anies, Herzaky menyatakan nama AHY terus mengemuka tak hanya pada hasil survei, namun juga di masyarakat.

“Sebelum mencari tokohnya siapa, perlu juga mengetahui maunya masyarakat. Ternyata, bukan hanya dari survei, melainkan juga ketika kami berdialog dengan masyarakat, keliling nusantara bertemu dengan rakyat, petani, nelayan, pelaku UMKM, ibu-ibu rumah tangga, anak-anak muda, dan berbagai kalangan masyarakat lainnya, ternyata harapan perubahan itu ada dan makin kuat,” terangnya. (Inilah.com)

Komentar