Hasil Autopsi Dubur Brigadir J Memperkuat Motif LGBT Ferdy Sambo, Refly Harun: Bisa Saja Yosua Dipaksa

Nasional6488 x Dibaca

Jakarta, Karosatuklik.com – Eks Kadiv Propam Polri, Irjen Pol Ferdy Sambo dikabarkan masuk ke dalam golongan lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT).

Munculnya kabar Ferdy Sambo sebagai biseksual membuat pihak keluarga Brigadir J meminta agar dubur dan kelamin Nofriansyah Yosua Hutabarat turut diautopsi.

Pasalnya, autopsi dubur dan kelamin Brigadir J tersebut untuk memperjelas kebenaran soal kabar Ferdy Sambo seorang biseksual.

Tak sedikit yang mengaitkan pernyataan Menkopolhukam Mahfud MD yang menyebut motif pembunuhan Brigadir J menjijikkan dan sensitif dengan kabar Ferdy Sambo seorang biseksual.

Beredarnya kabar autopsi dubur tersebut dinilai memperkuat motif Ferdy Sambo sebagai seorang biseksual.Pakar Hukum Tata Negara, Refly Harun mengungkapkan Brigadir J adalah seorang yang memiliki orientasi seksual yang normal.

Menurut Refly Harun, hal tersebut dibuktikan dengan kabar bahwa Brigadir J sangat mencitai kekasihnya, Vera Simanjuntak.”Yosua ini adalah seorang yang normal, dia sangat mencintai pacarnya,” kata Refly Harun.

Mantan Komisaris Utama PT Pelindo I itu mempertanyakan mengenai keterlibatan Brigadir J dengan Ferdy Sambo yang dituding biseksual.

Menurut Refly lagi, ada kemungkinan Brigadir J dipaksa. Hal ini dikarenakan Yosua merupakan bawahan dari Ferdy Sambo.

“Kemudian, kenapa dia terlibat misalnya dengan Ferdy Sambo? Kita tidak tahu ini isu yang berkembang. Ya, bisa saja sebagai bawahan dipaksa,” ucapnya.

“Lalu, pertanyaannya adalah kenapa dia juga terlibat dengan PC? Seandainya itu benar juga. Mungkin sebagai bawahan dia juga dipaksa,” sambungnya.

Lebih lanjut, Alumnus Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada (UGM) itu mengatakan Brigadir J yang normal akhirnya membuatnya lebih memilih Putri Candrawathi dibandingkan dengan Ferdy Sambo.

Hal tersebut diduga menjadi pemicu marahnya Ferdy Sambo bila dikaitkan dengan isu LGBT.

“Dalam konteks ini, kenormalannya akhirnya membuat dia lebih memilih ke sana,” ujarnya.

Sebelumnya, Ketua Indonesia Police Watch (IPW) Sugeng Teguh Santoso menilai pernyataan Mahfud MD seakan membenarkan isu LGBT Ferdy Sambo.

Mahfud MD diketahui mengatakan bahwa motif pembunuhan Brigadir J menjijikan, sehingga hanya bisa dikonsumsi untuk orang dewasa.

Sugeng menilai kata menjijikan yang dimaksud Mahfud MD bukan berkaitan dengan isu perselingkuhan, melainkan adanya kemungkinan motif LGBT. (SeputarTangsel.com)