Jeep Hybrid Masih Terlalu Mahal untuk Pasar Indonesia

Otomotif3146 x Dibaca

Bogor, Karosatuklik.com – Distributor utama Jeep di Indonesia, PT DAS Indonesia, mengaku tidak mau terburu-buru untuk memboyong kendaraan listrik Jeep hybrid Amerika Serikat karena faktor harga yang masih tinggi.

“Jeep ini baru 2021 kan. Tetapi, pabrikan lain yang sudah meluncurkan lebih dulu dan sudah eksis di Eropa atau Amerika. Ketika masuk ke Indonesia dari segmen premium masih belum bisa karena banyak pertimbangan, tentunya karena teknologi tersebut jadi nilainya jadi cukup tinggi,” ungkap Chief Operating Officer PT DAS Indonesia, Dhani Yahya kepada wartawan saat peluncuran Jeep Wrangler dan Gladiator di Bogor, Rabu (27/1/2021).

Sebagai mana diketahui, produsen kendaraan asal Amerika Serikat (AS) itu akan segera memasarkan kendaraan off-roader terbarunya Jeep Wrangler Rubicon dan Sahara 4xe 2021 yang semuanya dibekali powertrain hybrid mengkombinasikan mesin turbo dan motor listrik.

“Mobil itu baru bisa dibeli pada semester 1 di Amerika, kalau kami bawa ke Indonesia, homologasi dari setir kiri ke kanan itu cukup memakan waktu yang lama. Jadi, saya rasa mungkin the next 3 or 4 years baru bisa masuk Indonesia,” kata dia.

Ia menambahkan, perusahaan itu masih menunggu waktu yang tepat untuk meluncurkan kendaraan elektrik ke pasar Indonesia, ketika harga jual mobil itu tidak terlalu tinggi untuk konsumen.

Ia berpendapat, jika teknologi baterai sudah semakin banyak digunakan, maka harganya tidak akan tinggi seperti saat ini.

“Nantinya lama kelamaan akan ada harga ekonomis yang optimal. Nah ini kami tunggu harga ekonomis dari elektrik yang diluncurkan di Indonesia, jadi tidak hanya proyek yang hanya 1, 2 atau berapa puluh unit saja,” jelas dia.

Jeep Wrangler Sahara 4xe dan Rubicon 4xe 2021 menyuguhkan tenaga maksimum 375 tenaga kuda dan torsi 470 lb.-ft, dengan akselerasi dari 0-100 km per jam dalam waktu sekitar 6 detik.

Hadir sebagai kendaraan hybrid, keduanya dilengkapi baterai 17 kWh yang memungkinkan perjalanan sehari-hari hanya dengan tenaga listrik.

Torsi dari motor listrik di powertrain hybrid Wrangler 4xe bekerja langsung sesuai permintaan dari pengemudi. Powertrain juga menghasilkan pengoperasian mesin yang hemat bahan bakar dan start-stop yang mulus. Penggabungan elektrifikasi ke dalam jajaran Jeep adalah sebuah evolusi dari teknologi 4×4.

“Jeep Wrangler 4xe 2021 adalah Wrangler paling ramah lingkungan, paling efisien dan mampu yang pernah kami ciptakan,” kata Christian Meunier, Presiden Global Merek Jeep di FCA, dalam pernyataannya.

Jeep Wrangler 4xe akan dijual secara global, dengan colokan port pengisian kendaraan listrik (EV) yang disesuaikan dengan wilayah tertentu.

Powertrain Jeep Wrangler 4xe mengintegrasikan dua motor listrik dan paket baterai 400 volt dengan mesin empat silinder 2.0 liter yang hemat bahan bakar dan transmisi otomatis delapan kecepatan TorqueFlite.

Konfigurasi itu memaksimalkan efisiensi komponen propulsi hibrida dan memasangkannya dengan driveline Wrangler yang terkenal di dunia dan telah terbukti.

Mesin injeksi mereka menggunakan twin-scroll, turbocharger inersia rendah untuk responsivitas, kinerja, dan efisiensi bahan bakar yang luar biasa.

Unit generator motor eTorque tegangan tinggi dan berpendingin cairan dipasang di bagian depan mesin, menggantikan alternator konvensional. Generator motor memutar mesin untuk pengoperasian yang hampir mulus, hemat bahan bakar, start-stop dan menghasilkan listrik untuk unit baterai.

Generator motor tegangan tinggi kedua jauh lebih bertenaga. Dipasang pada depan kotak transmisi, e-motor besar itu adalah kunci untuk pengoperasian listrik murni Wrangler 4xe.

Untuk paket baterai, mereka memakai lithium-ion 96-sel 400 volt, 17 kWh. Jeep Wrangler 4xe menggunakan bahan kimia grafit nikel kobalt (NMC). Paket dan kontrol dipasang di bawah baris kedua kursi, yang terlindung dari elemen luar.

Pengemudi Jeep Wrangler 4xe dapat menyesuaikan powertrain hybrid yang paling sesuai untuk setiap perjalanan, baik untuk memenuhi kebutuhan harian, malam hari di kota, atau menjelajah off-road. [antara/suara.com)