Jakarta, Karosatuklik.com – Pentagon menyatakan pesawat patroli maritim milik Angkatan Laut Amerika Serikat (AS) terbang ke Indonesia untuk membantu upaya pencarian kapal selam KRI Nanggala-402 yang hilang.
Pentagon menyebut P-8 Poseidon dirancang khusus untuk misi pencarian di lautan, khususnya kapal selam.
Seperti dilansir situs resmi Pentagon atau Departemen Pertahanan AS, defense.gov, Sabtu (24/4/2021), penjelasan tersebut disampaikan juru bicara Pentagon, John F Kirby, dalam konferensi pers pada Jumat (23/4) waktu setempat.
“Atas permintaan pemerintah Indonesia, kami mengirimkan aset-aset udara, termasuk sebuah pesawat patroli maritim P-8 Poseidon, untuk membantu pencarian kapal selam mereka yang hilang,” ucap Kirby.
Dituturkan Kirby bahwa Menteri Pertahanan (Menhan) AS, Lloyd J Austin III telah berbicara via telepon dengan Menhan Indonesia, Prabowo Subianto, untuk memastikan Indonesia mengetahui pesawat Angkatan Laut AS itu bergerak ke wilayahnya dan menawarkan dukungan atau bantuan lain yang mungkin diperlukan.
“Indonesia merupakan teman baik dan mitra strategis. Kami semua merasa sedih mengetahui laporan soal kapal selam mereka dan pikiran serta doa kami bersama para pelaut Indonesia, Angkatan Laut Indonesia, dan tentu saja keluarga mereka,” ujarnya.
Kirby menambahkan bahwa P-8 Poseidon milik Angkatan Laut AS merupakan jenis pesawat patroli maritim yang dirancang secara khusus untuk misi pencarian, khususnya kapal selam.
“Itu merupakan platform canggih yang bisa membantu pemerintah Indonesia untuk mengetahui lebih baik lokasinya (kapal selam-red),” jelas Kirby.
Lebih lanjut, Kirby menyebutkan jika pada akhirnya kapal selam Indonesia ditemukan, maka akan tergantung pada pemerintah Indonesia untuk mengambil langkah selanjutnya.
Dia menyebut tugas untuk mengangkat kapal selam ke permukaan menjadi pekerjaan yang menantang, namun dia menyatakan AS memiliki kemampuan untuk membantu proses tersebut.
“Sangat bergantung pada apakah Anda berupaya mencari objek di bawah air, apapun itu, kondisinya maupun seberapa dalam perairannya, dan juga seperti apa dasarnya dan seperti apa arusnya. Maksud saya, ada banyak hal yang harus diperhatikan. Dan mengangkat sesuatu dari dasar lautan merupakan pekerjaan berbahaya dan melelahkan.”
“Kami memiliki sejumlah kemampuan untuk membantu dalam hal itu,” cetus Kirby.
Sejauh ini, sebut Kirby, bantuan lainnya dari AS untuk Indonesia masih belum diketahui, selain pesawat P-8 Poseidon. Kirby menegaskan AS bertekad membantu Indonesia hingga menemukan kapal selamnya yang hilang.
“Kami ingin membantu mereka menemukan kapal selam itu dan kami ingin melakukan apapun yang kami bisa, apapun yang mereka butuhkan atau apapun yang mereka ingin kami lakukan, untuk membantu mereka mencarinya,” tandasnya.
Diberitakan sebelumnya bahwa KRI Nanggala-402 buatan Jerman sedang melakukan latihan torpedo di perairan utara pulau Bali sebelum hilang kontak pada hari Rabu (21/4).
Upaya pencarian sedang berlangsung 60 mil (96 km) dari Bali untuk menemukan 53 anggota kru kapal selam tersebut.
Para awak kapal selam diperkirakan hanya memiliki pasokan oksigen yang cukup hingga Sabtu (24/4) pagi. (Dtc)