Lepas Kamera Pengintai Harimau Sumatera di Hutan Sibayak, Ramlan Barus : Jalur Pendakian Masih Ditutup

Berita, Karo2137 x Dibaca

Berastagi, Karosatuklik.com – Setelah di pasang selama satu bulan, akhirnya kamera jebakan (camera trap) yang di pasang di kawasan hutan Gunung Sibayak di lepas, Kamis (12/11/2020).

Proses pengambilan kamera ini, dilakukan oleh tim dari Wildlife Conservation Society (WCS) Medan, didampingi Balai Besar Kelestarian Sumber Daya Alam (BBKSDA) Wilayah I Sumatera Utara, dan Taman Hutan Raya (Tahura) Bukit Barisan.

Berdasarkan informasi sebelumnya, camera trap ini dipasang untuk memastikan apakah di hutan yang masuk ke dalam kawasan Tahura itu benar menjadi perlintasan harimau Sumatera. Pasalnya, sebelumnya pihak dari Tahura Bukit Barisan dan BBKSDA mendapatkan laporan adanya pergerakan hewan buas yang dilindungi dari beberapa orang yang sempat melihat harimau Sumatera dengan nama latin panthera tigris Sumatrae ini.

Berdasarkan informasi dan keterangan dari Kepala Seksi Konservasi BBKSDA Wilayah I Sidikalang, Tuahman Tarigan, memang untuk jadwal penempatan kamera tersebut dilakukan selama satu bulan. “Pasalnya, berdasarkan laporan yang mereka terima dari beberapa kali pergerakan harimau tersebut tercatat dalam rentan waktu satu bulan,” sebutnya.

Wildlife Conservation Society (WCS) Medan, didampingi Balai Besar Kelestarian Sumber Daya Alam (BBKSDA) Wilayah I Sumatera Utara, dan UPT Taman Hutan Raya (Tahura) Bukit Barisan
Wildlife Conservation Society (WCS) Medan, didampingi Balai Besar Kelestarian Sumber Daya Alam (BBKSDA) Wilayah I Sumatera Utara, dan UPT Taman Hutan Raya (Tahura) Bukit Barisan. Karosatuklik.com/andika

“Karena memang informasi yang kita dapat, antara satu laporan dengan lainnya itu berjarak satu bulan. Makanya, bulan kemarin kita pasang, dan baru hari ini kita ambil kamera-nya agar maksimal,” kata Tuahman Tarigan.

Dia kembali menjelaskan, langkah selanjutnya pihaknya akan mengirimkan data yang telah terekam dari kamera tersebut ke balai besar di Medan. Dirinya menyebutkan, nantinya seperti apa proses pendeteksian dan bagaimana hasilnya akan diserahkan secara utuh dan sudah merupakan ranah dari balai besar di Medan.

“Ini nanti akan kita serahkan kepada tim yang ada di balai besar untuk proses pendeteksiannya. Dan nanti bagaimana hasilnya akan dilaporkan langsung oleh Balai Besar,” katanya.

Dirinya mengatakan, untuk proses pendeteksian rekaman dari kamera trap akan dilimpahkan seluruhnya ke tim yang ada di balai besar. Namun begitu, dirinya menjelaskan biasanya untuk pendeteksian data yang terekam berupa foto ini tidak terlalu lama.

Sementara itu, Kepala UPT Tahura Bukit Barisan Ir Ramlan Barus menambahkan, pihaknya menyerahkan sepenuhnya proses selanjutnya kepada pihak BBKSDA. Dirinya mengatakan, untuk jalur pendakian ke Gunung Sibayak juga masih ditutup untuk sementara waktu sambil menunggu kepastian dari pihak BBKSDA. (Andika)