Luhut: We Are The Biggest Buyer

Nasional1724 x Dibaca

Jakarta, Karosatuklik.com – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut B. Pandjaitan mengatakan kalau di ingat-ingat, sudah lama sekali sejak saya lapor kepada Presiden tentang peluang membangun kembali perekonomian negara lewat Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia.

Program yang dahulu belum pernah terpikir karena kita masih terlena dengan impor, akhirnya berhasil di inisiasi dan diwujudkan oleh Presiden Joko Widodo.

Hal itu disampaikan Menteri Luhut melalui akun Facebook resmi Luhut Binsar Pandjaitan, Jumat (25/3/2022) yang dikutip Redaksi Karosatuklik.com.

Dan disinilah kita saat ini bersama-sama menunjukkan nasionalisme kita sebagai bangsa besar yang cinta akan produk asli buatan negeri sendiri, lanjut Luhut.

“Saya berpikir bahwa ini semua boleh terjadi karena kita punya sosok pemimpin yang optimisme semangat dan leadership yang tinggi seperti Presiden @jokowi, keberhasilan ini juga buah dari kerja keras yang terintegrasi dari seluruh rekan-rekan K/L, Kepala Daerah serta BUMN,” ucapnya.

“Saya sampaikan di hadapan Presiden bahwa Belanja pemerintah ditarget Rp 400 T di thn 2022, dan diharapkan pada bulan april nanti bisa tembus Rp 500T. Menurut data dari BPS, jika pemerintah bisa belanja sampai Rp 500T, hasilnya akan tercipta hampir 2 juta lapangan kerja tambahan,” kata Menko.

Luhut: We Are The Biggest Buyer

Saya optimis target ini bisa kita capai karena melihat capaian komitmen transaksi sebesar Rp214,1 triliun dalam waktu 3 hari saja dalam momen business matching di Bali, berhasil kita buktikan hingga meraih rekor MURI sebagai Transaksi Terbesar Belanja Produk Dalam Negeri Dalam 3 Hari. Pemerintah adalah The Biggest Buyer!

Seluruh aksi afirmasi terhadap belanja produk dalam negeri hari ini, saya kira mengerucut pada satu implementasi besar yaitu mendorong sebanyak-banyaknya UMKM kita masuk ke e-katalog dan toko daring.

“Mengingat data yang saya dapat dari LKPP bahwa sejak awal diluncurkan sudah ada 50 ribu produk dalam negeri yang masuk ke e-katalog, kemudian meloncat jumlahnya menjadi 200 ribu PDN dan bukan hal yang mustahil jika akhir tahun ini bisa tembus lebih dari 1 juta produk yang tampil di e-katalog LKPP,” ujar Menko Marves.

Dengan masuknya banyak UMKM daerah ke e-katalog, akan mempermudah pengadaan barang dan jasa di tingkat pemerintah daerah juga dapat mempercepat realisasi belanja hingga mengurangi praktik korupsi yang seringkali terjadi lewat pengadaan barang dan jasa.

“Saya berpesan kepada seluruh K/L serta Kepala Daerah agar menjadikan aktivitas belanja produk dalam negeri menjadi gaya hidup belanja pemerintah, dengan begitu APBN kita akan bermanfaat seluruhnya untuk produk buatan Indonesi,” ajaknya. (R1)