Masa Depan KF-21 Boramae Makin Cerah, Uji Terbang Kedua Korean Falcon Tembus Ketinggian 15 Ribu Kaki

Nasional2789 x Dibaca

Jakarta, Karosatuklik.com – KF-21 Boramae merupakan pesawat tempur generasi berikutnya yang dikembangkan oleh Korea Selatan alias Korsel yang bermitra dengan Indonesia.

Belum lama ini KF-21 Boramae melakukan penerbangan pertamanya di bandara Sacheon.

Penerbangan perdana KF-21 Boramae dilakukan dari fasilitas produksi Korea Aerospace Industries sekitar 300 kilometer selatan Seoul, Korea Selatan, pada 19 Juli 2022.

KF-21 Boramae serial 001, lepas landas pada pukul 15:40 dan mendarat pada pukul 16:13 untuk tes udara pertama.

Laporan theaviationist.com membeberkan soal kesepakatan Indonesia dan Korsel terkait dengan pengembangan KF-21 Boramae.

Kesepakatan Indonesia dan Korsel dalam kaitannya dengan pengembangan KF-21 Boramae ini dilakukan sejak tahu 2014 silam.

“Korea Selatan dan Indonesia sepakat pada tahun 2014 untuk bersama-sama mengembangkan pesawat tempur generasi berikutnya dalam proyek senilai 7,5 triliun won (6,3 miliar dolar AS), dengan Indonesia berkomitmen untuk membayar 20% dari total biaya pembangunan.” jelas sumber, 19 Juli 2022.

Tahun 2028 mendatang setidaknya 40 unit KF-21 Boramae sudah bisa bergabung dengan Angkatan Udara Korsel.

Dan pada tahun 2032, Angkatan Udara Korsel akan dilengkapi dengan 120 unit KF-21 Boramae. Keberadaan KF-21 Boramae sendiri sangat penting bagi Angkatan Udara Korsel.

Ini karena KF-21 Boramae akan digunakan Angkatan Udara Korsel untuk menggantikan F4 miliknya. Mengingat usia dari F4 Angkatan Udara Korsel yang sudah uzur.

Sehingga memang sudah saatnya untuk diganti dengan yang baru yakni KF-21 Boramae.

“Korea Selatan berencana untuk mengerahkan 40 KF-21 pada tahun 2028 dan total 120 pada tahun 2032 untuk menggantikan F-4 Phantom yang sudah tua dari layanan tersebut,” jelasnya.

Sedangkan Angkatan Udara Indonesia atau TNI AU nantinya akan diperkuat sekitar 50 unit KF-21 Boramae.

Dan keberadaan KF-21 Boramae juga sangat penting bagi TNI AU. “… sementara 50 harus dikerahkan oleh Indonesia. Untuk alasan ini, pesawat ini menggunakan bendera Indonesia bersama dengan yang Korea selama penerbangan pertama.” tambahnya.

Bukti nyata andilnya Indonesia dalam pengembangan KF-21 Boramae terkonfirmasi lewat terpasangnya bendera merah putih Indonesia di bodi KF-21 Borammae.

Bodi KF-21 Boramae jadi bukti nyata kontribusi Indonesia dalam pengembangan KF-21 Boramae.

Di sisi lain, theaviationis.com juga membeberkan keunggulan lain dari KF-21 Boramae. Ini berkaitan dengan biaya KF-21 Boramae yang lebih rendah. Sehingga KF-21 Boramae bisa jadi alternatif pengganti F-35 AS.

Karena bentuk dari KF-21 Boramae sendiri dianggap memiliki kemiripan dengan siluman AS. “… dikembangkan sebagai alternatif berbiaya rendah dan kurang sembunyi-sembunyi untuk F-35 Amerika,

diharapkan akan diterjunkan oleh ROKAF (Angkatan Udara Republik Korea) pada tahun 2030-an untuk menggantikan armada pesawat F-4E Phantom dan F-5E/F Tiger II yang sudah tua.

Enam prototipe, termasuk dua pesawat kursi ganda, sedang dibangun untuk mendukung kampanye pengujian yang diharapkan berlangsung hingga 2026, ketika produksi skala penuh harus dimulai dengan KF-21 Block I.” imbuhnya.

KF-21 Boramae memiliki desain sangat mirip dengan generasi ke-5 lainnya (meskipun dianggap sebagai pesawat 4,5 gen.). KF-21 Boramae dianggap memiliki banyak kemiripan dengan F-22 Raptor AS.

Dan kemiripan KF-21 Boramae dan F-22 itu disebut termasuk ekor kembar kalengan yang serupa, bagian hidung umum dan pembentukan saluran masuk.

“Boramae juga menggunakan senjata konformal di atas asupan udara kiri, seperti F-35A.

Sekitar 65% dari teknologi yang digunakan pada KF-21 berasal dari Korea Selatan, termasuk radar active electronically scanned array (AESA) yang saat ini sedang diuji di atas Boeing 737-500 yang dimodifikasi.” terang sumber.

Pesawat tempur generasi 4,5 akan dilengkapi dengan rudal udara-ke-udara, termasuk Meteor MBDA.

Salah satu hal paling menarik tentang penerbangan perdana pada 19 Juli 2022, adalah bahwa prototipe “001” membawa empat Meteor lembam di bawah badan pesawat.

Masa depan KF-21 Boramae sangat cerah dan terbuka lebar. Baru-baru ini KF-21 Boramae telah kembali melaksanakan uji terbang kedua. Uji terbang kedua KF-21 Boraae berhasil mencatatkan banyak pembaharuan.

Dalam laporan donga.com, penerbangan kedua KF-21 Boramae dilakukan pada ketinggian 15.000 kaki (sekitar 4500 m).

KF-21 Boramae juga melakukan penerbangan dengan kecepatan sekitar 400 km/jam, mirip dengan penerbangan pertama. (R1/ZJ)

Baca juga:

1. Amrik Saja Gentar Apalagi Negeri Tetangga, KF-21 Boramae Terbang Perdana Setelah 2 Dekade
2. AS Dengki Lihat Indonesia Mampu Produksi Secara Mandiri KF-21 Boramae
3. Sederet Alutsista Canggih dan Modern akan Memperkuat TNI AU Setelah Rafale dan F-15 EX