Menko Airlangga: Ada Dana Sebesar Rp 133 Triliun yang Siap Mengalir ke LPI

Nasional677 x Dibaca

Jakarta, Karosatuklik.com – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebutkan, sejumlah lembaga keuangan internasional sudah menunjukan ketertarikan untuk menempatkan dananya di Lembaga Pengelola Investasi ( LPI) atau Indonesia Investment Authority (INA).

Ia bahkan menyebutkan, lembaga-lembaga tersebut sudah mengirimkan surat minat investasi atau letter of intent (LoI) untuk mengguyur LPI, dengan total potensi dana sebesar 9,5 miliar dollar AS atau setara Rp 133 triliun (asumsi kurs Rp 14.000 per dollar AS).

“Akumulasi LoI mencapai 9,5 miliar dollar AS,” katanya dalam gelaran Indonesia Economic Outlook 2021, Senin (8/2/2021).

Lebih lanjut Airlangga mengatakan, sejumlah lembaga yang telah mengirimkan LoI ialah, nited States International Development Finance Corporation (US DFC), Japan Bank for International Cooperation (JBIC), Caisse de depot et placement du Wuebec (CDBQ)-Canda, dan perusahaan pengelolaan aset asal Belanda yakni APG-Netherland.

Minat dari para lembaga keuangan tersebut selaras dengan iklim investasi nasional yang mulai membaik, setelah hadirnya Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja.

Menko Airlangga

Pemerintah pun saat ini tengah memfinalisasi aturan-aturan turunan UU sapu jagat itu, yang terdiri dari 49 Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) dan 5 Rancangan Peraturan Presiden (RPerpres).

“Seluruh regulasi tersebut diharapkan mapu menjadi pedoman pelaksanaan UU Cipta Kerja bagi seluruh stake holders,” ujarnya.

Selain itu, momentum percepatan pemulihan ekonomi juga dinilai mempengaruhi minat para investor untuk menanamkan modalnya di LPI.

Saat ini, pemerintah tengah melaksanakan berbagai upaya percepatan pemulihan ekonomi, mulai dari pelaksanaan vaksinasi Covid-19 hingga pemberian insentif usaha, sehingga pada tahun ini diharapkan perekonomian mampu kembali tumbuh positif.

“Sejalan dengan pemulihan ekonomi dunia, perekonomian Indonesia juga akan pulih pada 2021 dengan rentang 4,5 sampai 5,5 persen,” ucapnya. (Kompas.com)