Pemkab Asahan Ikuti Rakor, Monitoring dan Evaluasi Perkembangan Covid-19 di Sumatera Utara Secara Virtual

Asahan, Sumut938 x Dibaca

Kisaran, Karosatuklik.com – Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi menyampaikan secara langsung perkembangan dan penanganan covid-19 di Sumatera Utara kepada pimpinan rapat yakni Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia Dr. (H.C.) Ir. Airlangga Hartarto, M.B.A., M.M.T, dimana pada saat ini di Sumatera Utara kasus aktif telah menurun dari 23,57 % menjadi 19,51 % dan tingkat keterisian Rumah Sakit cenderung menurun (BOR 29,61%) dibawah ambang maksimal WHO yakni 60%.

Hal itu terungkap saat rapat Monitoring dan Evaluasi Perkembangan Covid-19 di Provinsi Sumatera Utara (Provsu) secara virtual, Kamis (09/09/2021).

Sementara Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Asahan Drs. John Hardi Nasution, M. Si didampingi oleh Kepala BPBD Kabupaten Asahan, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Asahan, Kepala Dinas Sosial Kabupaten Asahan, Kepala Dinas Koperasi dan Perdagangan Kabupaten Asahan, Kasatpol PP Kabupaten Asahan dan Kepala Bagian Ekonomi Setdakab Asahan mengikuti Rapat Koordinasi (Rakor) dari ruang Command Center Kantor Bupati Asahan.

Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi menyampaikan secara langsung perkembangan dan penanganan covid-19 di Sumatera Utara kepada pimpinan rapat yakni Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia

Edy Rahmayadi juga menyampaikan tentang kondisi perekonomian terkini Sumatera Utara, yang pada saat ini Pertumbuhan Ekonomi Semester I Tahun 2021 tumbuh 49,5% dengan pertumbuhan tertinggi berasal dari Ekspor (18%) Produksi Pertanian dan Perkebunan 4,9%.

Dengan meningkatnya harga komoditas, dari sisi pengeluaran pertumbuhan ekonomi berasal dari kontribusi Konsumsi Rumah Tangga meningkat 5,14% (salah satunya diakibatkan meningkatnya daya beli masyarakat yang di topang dari Bantuan Sosial Tunai dari Program Pemulihan Ekonomi Nasional). Sampai 31 Agustus 2021, realisasi PEN di Sumatera Utara mencapai Rp.176 Triliun atau 5,75% dari total anggaran PEN Rp. 347 Triliun.

Selain itu, Edy Rahmayadi mengatakan, konsumsi Konsumsi Pemerintah juga ikut mendorong Pertumbuhan Ekonomi, sampai Semester I 2021, realisasi APBD Sumatera Utara sebesar 53,48% tertinggi ketiga realisasi secara nasional. Dan saat ini juga, inflasi di Provinsi Sumatera Utara tercatat 2,24% masih pada sasaran target inflasi 3% ± 1% dengan berbagai program pengendalian inflasi untuk memastikan Ketersediaan dan Keterjangkauan dengan memperkuat produksi, pengendalian rantai pasok, dan penguatan kelembagaan (Pemerintah Provinsi Sumatera Utara mendapat kategori TPID terbaik untuk wilayah Sumatera dalam pengelolaan inflasi daerah).

Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi menyampaikan secara langsung perkembangan dan penanganan covid-19 di Sumatera Utara kepada pimpinan rapat yakni Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia

Kemudian Gubernur menyampaikan tentang program bantuan tunai untuk Pedagang Kaki LIma (PKL) diantaranya Program Bantuan Tunai untuk Pedagang Kaki Lima (PKL) yang akan disalurkan pemerintah, akan sangat membantu para PKL yang ada di Sumatera Utara yang jumlahnya kurang lebih 2,3 juta PKL.

Dengan bantuan tersebut, PKL akan dapat tetap berusaha di tengah krisis dengan tetap menerapkan protokol kesehatan. Dan Program Kartu Pekerja. Pandemik Covid-19 telah berdampak pada meningkatnya pengganguran, untuk Sumatera Utara Pencari Kerja berjumlah 22.352 Orang.

Dengan Program Kartu Pekerja, diharapkan dapat memberikan modal kerja dan keterampilan, sehingga mampu untuk berwirausaha dan menciptakan berbagai kegiatan produktif yang inovatif dan kreatif.

Menko Perekonomian

Sebelum menyampaikan bimbingan dan arahannya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, menyerahkan bantuan berupa obat-obatan dan vitamin dari Kemenkes kepada Pemerintah Provsu yang diterima langsung oleh Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, pada bimbingan dan arahannya mengatakan, jumlah kasus aktif per 8 September 2021 di Sumatera Utara 15.685 kasus, menurun 37,42% dibandingkan 9 Agustus lalu.

Ketua Umum Partai Golkar itu juga mengatakan, asesmen situasi pandemi di Provsu berada pada level 3, tingkat konfirmasi kasus relative rendah di level TK-2 , angka kematian rendah di Level TK-1 dan Rawat Inap (BOR) di Level TK-3. Jumlah Testing “Sedang” dengan Positivity-Rate 5,89% per minggu, Tracing “Memadai” dan treat.

Dia menambahkan, terdapat 7 Kabupaten/Kota mengalami kenaikan Level Asesmen, 9 Kabupaten/Kota penurunan Level Asesmen, dan 17 Kabupaten/Kota tetap. Untuk capaian testing sendiri Provsu termasuk tertinggi secara nasional : 14 Kabupaten/Kota: > 90%; 8 Kabupaten/Kota: 50%-90%; 11 Kabupaten/Kota: < 50%.

Kemudian Airlangga mengatakan, untuk capaian vaksinasi di 33 Kabupaten/Kota di Sumatera Utara, terdapat 9 Kabupaten/Kota > Nasional (33,06%) untuk Dosis-1 dan 3 Kabupaten/Kota dengan Vaksinasi Dosis-1 masih < 10%. Dan untuk cakupan vaksinasi Lansia pun perlu didorong kembali terutama kabupaten/kota yang capaian dosis pertama <10%.

Dia juga menyebutkan, ekonomi Provinsi Sumut pada Q2-2021 mengalami pertumbuhan positif sebesar 4,95% (YoY), lebih dari nasional (7,07%), Dari sisi Lapangan Usaha, share tertinggi adalah sektor Pertanian (21,33%) diikuti Industri (19,3%) dan Perdagangan (6,9%).

Adapun pertumbuhan tertinggi dicatat oleh Sektor Jasa Keuangan (7,87%) sedangkan yang terendah adalah Jasa Kesehatan (0,50%) dan Dari sisi Pengeluaran, pertumbuhan tertinggi dicatatkan komponen Impor (24,10%) dan Ekspor (18,89%). Konsumsi Rumah Tangga yang merupakan komponen dengan share terbesar (51,44%) tumbuh di angka 5,14%. (R1)