Pemko Medan Abadikan Nama Prof dr Harun Rasyid Lubis Jadi Ruangan Haemodialisis di RS dr Pirngadi

Sumut1686 x Dibaca

Medan, Karosatuklik.com – Pemko Medan meresmikan ruangan Dialisis Prof dr Harun Rasyid Lubis di Rumah Sakit Dr Pirngadi Medan, Rabu (15/09/2021). Nama ruangan ini diberikan sebagai penghargaan dan penghormatan kepada Bapak Ginjal Kota Medan, Prof dr Harun Rasyid Lubis yang meninggal dunia pada 15 Agustus lalu.

Peresmian ruangan Haemodialisis Prof dr Harun Rasyid ini dilakukan oleh Wali Kota Medan Bobby Nasution diwakili Wakil Wali Kota Medan Aulia Rachman ditandai dengan Penandatanganan prasasti dan pembukaan tirai ruang Haemodialisis tersebut.

Turut hadir Dirut RS dr Pirngadi Medan dr Suryadi Panjaitan, Istri Prof dr Harun Rasyid Lubis, Siti Asrah Siregar, Ketua Pernefri Wilayah Sumut dan Aceh, dr Syafrizal, Dekan Fakultas Kedokteran USU.
Ruang Haemodialisis ini sebenarnya sudah ada di RS dr Pirngadi Medan. Namun semula nama ruang tersebut hanya ruangan Haemodialisis, sepeninggal Prof dr Harun Rasyid Lubis, akhirnya diputuskan ruangan ini berubah nama.

Pemko Medan meresmikan ruangan Dialisis Prof dr Harun Rasyid Lubis di Rumah Sakit Dr Pirngadi Medan

Dalam sambutannya, Wakil Wali Kota Medan mengatakan perjuangan dr Harun Rasyid Lubis sangat tidak gampang tapi mempunyai kemauan yang sangat tinggi. tentunya ini akan menjadi suatu amal ibadah bagi beliau. Artinya perjuangannya tidak mudah dan butuh kesabaran yang tinggi, dimana belajar di Belanda sampai dengan menitipkan mesin cuci darah di Kapal perang milik Indonesia di tahun 70an.

“Apa yang sudah dilakukan beliau tentunya menjadi suatu pandangan bagi kita semua, kenapa beliau bisa mengimplementasikan ilmunya dan menyelamatkan jutaan jiwa manusia melalui alat cuci darah.” kata Wakil Wali Kota.

Aulia Rachman menambahkan, Kota Medan cukup bangga memiliki sosok seorang ayah Prof dr Harun Rasyid Lubis. Untuk itu kedepannya diharapkan ada muncul tunas-tunas baru yang memiliki keselamatan jiwa manusia seperti beliau. Artinya perjuangan beliau dapat menjadi motivasi bagi seluruh dokter khususnya di Kota Medan.

“Alhamdulillah, hari ini Pemko Medan memberikan penghargaan kepada Almarhum Prof dr Harun Rasyid Lubis dengan mencantumkan nama beliau pada ruangan Haemodialisis di RS dr Pirngadi Medan. Tentunya ini akan menjadi kenangan bagi kita semua atas perjuangan beliau. Apalagi ruangan Haemodialisis ini yang pertama di luar pulau Jawa,” ujar Aulia Rachman.

Selanjutnya Aulia Rachman meminta seluruh jajaran RS dr Pirngadi Medan agar dapat memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik bagi masyarakat kota Medan. Sebab RS dr Pirngadi Medan merupakan ikon Kota Medan dan menjadi pusat pendidikan.

“Kami ingin rumah sakit ini berubah, sehingga masyarakat yang menilai rumah sakit milik Pemko Medan ini kesan “Angker” dalam hal pelayanan kesehatan yang tidak baik, berubah menjadi lebih baik. Pemko Medan akan dukung dan mensupport apa yang menjadi kendala. Sebab kami berharap RS dr Pirngadi Medan menjadi rumah sakit yang diperhitungkan di Kota Medan selain rumah sakit swasta,” imbuh Aulia Rachman.

Sementara itu, Dirut RS dr Pirngadi Medan dr Suryadi Panjaitan mengungkapkan bahwa ruangan Haemodialisis ini berdiri tahun 1977 dan diprakarsai oleh Prof dr Harun Rasyid Lubis. Peralatan alat cuci darah ini beliau bawa dari Belanda bersama Prof dr Sidabutar, dimana Prof dr Sidabutar mendirikan di Jakarta, Prof dr Harun Rasyid Lubis mendirikan ruangan Haemodialisis di Medan tepatnya di RS dr Pirngadi Medan.

“Penabalan nama Prof dr Harun Rasyid Lubis di ruangan Haemodialisis ini karena jasanya yang sangat luar biasa bukan hanya masyarakat Kota Medan tetapi mancanegara. Selain itu ruangan ini juga menjadi pusat pendidikan dan pelatihan Haemodialisis tenaga para medis dan dokter,” jelas dr Suryadi Panjaitan yang juga mengaku sebagai muridnya.

Suryadi Panjaitan menjelaskan ruangan Haemodialisis memiliki fasilitas yang lengkap dimana terdapat 54 mesin alat cuci darah. Dengan alat ini sudah cukup untuk melayani masyarakat yang akan cuci darah. Selain itu alat cuci darah juga terdapat di Ruangan ICU Covid-19, karena ada juga Pasien Covid-19 yang memerlukan pelayanan cuci darah tersebut.

“Pasien cuci darah bertambah terus setiap harinya, Saat ini saja ada 130 orang pasien, rata – rata dicuci darah sebanyak 30 sampai 40 orang perharinya,” ujar dr Suryadi Panjaitan.

Selanjutnya dalam peresmian ruangan Haemodialisis tersebut Wakil Wali Kota Medan bersama Dirut RS dr Pirngadi Medan menyematkan kain ulos dan memberikan makanan khas Batak Otak Gurgur kepada istri Almarhum Prof dr Harun Rasyid Lubis sebagai ungkapan terima kasih. Selain itu, Aulia Rachman juga meninjau ruangan Haemodialisis Prof dr Harun Rasyid Lubis. (R1)