Qatar, Karosatuklik.com – Perhatian para pencinta sepak bola dunia bakal tertuju ke Stadion Al Bayt Qatar, Ahad (20/11/2022) malam nanti. Stadion megah di Kota Al Khor, yang berjarak sekitar 40 kilometer dari Doha, itu akan menjadi lokasi pesta pembukaan Piala Dunia 2022. Setelah bersolek demi hajatan sepak bola terakbar, Qatar siap menghadirkan edisi Piala Dunia yang bakal meninggalkan banyak kesan tak terlupakan.
Awal mula perjalanan Qatar sebagai tuan rumah Piala Dunia edisi ke-22 bermula dari Presiden FIFA 1998-2015 Sepp Blatter yang mengumumkan mereka sebagai pemenang pencalonan, Desember 2010.
Sejak saat itu, negara Timur Tengah yang tidak punya tradisi sepak bola itu berbenah diri untuk menghadirkan citra sebuah bangsa sepak bola.
Masa persiapan itu pun telah rampung sejak 2021. Delapan stadion dengan kualitas rumput terbaik dan telah memiliki teknologi terkini telah melakukan uji coba dalam ajang Piala Arab, tahun lalu. Selain itu, untuk membantu persiapan Qatar, Presiden FIFA Gianni Infantino juga telah satu tahun memindahkan kantornya dari Nyon, Swiss, ke Doha, Qatar.
Dalam konferensi pers, Sabtu (19/11/2022) di Doha, Qatar, Infantino optimistis Qatar akan menghadirkan Piala Dunia terbaik yang pernah ada. Qatar, lanjutnya, tidak hanya memandang Piala Dunia sebagai ajang olahraga, tetapi juga berkomitmen untuk meningkatkan aspek di luar sepak bola, seperti perlindungan pekerja, pemenuhan hak pengungsi, dan perbaikan pendidikan di negara berkembang.
Itu, kata Infantino, Qatar melakukan dengan mengeluarkan aturan terkait dana dukungan dan asuransi untuk pekerja. Sejak 2018, Pemerintah Qatar telah mengeluarkan 350 juta dollar AS (Rp 5,5 triliun) untuk kompensasi para pekerja proyek Piala Dunia yang mengalami kecelakaan.
Lalu, Qatar juga membantu FIFA untuk ”menyelamatkan” 160 orang anggota tim sepak bola putri Afghanistan yang kena larangan bermain sepak bola oleh rezim Taliban. Mereka kini melanjutkan pelatihan sepak bola di kota Doha.
“Hal-hal itu tidak ada dalam daftar kewajiban Qatar sebagai tuan rumah Piala Dunia, tetapi mereka bersedia berkolaborasi dengan FIFA dalam beragam program yang tidak ingin dilakukan negara Barat. Itu membuat kami yakin Piala Dunia Qatar akan menjadi penyelenggaraan terbaik yang belum ada sebelumnya,” ujar Infantino.
Termahal dalam sejarah
Menyelenggarakan Piala Dunia 2022 juga digunakan Qatar untuk mengatur ulang tata ruang di kota Doha serta tiga kota satelit, seperti Al Khor, Lusail, dan Al Rayyan. Mereka juga membangun jaringan transportasi umum berbasis rel, seperti Metro Doha, Trem Lusail, dan Trem Msheireb.
Alhasil, negara tersebut menghadirkan Piala Dunia termahal sepanjang sejarah dengan biaya pembangunan mencapai sekitar 200 miliar dollar AS (Rp 3.137 triliun). Angka itu nyaris setara dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Indonesia tahun 2022 yang berjumlah Rp 3.106 triliun.
Jumlah itu jauh lebih besar dari dana yang telah keluar pada dua edisi Piala Dunia sebelumnya, yaitu Rusia dengan 11 milliar dollar AS (Rp 172 triliun) dan Brasil yang menghabiskan 15 juta dollar AS (Rp 235 miliar). Pengeluaran yang catatannya mungkin tidak akan bisa pecah dalam tiga edisi Piala Dunia selanjutnya.
”Setelah lebih dari satu dekade bekerja keras dan melakukan kolaborasi erat dengan seluruh pemangku kepentingan di negara ini,” ujar Direktur Umum Supreme Committee for Delivery & Legacy Yasir al-Jaman dalam keterangan persnya, awal pekan ini.
”Meski Piala Dunia 2022 adalah yang tersingkat, turnamen tahun ini memberikan pemasukan terbesar. Tentu investasi itu hadir karena mereka (pelaku bisnis) percaya bisa menikmati dan merayakan (sepak bola) di Qatar,” ucapnya. (Inilah.com)