Medan, Karosatuklik.com – Melalui rapat evaluasi PPKM Level IV secara virtual bersama Presiden Joko Widodo, saya sampaikan bahwa saat ini Pemerintah Provinsi (Pempov) Sumatera Utara (Sumut) terus berupaya mengadakan isolasi terpusat.
“Bahkan, seluruh kabupaten/kota juga sudah kita instruksikan agar menyiapkan tempat untuk isolasi terpusat tersebut. Saya sudah kunjungi Kabupaten/Kota untuk memastikan agar penyediaan isolasi terpusat ini bisa langsung dikerjakan oleh pemerintah Kabupaten/Kota,” kata Gubernur, Sabtu (7/8/2021)
Semua upaya ini kita lakukan semaksimal mungkin demi memastikan keselamatan warga Sumatera Utara, kami tidak mau rakyat kami sakit.
“Oleh karenanya, melalui rapat ini saya juga sudah sampaikan ke bapak Presiden Jokowi agar mendukung upaya kita di Sumatera Utara, khususnya untuk mengirimkan bantuan obat-obatan yang semakin terbatas,” ujar Edy Rahmayadi.
Mudah-mudahan melalui dukungan ini, penanganan COVID-19 di Sumut ini bisa berjalan maksimal demi melindungi rakyat kita dari ancaman pandemi ini, harap Gubernur.
Sebelumnya, dalam rapat evaluasi tersebut Presiden Jokowi meminta Forum Koordinasi Pemerintah Daerah (Forkopimda) se-Indonesia untuk melakukan cara cepat merespon kenaikan kasus aktif angka COVID-19 dalam PPKM Level IV ini.
Respon Cepat Pergeseran Lonjakan
“Kebutuhan kita saat ini harus melakukan respon cepat karena terjadinya pergeseran lonjakan dari Jawa-Bali menuju luar Jawa-Bali dan saya melihat dari 2 minggu terakhir penambahan kasus-kasus baru di provinsi luar jawa terus meningkat,” ungkap Jokowi.
Adapun pertanggal 25 Juli terkait PPKM Level IV di luar Jawa Bali berkontribusi 13.200 kasus atau 34 persen dari kasus baru secara nasional.
Lalu pertanggal 1 Agustus naik menjadi 13.589 kasus atau 44 persen dari total kasus baru secara nasional.
Kemudian pertanggal 6 Agustus naik lagi ke angka 21.374 kasus atau 54 persen dari kasus baru secara nasional.
“Saya perintahkan kepada Forkopimda untuk respon secara cepat kenaikan angka ini,” pintanya.
Pihaknya juga menyampaikan langkah-langkah yang harus dilakukan terkait kenaikan kasus aktif dari angka COVID-19.
Diantaranya menurunkan mobility indeks atau mobilitas manusianya yang diminimalisir dan untuk menurunkan mobilitas manusia ini harus dilakukan minimal dua minggu.
Isolasi Terpusat
Selanjutnya harus melakukan testing tracing dan treatment cepat kepada masyarakat. Selain itu, Jokowi meminta kepada Pemerintah Daerah (Pemda) untuk membawa masyarakat segera melakukan isolasi terpusat dan juga melibatkan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dalam penanganan pasien. (R1)