Aceh, Karosatuklik.com – Suasana haru bahagia terpancar dari raut wajah para orang tua dan keluarga dari 230 prajurit muda Sanggamara saat diberikan kesempatan memakaikan baret dan menyematkan brevet infanteri kepada para anaknya yang kini menjadi prajurit.
“Semoga kelak para prajurit-prajurit infanteri muda ini akan mewarisi semangat kepahlawanan Teuku Umar, menjadi prajurit-prajurit petarung, pembela dan penjaga NKRI.
Demikian harapan para keluarga prajurit yang hadir. Di mana dalam acara tradisi pembaretan dan penutupan latihan Yudha Wastu Pramukha ini turut dihadiri para orang tua dan keluarga.
Dalam keterangan tertulis Rindam Iskandar Muda, Rabu (20/7/2022), para prajurit muda Sanggamara itu merupakan siswa Dikjurta Abit Dikmata TNI AD Gel II TA 2021 (OV) Kecabangan Infanteri TA 2022 yang telah menyelesaikan pendidikan kualifikasi prajurit Infanteri, beberapa waktu lalu.
Setelah 24 hari berturut turut mengikuti latihan Yudha Wastu Pramukha, mereka pun menyandang predikat sebagai prajurit Infanteri.
Penutupan latihan Yudha Wastu Pramukha itu pun dilanjutkan dengan tradisi pembaretan yang digelar di lapangan Pasi Ie Leubeue, Kabupaten Pidie, Aceh, beberapa waktu lalu.
Dalam amanat Danpussenif Kodiklatad, Letnan Jenderal TNI Arif Rahman yang dibacakan oleh Komandan Rindam (Dandridam) Iskandar Muda Kolonel Inf Kristomei Sianturi, S.Sos., M.Si. (Han), mengucapkan selamat atas kemampuan yang telah diraih sekaligus mengesahkan pemakaian Baret dan Brevet “Yuddha Wastu Pramuka”.
Dalam amanatnya, Danpussenif Kodiklatad berharap agar prajurit infanteri tetap memelihara kebugaran fisiknya di atas kemampuan standar untuk selalu siap melaksanakan tugas setiap saat, mahir melaksanakan gerakan perorangan dengan tangkas dihadapkan kepada aspek medan di lapangan, mahir bernavigasi dan bermanuver dihadapkan kepada taktik dan tehnik bertempur dalam hubungan perorangan, kelompok dan satuan, mahir menembak dan mengenali sasaran tembak dengan benar dan tepat, serta mahir melaksanakan pertempuran perorangan sebagai prajurit petarung.
“Dengan telah disahkannya penggunaan baret dan brevet ini, menuntut para prajurit untuk senantiasa meningkatkan pengetahuan dan keterampilan prajurit Infanteri, sebagai bekal pengabdian kepada bangsa dan negara,” tegasnya.
Danrindam Iskandar Muda Kolonel Inf Kristomei Sianturi mengatakan, medan latihan yang digunakan selama Yudha Wastu Pramukha itu meliputi daerah gunung hutan, rawa, laut, sungai dan pantai.
Hal itu untuk mengaplikasikan materi teknik taktik militer kecabangan infanteri, yang memang merupakan standart latihan pembentukan prajurit infanteri dengan semboyan Yuddha Wastu Pramukha”
Prajurit Infanteri sebagai pelaksana pertempuran terdepan dan menjadi penentu kemenangan dalam pertempuran di darat dengan tugas mencari, mendekati dan menghancurkan musuh.
“Acara tradisi pembaretan dan penyematan brevet kualifikasi Yuddha Wastu Pramukha merupakan suatu pengakuan dan penghargaan serta lambang kehormatan bagi prajurit infanteri sebagai “Queen Of The Battle”, yaitu para prajurit Infanteri yang memiliki kemampuan untuk bergerak di setiap bentuk medan pertempuran yang tidak dimiliki oleh prajurit di luar kecabangan Infanteri,” pungkas Kolonel Inf Kristomei Sianturi. (R1)