Ada Siswa Tidak Saling Kenal, Salah Masuk Kelas dan Guru Tidak Memakai Masker Mewarnai Hari Pertama SMAN 1 Solo Tatap Muka

Nasional1546 x Dibaca

Solo, Karosatuklik.com – Sejumlah siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) di Solo (Surakarta) menyambut gembira pelaksanaan hari pertama uji coba pembelajaran tatap muka yang digelar hari ini, Senin, 5 April 2021.

Para siswa kelas X itu sebelumnya belajar di rumah selama pandemi Covid-19 berlangsung.

Pantauan, para siswa kelas X SMAN 1 Solo mulai berdatangan ke sekolah sejak pukul 06.30 WIB. Mereka berangkat ke sekolah dengan diantar oleh keluarganya dan sebagian kecil berangkat sendiri dengan mengendarai sepeda motor.

Setelah masuk gerbang sekolah, mereka harus mencuci tangan dengan sabun, pemeriksaan suhu, memakai masker dan menjaga jarak.

Begitu pula saat masuk kelas, tempat duduk siswa pun diberi tanda untuk menjaga jarak antara satu siswa dengan siswa lainnya.

Para siswa, yang masuk sekolah untuk mengikuti kegiatan pembelajaran tatap muka pada tahap pertama ini, merupakan siswa kelas X yang memang sejak awal diterima belum pernah masuk sekolah.

Tak ayal, mereka pun terlihat bingung ketika akan masuk kelas.

Bahkan, beberapa siswa terlihat salah masuk kelas. Hal itu pun sangat wajar karena ini merupakan hari pertama kali masuk sekolah.

Sedangkan sebelumnya, para siswa dan guru itu hanya bertemu via daring ketika pembelajaran jarak jauh dimulai.

“Saya belum pernah masuk sekolah sama sekali ketika masuk SMAN 1 Solo. Tapi ini sudah mulai kenal dengan beberapa teman via WA,” kata salah satu siswa kelas X SMAN 1 Solo, Aulia Lanjaring Tyas, Senin, 5 April 2021.

Ia mengaku sangat gembira bisa masuk sekolah pada hari pertama dan bisa bertemu dengan teman-teman sekolahnya.

Selama ini memang seringnya bertemu ketika kegiatan pembelajaran jarak jauh melalui ponsel. “Sudah pada kenal tapi yang pernah bertemu baru separuhnya,” ujarnya.

Aulia pun berharap agar sekolah tatap muka ini bisa berlangsung secara terus menerus. Karena dibandingkan dengan pembelajaran jarak jauh, pembelajaran tatap muka lebih banyak keuntungannya.

“Sekolah online memang agak kesulitan kadang jaringannya bermasalah, kalau enggak itu ya kadang hape-nya yang trouble. Harapannya ya bisa masuk terus (tatap muka),” katanya.

Seperti diketahui sekolah tingkat menengah atas yang melakukan pembelajaran tatap muka pada hari adalah SMAN 1 Solo dan MAN 1 Solo. Sedangkan sekolah menengah kejuruan yang melakukan uji coba pada hari ini adalah SMKN 4 Solo.

Wakil Kepala Sekolah Bidang Humas SMAN 1 Solo, Syofyan Muchtar mengatakan pelaksanaan pembelajaran tatap muka tahap pertama rencananya dilakukan mulai tanggal 5 hingga 16 April 2021. Adapun siswa yang masuk hari ini sebanyak empat kelas dan merupakan siswa kelas X.

“Dari masing-masing kelas itu kita ambil nomor urut absen 1-18 hadir di sekolah untuk uji coba PTM di sekolah, sedangkan nomor urut absen 19 sampai dengan terakhir itu mereka mengikuti pembelajaran daring dari rumah,” ujar dia.

Tidak seperti jam kegiatan belajar mengajar pada kondisi normal, selama uji coba pada masa pandemi ini jam belajar mengajar hanya berlangsung selama dua jam dari pukul 07.30 hingga 09.40 WIB.

Para siswa juga mendapatkan jatah jam istirahat selama 10 menit.

“Tapi selama jam istirahat siswa mereka tetap di dalam kelas, tidak boleh keluar. Kalaupun bawa makanan, mereka tetap makan di dalam kelas,” jelasnya.

Ditemukan Guru Tidak Memakai Masker

Sebelumnya, sejumlah guru di SMAN 1 Surakarta terkejut dengan kedatangan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, Senin (29/3/2021) pagi.

Ganjar yang diketahui akan melihat persiapan pembelajaran tatap muka (PTM) di MAN 1 Surakarta, mendadak mampir ke sekolah itu.

Didampingi Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, Ganjar langsung masuk ke dalam sekolah. Di sana, tak ada guru yang menyambut. Satu orang guru langsung mendatangi Ganjar dan Gibran.

Ganjar dan Gibran langsung masuk ke dalam sekolah dan mengecek kondisi sekolah. Saat masuk ke ruang guru, Ganjar dan Gibran melihat sejumlah guru sedang ngobrol tanpa mengenakan masker.

Masker mereka hanya digantungkan di leher, padahal jaraknya tidak terlalu jauh.

“Hayo maskernya kok nggak dipakai. Hati-hati lho, ini bahaya,” seru Ganjar.

Gibran yang melihat hal itu langsung mengambil langkah tegas. Ia memerintahkan ajudannya untuk mencatat nama-nama guru yang tidak memakai masker itu. (R1/viva.co.id)