Jakarta, Karosatuklik.com – Badan Reserse Kriminal Polri menghentikan penyelidikan kasus tuduhan ijazah palsu Presiden ke-7 Joko Widodo. Ini setelah penyidik menyatakan ijazah Jokowi asli.
“Penyelidik mendapatkan dokumen asli ijazah bernomor 1120 atas nama Joko Widodo dengan NIM (nomor induk mahasiswa) 1681/KT Fakultas Kehutanan UGM pada tanggal 5 November 1985,” Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri Brigjen Pol Djuhandhani Rahardjo Puro saat konferensi pers di Jakarta, Kamis (22/5/2025) dikutip dari Antara.
Djuhandhani mengatakan penyidik sudah memeriksa sejumlah berkas dan puluhan saksi. Pemeriksaan dokumen dilakukan di Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Polri untuk memastikan keasliannya.
Berikut daftar saksi yang diperiksa:
- 4 saksi pelapor
- 10 saksi dari lingkungan UGM
- 1 saksi yakni senior Jokowi di Fakultas Kehutanan UGM
- 3 saksi dari lingkungan SMA Negeri 6 Surakarta
- 6 saksi yakni rekan Jokowi di SMA Negeri 6 Surakarta
- 6 saksi eksternal
- 1 saksi terlapor yakni Joko Widodo
Sedangkan 13 lokasi yang diterima adalah:
- Rektorat UGM
- Fakultas Kehutanan UGM
- Perpustakaan dan Arsip UGM
- Pepustakaan Fakultas Kehutanan UGM
- Pemeriksaan daring kepada senior Jokowi di Semarang
- Jogja Library Center
- Percetakan Perdana
- SMA 6 Surakarta
- Komisi Pemilihan Umum Surakarta
- Komisi Pemilihan Umum DKI Jakarta
- Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi
- Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen)
- Dinas kehutanan dan arsip daerah
Adapun, dokumen yang diperiksa adalah:
- 7 dokumen SMA 6 Surakarta (fotokopi STTB Jokowi hingga daftar nama murid)
- 51 dokumen Fakultas Kehutanan UGM (34 lembar arsip pendidikan Jokowi hingga dokumen pembanding mahasiswa lain)
- Dokumen dari KPU DKI Jakarta
- 1 bundel berkas pendaftaran Jokowi sebagai calon presiden
Diuji dengan Pembanding
Djuhandhani mengatakan dokumen diuji dengan sampel pembanding ijazah tiga rekan Jokowi di Fakultas Kehutanan UGM. Pengujian meliputi bahan kertas, pengaman kertas, tinta tulisan, cap tempel, hingga tanda tangan dekan dan rektor.
“Antara bukti dan pembanding adalah identik atau berasal dari satu produk yang sama,” katanya.
Bareskrim juga menguji keaslian skripsi Jokowi yang berjudul “Studi Tentang Pola Konsumsi Kayu Lapis Pada Pemakaian Akhir di Kota Madya Surakarta”. Hasilnya, dua tipe mesin tik yang digunakan untuk skripsi Jokowi dan pembandingnya cocok.
“Sesuai dengan keterangan dari pemilik percetakan saat itu sehingga terjawab tidak ada proses cetak menggunakan alat lain,” kata Djuhandhani. (R1/KataData)
Baca Juga:
Komentar