Kabanjahe, Karosatuklik.com – Bupati Karo Terkelin Brahmana, SH, MH ikuti Rapat Koordinasi Nasionasl (Rakornas) Penanggulangan Bencana Tahun 2021 secara virtual, dari ruang karo Command Center Dinas Kominfo Kabupaten Karo, Kantor Bupati, Jalan Letjen Djamin Ginting, Kabanjahe, Rabu (3/3/2021).
Bupati Karo Terkelin Brahmana, SH, MH, Dandim 0205/TK Letkol Kav Yuli Eko Hadyanto, Kapolres Tanah Karo AKBP Yustinus Setyo Indriono, Sik, Kakan Satpol PP Hendrik Philemon Tarigan, Plt Kalak BPBD Karo Natanail Perangin angin, SH, MAP.
Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) membuka Rapat Koordinasi Nasionasl (Rakornas) Penanggulangan Bencana Tahun 2021 dari Istana Negara, Jakarta.
Dalam sambutannya. Kepala Negara menyampaikan apresiasi atas peran besar yang diambil oleh jajaran Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dalam menangani bencana yang telah terjadi di Indonesia.
“Pada kesempatan yang baik ini saya ingin menyampaikan terima kasih, penghargaan yang setinggi-tingginya kepada seluruh jajaran BNPB yang telah mendedikasikan seluruh waktunya ikut bekerja dalam menangani dan menyelesaikan krisis sekarang ini,” ujar Presiden.
Presiden mengungkapkan, pada tahun 2020 lalu, bangsa Indonesia dihadapkan pada berbagai bencana baik bencana alam maupun nonalam berupa pandemi COVID-19.
Dalam menghadapi pandemi COVID-19 yang merupakan bencana kemanusiaan yang tidak pernah ada pembandingnya dalam sejarah ini, Kepala Negara menegaskan, penanganan pada sisi kesehatan dan ekonomi harus diselesaikan dalam waktu yang bersamaan.
“Bukan hanya skala daerah, bukan hanya skala nasional, tetapi juga skala global, lebih dari 215 negara mengalami hal yang sama, yang mengharuskan kita bekerja cepat, harus inovatif, dan juga berkolaborasi dengan semua pihak, dengan negara lain, dengan lembaga-lembaga internasional,” ujarnya.
Pengalaman dalam menghadapi pandemi ini, imbuh Presiden, harus dijadikan momentum untuk memperkokoh ketangguhan dalam menghadapi segala bentuk bencana, terlebih Indonesia masuk ke peringkat 35 negara paling rawan risiko bencana di dunia.
Jangan Hanya Reaktif Saat Bencana
Presiden pun menekankan pentingnya aspek mitigasi atau pencegahan sebagai kunci utama dalam mengurangi risiko bencana. “Ini yang selalu saya sampaikan berulang-ulang, pencegahan, pencegahan, jangan terlambat, jangan terlambat! Ini bukan berarti aspek yang lain dalam manajemen bencana tidak kita perhatikan, bukan. Tapi juga jangan sampai kita hanya bersifat reaktif saat bencana terjadi,” tegasnya.
Untuk itu, Presiden meminta jajaran terkait untuk mempersiapkan langkah antisipasi bencana secara terencana dan detail. “Kebijakan nasional dan kebijakan daerah harus sensitif terhadap kerawanan bencana. Jangan ada bencana baru kita pontang panting, ribut atau bahkan saling menyalahkan, seperti itu tidak boleh terjadi,” tegasnya.
Presiden juga menegaskan agar Rencana Induk Penanggulangan Bencana (RIPB) 2020-2024 yang tertuang dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 87 Tahun 2020 diturunkan ke dalam kebijakan dan perencanaan, termasuk tata ruang, yang sensitif dan memperhatikan aspek kerawanan bencana.
Pemkab Karo
Menyikapi arahan Presiden Jokowi, Bupati Karo Terkelin Brahmana SH, MH, mengatakan Pemkab Karo merespons dan menjalankan semua arahan yang baru disampaikan tadi lewat virtual.
Kabupaten Karo merupakan salah satu daerah rawan bencana di Sumatera Utara. Untuk itu, Pemkab Karo lebih meningkatkan sinergisme antar institusi maupun perangkat daerah dalam memperkuat mitigasi bencana.
Pentingnya meningkatkan sinergitas antar stakeholder lintas instansi terkait dalam rangka penanggulangan bencana alam. “Penanganan kebencanaan tidak hanya BPBD dan dinas sosial. Dinas lain juga langsung peduli dan melakukan tanggung jawabnya. Termasuk sinergitas bersama TNI dan Polri,” tutupnya.
Komunikasi dan Koordinasi
Senada dikatakan Dandim 0205/TK Letkol Kav Yuli Eko Hadyanto bersama Kapolres AKBP Yustinus Setyo, mengatakan, “Komunikasi dan koordinasi menjadi kunci dalam penanganan bencana. Maka semua elemen harus bekerja sama dan saling mendukung,” pesannya.
Ditambahkannya semua pihak dapat memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat ketika terjadi bencana.Karena semua berkaitan dengan pengabdian. Pihaknya siap mendukung kegiatan yang berkaitan bencana alam., katanya.
“Tindaklanjut tersebut, dinas terkait segera jadwalkan simulasi dan upacara kekuatan sebagai tanda bahwa Kabupaten Karo siap digerakkan sewaktu waktu, apabila ada bencana, maka personel TNI/Polri, Tagana, PMI dan Relawan siap diterjunkan, sebutnya.
Sedangkan, Plt BPBD Natanail Peranginangin menyebutkan, Jumat (5/3/2021) akan mengundang semua stakeholder dan pemangku kepentingan lainnya untuk cek kesiapan pasukan dan jika perlu simulasi akan kita laksanakan, lihat situasi. “Namun demikian gelar pasukan kesiapsiagaan dalam penanganan bencana dalam minggu ini pasti kita laksanakan,” tuturnya. (R1)