Demokrat Benarkan Gaji TNI-Polri Era SBY, Tapi Kritik Parpol Kubu AMIN

Nasional1843 x Dibaca

Jakarta, Karosatuklik.com – Juru Bicara Muda Partai Demokrat Diska Putri Pamungkas mengamini pernyataan capres nomor urut 1 Anies Baswedan terkait gaji TNI dan Polri saat era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang lebih baik dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Diska menilai kenaikan gaji TNI/Polri sebanyak sembilan kali saat era SBY, sedangkan saat era Jokowi hanya naik tiga kali memang merupakan fakta yang diketahui publik.

“Faktanya, era pemerintahan SBY memang berhasil meningkatkan kesejahteraan TNI-Polri termasuk dengan menaikkan gaji setiap tahun, kata Diska, Senin (8/1/2024).

Namun demikian, ia mengkritik langkah Anies yang membandingkan fakta tersebut dalam debat ketiga Pilpres, Minggu (7/1) lalu.

Menurutnya, Anies kurang pas menyampaikan kritik tersebut sementara parpol pendukung Anies-Muhaimin (AMIN) di Koalisi Perubahan juga tergabung dalam pemerintahan saat ini.

Debat Panas Anies-Prabowo, Gap Elektoral dan Potensi Pemilih Bergeser

“Pak Anies tidak berkaca, bahwa partai-partai pengusung Pak Anies yaitu PKB dan Nasdem adalah partai yang berada di pemerintahan selama era 2014-2024 yang disebut-sebut Pak Anies tidak memikirkan nasib kesejahteraan para TNI/Polri,” kata dia.

Padahal, partai-partai dalam koalisi besar pemerintahan di parlemen era 2014-2024 itu, menurut Diska, bisa mendorong lembaga eksekutif melakukan kebijakan-kebijakan yang lebih meningkatkan kesejahteraan TNI/Polri.

Ia pun meminta kepada Anies untuk bertanya kepada partai pengusung internal mengapa mereka tidak berupaya memaksimalkan kenaikan gaji TNI/Polri selama masa pemerintahan Presiden Jokowi.

Senada, Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra menilai pernyataan Anies itu salah alamat dan tidak sesuai apabila ditanyakan atau disampaikan kepada Menteri Pertahanan yang juga capres nomor urut 2 Prabowo Subianto dalam debat ketiga Pilpres.

“Mas Anies kritiknya salah alamat. Ini yang kami khawatirkan sebenarnya. Sebagai seorang capres beliau ini seharusnya tahu dan bisa menempatkan diri,” kata Herzaky.

Herzaky menyebut pernyataan Anies soal perbandingan gaji TNI/Polri era SBY dan Jokowi itu tidak elok, sebab parpol pendukung Anies pun masih di pemerintah.

Baik NasDem, PKS, dan PKB selama ini menurutnya jarang menyuarakan soal kenaikan gaji TNI/Polri itu. Apabila Anies menginginkan perubahan dan perbaikan soal gaji tersebut, maka seharusnya tiga parpol pendukung Anies di Parlemen juga memperjuangkan hal yang sama.

“Pak Anies entah muncul dari mana bisa mengkritik Pak Jokowi. Sebenarnya ini Mas Anies ini nyambung apa enggak dengan parpol pengusungnya. Apa di dalamnya ada perbedaan pandangan atau keretakan?,” tanya Herzaky.

Herzaky mengklaim apabila Prabowo terpilih menjadi presiden, maka Prabowo-Gibran akan mengupayakan kenaikan gaji pada TNI/Polri. Ia pun menegaskan saat ini Prabowo didukung oleh SBY yang sudah teruji memberikan kesejahteraan bagi para aparat penegak hukum itu.

“Mesti diingat, di Pak Prabowo ada Pak SBY, ada Demokrat yang sudah terbukti, yang sudah 10 tahun memimpin negeri ini dan telah menaikkan gaji TNI/Polri. Jadi jelas kami sudah memberi bukti bukan janji atau omong-omong belaka,” ujarnya.

Sebelumnya, dalam debat ketiga Pilpres, Anies menyebut kebijakan bagi TNI/Polri di era Jokowi lebih parah dibanding dengan era SBY.

Dari sisi kesejahteraan, Anies juga menilai bahwa pemerintah tidak memikirkannya secara serius. Ia pun membandingkan tunjangan kinerja (tukin) TNI/Polri dengan kementerian lainnya.

Presiden Jokowi pun telah buka suara soal pernyataan Anies itu.

“Ya situasi fiskal kita, situasi ekonomi kan berbeda-beda, kita memutuskan kenaikan atau tidak menaikkan itu semua pasti dengan pertimbangan-pertimbangan yang matang,” kata Jokowi usai peresmian Tol Pamulang-Cinere Raya-Bogor, Senin (8/1).

“Kalau fiskal kita dalam posisi tertekan oleh eksternal misalnya kemarin oleh Covid, kemudian oleh perang dagang, kemudian oleh geopolitik yang tidak memungkinkan ya tidak mungkin kita lakukan,” lanjutnya.

Jokowi pun menekankan semua keputusan maupun kebijakan yang diambil telah dipikirkan secara matang. Termasuk, soal kenaikan gaji ASN dan TNI/Polri. (CNN Indonesia)

Komentar