Kabanjahe, Karosatuklik.com – Ditengah lonjakan kasus Covid-19 di Kabupaten Karo, kesadaran warga Kabanjahe mematuhi protokol kesehatan ternyata masih saja rendah. Hal itu bisa dibuktikan di sejumlah lokasi, pusat keramaian seputar Pusat Pasar kota Kabanjahe dan di tempat-tempat nongkrong saban hari ramai dan jarang ada yang memakai masker.
Menyikapi hal itu, Bupati Karo, Cory Seriwaty Sebayang melalui Kepala Dinas Kesehatan drg Irna Safrina Meliala, Mkes, ketika dihubungi Karosatuklik.com, membenarkan, masih rendahnya kesadaran masyarakat mematuhi protokol kesehatan. Padahal kita di tengah perjalananan PPKM Skala mikro, kata dia, Selasa petang (20/7/2021).
Namun bisa kita lihat di sejumlah tempat, warga masih saja acuh dan abai terhadap pemakaian masker. Perlu pendekatan secara pentahelix, yaitu melibatkan unsur pemerintah, akademisi, swasta, komunitas, dan masyarakat dalam mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19. “Padahal, kesadaran untuk mematuhi protokol kesehatan sangat berperan penting dalam menekan laju penularan,” imbuhnya.
Satgas Penanganan Covid-19 menekankan prinsip 3K (Komunikasi, Koordinasi dan Kolaborasi) dengan pemerintah dan Satgas Penanganan Covid-19 di daerah serta pemangku kepentingan terkait lainnya. “Nah kedepan ini, harus lagi lebih ditingkatkan 3K nya,” sebutnya.
Demi menekan laju peningkatan Covid-19, operasi yustisi harus lebih intens digelar untuk mengawasi penegakan protokol kesehatan dan pembatasan mobilitas masyarakat, kata Irna.
Sebelumnya juga Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi menilai, kesadaran masyarakat di daerah yang dipimpinnya dalam mematuhi protokol kesehatan (prokes) masih rendah. Hal itu terlihat dari aktivitas masyarakat di beberapa lokasi, seperti di pasar tradisional.
Gubernur Ajak Wartawan Edukasi Warga
“Saya memang yakin dan itu benar, khususnya dalam menjalani 3M masyarakat kita itu berat sekali. Kita bisa lihat di pasar-pasar tradisional sama sekali mengabaikan, paling 10 sampai 20 persen yang mematuhi, yang lain mengabaikan. Tolong wartawan ini sosialisasikan kepada rakyat kita,” kata Edy Rahmayadi.
Menurut Gubernur, menerapkan 3M adalah upaya mencegah dan memutus rantai penularan Covid-19 yang saat ini semakin bertambah variannya. Kendati sosialisasi terus masif dilakukan oleh pemerintah baik secara nasional maupun daerah, namun kesadaran masyarakat di Sumut terutama dalam menggunakan masker.
“Edukasi kepada masyarakat ini harus dilakukan, salah satunya wartawan ini harus memberikan informasi dan edukasi kepada masyarakat terkait bahayanya virus Covid-19 ini,” ujarnya.
Lanjutnya lagi, rendahnya kesadaran di masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan tidak terlepas dari masih adanya anggapan di masyarakat jika Covid-19 tidak benar.
Di sisi lain, kata Edy, masih ada pula pihak yang terus memberikan informasi tidak benar yang menarasikan kondisi pandemi saat ini hanya kepentingan pihak tertentu.
“Masih belum percaya kalau benar Covid-19 ini ada, karena masih banyak orang yang memboomingkan kalau Covid-19 itu politis, Covid-19 itu mencederai rakyat, macam-macam lah. Padahal Covid-19 ini benar-benar virus yang membahayakan bagi manusia,” ungkapnya. (R1)
Komentar