Kabanjahe, Karosatuklik.com – Kalangan anggota DPRD Karo mendorong Pemerintah Kabupaten Karo memajukan desa budaya. Sehingga nantinya, perkembangan objek wisata di wilayah Kabupaten Karo tidak hanya menjadi khas daerah, tapi juga menjadi khas desa. Pengelolaan objek wisata desa oleh pemerintah desa melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).
Hal itu dikatakan anggota DPRD Karo, Firman Firdaus Sitepu, SH, kepada karosatuklik.com, Sabtu (10/10/2020) Pukul 20.30 WIB di Kabanjahe, menanggapi, pernyataan Deputi Bidang Koordinasi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI, Odo R. Manuhutu yang meminta Pemkab Karo terus berbenah menciptakan iklim suasana daya tarik wisata berbasis pembangunan bernuansa budaya tradisi Karo.
Selain itu, kami menemukan ide besar terkait dengan bagaimana budaya itu dijaga dan dirawat, termasuk di dalamnya itu adalah desa adat.
“Desa budaya didorong untuk melakukan pengembangan desanya dengan kekuatan lokal sehingga ada rasa kepemilikan semua masyarakat desa agar upaya pengembangannya lebih mudah dan terarah (fokus),” ucap Politisi Partai Golkar itu.
Masyarakat harus dipupuk semangatnya memajukan desanya, kemudian dilakukan identifikikasi keunggulan desanya mulai dari sisi ekonomi hingga budaya-nya. “Inilah salah satu cara kita merawat dan melestarikan adat dan budaya Karo,” ujar Firman Firdaus Sitepu.
“Melalui atraksi seni dan budaya maupun kuliner, potensi yang ada di desa setempat juga bisa ikut dipromosikan kepada wisatawan, sehingga bisa menjadi kalender tetap Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Karo,” katanya.
Untuk mendorong setiap desa budaya menampilkan atraksi budaya, memang dibutuhkan dukungan semua pihak karena untuk menampilkan atraksi budaya memang dibutuhkan kreativitas dan biaya. “Nanti bisa kita tampung anggarannya di APBD 2021,” ungkapnya.
Sebelumnya sebagaimana diberitakan karosatuklik.com, Deputi Bidang Koordinasi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI, Odo R. Manuhutu saat berdiskusi dengan Bupati Karo Terkelin Brahmana, SH, MH, didampingi Kadis Pariwisata Munarta Ginting dan Sekretaris Eva Angelina Sembiring, Jumat (9/10/2020) Pukul 20.30 WIB di Cafe Jabu, Berastagi.
Objek wisata Kabupaten Karo, menurut Odo, ada tiga desa yang dapat dijadikan sebagai daya jual bagi wisatawan yang hendak berkunjung ke Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Danau Toba, akan singgah ke lokasi jika telah tertata dengan baik.
“Ketiga desa budaya itu, Desa Pengambatan, desa budaya Lingga dan Desa Dokan, ini benar benar ‘disunglap’ menjadi desa budaya tradisional,” sebutnya.
Sekarang, tinggal lagi bagaimana Pemkab Karo, mampu menyediakan tempat yang kita usulkan, maka kami akan fasilitasi ke Kementerian PUPR, supaya program pembangunan desa budaya tersebut dapat dibangun dengan anggaran APBN. (R1)