Hadirkan Inovasi Gasing di Kabupaten Karo, Prof Yohanes Surya Puji Inisiatif dan Inovasi Bupati Cory Sebayang

Karo1439 x Dibaca

Berastagi, Karosatuklik.com – Bupati Karo, Cory Sriwaty Sebayang secara resmi membuka Inovasi Pembelajaran Metode Gasing yang digelar di Sekolah Dasar Masehi Berastagi, Jalan Veteran Berastagi, Senin (22/05/2023).

Metode Pembelajaran Gasing (Gampang, Asyik dan Menyenangkan) merupakan sebuah inovasi unggulan baru dalam meningkatkan kemampuan literasi dan numerasi. Metode ini bertujuan untuk lebih memudahkan proses dan hasil belajar siswa sehingga apa yang telah direncanakan bisa diraih dengan baik dan mudah oleh peserta didik.

Dalam kesempatan ini Bupati Cory Sebayang menyampaikan apresiasinya atas kehadiran ahli pembelajaran Matematika.

“Saya merasa hari ini menjadi hari yang spesial, dimana di tengah-tengah kita telah hadir Bapak Profesor Yohanes Surya, pendiri Surya Institute beserta timnya. Beliau menciptakan inovasi pembelajaran yang diberi nama metode Gasing, salah satu inovasi di bidang pendidikan Matematika,” tuturnya disambut tepuk tangan hadirin.

Ia berharap dengan dilaksanakannya kegiatan ini, apalagi dengan hadirnya pakar matematika Bapak Profesor Yohanes Surya, sangat yakin akan lahir siswa-siswi yang memiliki kemampuan listerasi dan numerasi yang hebat dan juga guru yang memiliki kemampuan mengajar dengan inovasi terbaik.

“Siswa-siswi ini nantinya diharapkan akan mengimbaskan kemampuannya ke siswa-siswi lainnya. Jika ini akan dilakukan terus secara konsisten dan terukur, kita berdoa tahun depan kemampuan literasi dan numerasi anak khususnya pada tingkat sekolah dasar di Tanah Karo akan meningkat dan semakin berkembang,” harap Bupati Cory Sriwaty Sebayang.

Belajar Matematika Lebih Asyik dan Menyenangkan Dengan Metode GASING

Sementara Profesor Yohanes Surya, pencipta metode berhitung Gampang Asik dan Menyenangkan (Gasing) memuji inisiatif yang dilakukan Pemkab Karo melalui Dinas Pendidikan menghadirkan metode yang diciptakannya tersebut untuk para pelajar di Kabupaten Karo.

“Ini luar biasa, semangat bupatinya sangat luar biasa. Saya sangat salut pada semangatnya,” kata Yohannes saat wawancara usai penutupan pelatihan.

Belajar matematika mungkin saat ini masih menjadi momok mengerikan bagi beberapa pelajar di Indonesia. Hitungan, menghafal rumus, hingga melihat angka-angka membuat banyak anak enggan untuk belajar menyukai pelajaran satu ini.

Namun, Prof. Yohanes Surya memperkenalkan metode GASING, suatu metode pembelajaran matematika dengan langkah demi langkah yang membuat anak menguasai matematika secara gampang, asyik dan menyenangkan. Ia membagikan pengalaman bagaimana sekitar 2.000 guru dan 50.000 siswa di 9 (sembilan) Kabupaten belajar berhitung dan menjadi lebih cerdas.

“Seperti di Kabupaten Humbang Hasundutan, Sumatra Utara lebih dari 1.500 guru dan 40.000 siswa SD-SMP sudah belajar berhitung dengan metode gasing. Metodenya ini sangat gampang, asik, dan menyenangkan. Waktu kunjungan Presiden ke Humbang Hasundutan pada Februari 2022 yang lalu, kami sempat presentasi hasil pelatihan gasing.

Presiden sangat senang, dan meminta supaya pelatihan ini bisa dilanjutkan di berbagai kabupaten. Salah satu kabupaten yang merespon arahan presiden ini adalah Manokwari Selatan, Papua Barat,” jelas Prof. Yohannes Surya.

Metode GASING ini adalah proses langkah demi langkah, yang disusun sedemikian rupa sehingga penguasaan materi dibangun dari pemahaman materi sebelumnya. Pentingnya proses langkah demi langkah ini dalam metode GASING tercermin sewaktu anak-anak belajar suatu topik, ada titik kritis yang harus mereka lewati.

Setelah mencapai titik kritis ini mereka tidak akan sulit lagi mengerjakan soal dalam topik tersebut. Sambil menunjukkan video pembelajaran di Manokwari Selatan, Papua Barat, Prof. Yohannes menjelaskan bagaimana metode GASING mengubah pola pikir belajar matematika jadi lebih asyik dan menyenangkan.

Tidak melatih hanya menghitung, metode GASING ini juga melatih keterampilan 8C yang meliputi keterampilan abad 21 tentunya ada kreatifitas, kolaborasi, critical thinking, kemudian cara berkomunikasi juga memasukan unsur budaya dan kompetisional logik.

“8C ini adalah keterampilan yang sangat penting sekali untuk abad 21 ini. Nah melalui bernyanyi, menari, bermain itu membantu mengembangkan multiple intelegent seperti kecerdasan musik, kecerdasan logika, kecerdasan kinestetik.”

“Nah, untuk menjangkau lebih banyak lagi pembelajaran online, kami ini buat dalam bentuk games juga sehingga lebih banyak orang bisa tercapai. Berikutnya ini kan ada banyak permintaan dari luar negeri juga masalah metode ini, sehingga Indonesia diharapkan bisa mengembangkan metode ini lebih jauh lagi. Ini gamesnya yang kita kembangkan,” tutup Prof. Yohannes. (Redaksi1)

Komentar