IDI: Varian Delta Sedang Merajai Lonjakan Kasus Covid

Kesehatan764 x Dibaca

Jakarta, Karosatuklik.com – Ketua Umum PB Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Daeng M Faqih, mengatakan, sebanyak 80 persen orang di Indonesia terinfeksi Covid-19 varian Delta pada lonjakan kasus yang terjadi saat ini. Menurutnya, hal itu berdasarkan hasil laporan di lapangan.

“Kami sudah dapat laporan dari kawan-kawan di lapangan kalau dari Kemenkes belum dari kawan-kawan LIPI yang sedang meneliti dapat laporan bahwa memang varian Delta ini di lonjakan sekarang ini, 80 persen menginfeksi daripada varian yang lain,” kata Daeng dalam diskusi daring Gelora Talks, Selasa (6/7/2021).

Daeng kemudian memberikan contoh sebuah rumah sakit merawat pasien covid 211 orang, dimana 160 orang dari jumlah tersebut terindikasi terpapar varian Delta. Menurutnya, varian Delta menjadi sudah merajai lonjakan kasus.

“Artinya varian Delta ini sekarang lagi merajai di kasus lonjakan karena memang kecepatan penularannya,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Daeng mengatakan, ancaman dari covid varian Delta ini yakni lebih bisa memperburuk keadaan penderita. Pasalnya lebih mempunyai efek.

“Kemudian varian Delta ini menyebabkan perburukan lebih sering. Buktinya memang kebanyakan kasus-kasus sekarang ini kalau dikatakan oleh para peneliti ini potensi untuk dilarikan ke rumah sakitnya itu lebih tinggi dari sebelumnya. Ini menunjukkan kalo kasus harus dirawat di rumah sakit,” tandasnya.

Kasus Melonjak

Untuk diketahui, kasus positif Covid-19 di Indonesia pada Selasa (6/7/2021) bertambah 31.189 orang. Sehingga jumlah kasus positif di Tanah Air kini mencapai 2.345.018 orang.

Hal tersebut disampaikan oleh Kementerian Kesehatan melalui akun Twitter resminya @Kemenkes RI.
Sementara itu, tercatat sebanyak 15.863 orang dinyatakan sembuh dari Covid-19. Total selama ini sudah ada 1.958.543 orang yang sembuh.

Meski demikian, jumlah kasus meninggal pun bertambah 728 orang. Hingga saat ini ada 61.868 orang dinyatakan meninggal karena terinfeksi Covid-19.

Kemudian, Kemenkes RI juga mencatat terdapat 86.969 orang masuk ke dalam kategori suspek. Sejauh ini masih ada 324.597 kasus aktif atau masih menjalani perawatan atau isolasi di rumah sakit. (suara.com)