Jakarta, Karosatuklik.com – Badan Keamanan Laut atau Bakamla mempunyai tugas spesifik, yaitu menjaga keamanan laut.
Jika melihat langsung dari website, tugas Bakamla adalah melakukan patroli keamanan dan keselamatan di wilayah perairan Indonesia dan wilayah yurisdiksi Indonesia.
Namun untuk menjaga luas laut yang mencapai 6,4 juta km persegi, membawa tantangan tersendiri bagi Bakamla.
Mulai dari kurangnya armada kapal, Bakamla hanya memiliki 10 unit saat ini.
“Kalau melihat peta Indonesia kita juga bingung, bagaimana 10 kapal bisa menjaga seluruh wilayah perairan kita”, kata Kepala Bakamla Laksamana Madya TNI Irvansyah, dikutip Antara (29/12/23) dalam artikel “HUT Ke-18 Bakamla, keterbatasan masih jadi tantangan,”
Karena bagi Irvansyah, idealnya Bakamla memiliki 90 kapal agar optimal menjalankan fungsi-fungsinya.
Selain itu, kelengkapan dalam kapal juga menjadi persoalan.
Pasalnya, kapal-kapal Bakamla tidak dibekali dengan persenjataan yang mumpuni.
Padahal, begitu besarnya dan kompleksnya pelanggaran-pelanggaran yang terjadi di laut.
Kepala Bakamla menjelaskan bahwa pihaknya biasa berhadapan dengan perompak sampai mafia narkoba.
“Armada patroli Bakamla juga perlu diperkuat dengan senjata-senjata mengingat ancaman yang kita hadapi. Kami harus mampu menghadapi perompak, sindikat perdagangan orang, dan mafia narkoba.
Risiko besar macam itu wajib diantisipasi dengan kemampuan yang memadai, salah satunya dengan jumlah kapal cukup dan persenjataan,” pungkasnya.
Mendengar masukan itu, Kemhan dan Komisi I DPR RI mengadakan rapat untuk mencari solusi.
Solusi yang tercapai adalah melengkapi kapal-kapal Bakamla dengan senjata asli.
Fakta menariknya, kapal-kapal Bakamla sebelumnya hanya dibekali senjata berpeluru karet.
“Setelah mendapat persetujuan dari menhan dan Komisi I DPR RI, kapal Bakamla yang sebelumnya hanya dibekali senjata berpeluru karet, kini dilengkapi senapan SM5 Kaliber 12,7 mm besutan Pindad,” tulis Kemhan RI (6/1/2024) di Instagramnya.
Mengutip PT Pindad, SM5 adalah senapan serbu berlaras panjang yang dapat memuntahkan hingga 600 peluru per menit.
Selain dipasang di atas kapal, senapan mematikan ini juga dapat digunakan di kendaraan tempur lainnya.
Pindad juga menjelaskan bahwa senapan SM5 buatannya sudah berstandar NATO.
Senapan ini berbobot 30 kg dengan panjang keseluruhan 1.690 mm, sementara panjang laras 1.140 mm.
Senapan serbu yang mampu melepaskan hingga 600 peluru per menit ini efektif mengenai target sejauh hampir 2 km atau lebih tepatnya 1.830 m.
SM5 dirancang sebagai senapan serbu yang dapat menembus lapis baja ringan maupun peralatan pendukung militer lainnya.
Sementara untuk Bakamla, senapan ini kemungkinan besar digunakan untuk menarget target di udara. (R1ZJ)
Komentar