‘Lamborghini’ Made in Jogja, Seharga Rp 350 Juta, Begini Wujudnya

Otomotif6679 x Dibaca

Gunungkidul, Karosatuklik.com – Pemilik bengkel ‘High Class Auto Custom’ Suharyanto (43) akhirnya selesai menyulap tampilan Mitsubishi Galant tahun 2000, persis menyerupai Lamborghini Aventador asliberwarna kuning.

Penyelesaian mobil molor hingga setahun lebih karena ada beberapa detail yang harus diselesaikan.
Warga Pedukuhan Nogosari III, Kalurahan Bandung, Kapanewon Playen, Kabupaten Gunungkidul, DIY mengatakan, bahwa awalnya mobil itu rencananya selesai dalam waktu 10 bulan.

Namun, karena berbagai hal menjadi mundur hingga setahun lebih.

“Jadi sudah selesai (mobil menyerupai Lamborghini Aventador), meski sempat mundur setahun pengerjaan dari 10 bulan yang direncanakan,” katanya saat ditemui wartawan di bengkelnya, Pedukuhan Nogosari III, Kalurahan Bandung, Kapanewon Playen, Kabupaten Gunungkidul, Minggu (7/3/2021).

Menyoal lamanya pengerjaan, Suharyanto mengaku karena ada beberapa detail yang perlu memakan waktu dalam pengerjaannya. Pasalnya, dia betul-betul ingin hasil yang maksimal dalam pengerjaan mobil warna kuning tersebut.

“(Selesainya mundur) Karena ada penyesuaian, dan beberapa detail yang harus diselesaikan. Untuk mobil supercar yang sulit hanya memindahkan mesin depan ke belakang,” ujarnya.

Bahkan, dalam beberapa hari lagi dia akan menyerahkan mobil hasil garapannya kepada sang empunya. Mengingat pengerjaan mobil tersebut telah selesai dan sudah dijajal di jalan raya.

Terkait detail modifikasi, dia mengaku hanya membuat body dan interior mobil. Sedangkan untuk velg dan variasi mobil lainnya diserahkan kepada pemiliknya.

Sedangkan untuk proyek baru, Suharyanto mengaku masih ada beberapa garapan mobil. Di mana saat ini di bengkelnya sudah ada 4 mobil yang masih dalam proses pembuatan seperti replika Mercedes-Benz Gullwing, hingga Honda NSX.

“Untuk Mitsubishi Galant yang dikerjakan sang pemilik menambahkan air suspension. Selanjutnya untuk mesin yang awalnya berada di depan diubah ke belakang biar mirip (Lamborghini) aslinya,” ucapnya.

“Mobil yang saya kerjakan di Gunungkidul sudah 6, dan ini masih ada beberapa yang masih dikerjakan,” ucapnya.

Diberitakan sebelumnya, Suharyanto mengatakan mobil tersebut bukanlah Lamborghini Aventador asli, melainkan hanya replika. Warga Dusun Nogosari III, Desa Bandung, Kecamatan Playen, Kabupaten Gunungkidul ini menjelaskan bahwa mobil tersebut aslinya adalah Mitsubishi Galant.

“Ini aslinya (mobil) Mitsubishi Galant tahun 2000 punya orang Sleman, dan dia bawa ke sini karena body mobilnya mau diubah mirip supercar (Lamborghini Aventador),” katanya saat ditemui wartawan di bengkel miliknya, Dusun Nogosari III, Desa Bandung, Kecamatan Playen, Kabupaten Gunungkidul, Jumat (26/4/2019).

Terkait body Lamborghini Aventador tersebut, Suharyanto mengaku tidak membelinya secara khusus, melainkan membentuknya sendiri berdasarkan gambar yang diunduhnya dari internet. Namun diakuinya untuk beberapa bagian body ia harus memesan secara khusus.

Kalau lampu dan kaca itu kita memang pesan ya. Tapi untuk body dan spion kita buat sendiri seperti pakai galvanis, fiber dan akrilik,” ujarnya.

Pria lulusan SMP ini melanjutkan, bahwa ia tidak mengalami kesulitan terkait pengerjaan mobil tersebut. Hal itu dikarenakan ia sudah kerap mengerjakan mobil custom, meski diakuinya untuk pengerjaan di bengkelnya baru dilakukan dua kali, pertama pada tahun 2017 dan yang kedua tahun 2019 ini.

“Kalau kesulitan tidak ada, hanya terkendala waktu saja karena menyesuaikan ketersediaan bahan,” ucapnya.

Pria 43 tahun ini mengakui, bahwa untuk merombak tampilan mobil biasa menyerupai supercar memang menghabiskan biaya yang tidak sedikit. Menurutnya, untuk mobil yang tengah dikerjakannya ini dipatok dengan harga Rp 350 juta.

“Itu (biaya Rp 350 juta) tergantung kesulitan saat pengerjaan, kalau yang lebih rumit lagi bisa beda (biayanya),” katanya.

Terkait kemahirannya dalam menyulap tampilan mobil biasa menjadi luar biasa, Suharyanto mengaku memperolehnya dari otodidak. Hal itu dikarenakan Suharyanto hanyalah lulusan SMP.

“Jadi setelah lulus itu (SMP) saya kerja di beberapa bengkel dam sempat lama di salah satu bengkel modifikasi mobil di Yogyakarta. Terus ikut kontes dan menang, saat itu menang karena merubah mobil sedan Mitsubishi Evo 4 jadi BMW,” katanya. (Dtc)