Tahun 2022 Rp28 Triliun Dialokasikan Untuk Perumahan, Menteri PUPR Basuki: Jaga Kualitas Perumahan

Nasional1300 x Dibaca

Jakarta, Karosatuklik.com – Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) RI, Basuki Hadimoeljono menyampaikan pentingnya para pemangku kepentingan, khususnya perbankan dan pengembang, agar memperhatikan kualitas perumahan.

Hal itu dikatakan Menteri Basuki saat memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-45 Kredit Pemilikan Rumah (KPR) di Jakarta, Jumat (10/12/2021), dilansir Karosatuklik.com dari laman resmi Kementerian PUPR.

Turut hadir Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Haru Koesmahargyo, Dirjen Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Kementerian PUPR, Herry Trisaputra Zuna dan Komisaris Utama Bank BTN, Chandra Hamzah.

“Saya harap Bank BTN dapat bersama-sama mengawasi kualitas dan menyediakan perumahan yang layak huni, serta melakukan pengawasan dan evaluasi dalam proses kepemilikan rumah melalui KPR yang dijalankan,” tutur Menteri Basuki.

Menteri Basuki juga mengucapkan terima kasih kepada BTN sebagai salah satu bank penyalur subsidi pemerintah di sektor perumahan dalam rangka mendukung pemulihan ekonomi nasional, khususnya pada masa perlambatan sektor properti akibat pandemi Covid-19.

Tahun 2022 Rp28 triliun untuk perumahan

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) RI, Basuki Hadimoeljono menyampaikan pentingnya para pemangku kepentingan, khususnya perbankan dan pengembang, agar memperhatikan kualitas perumahan.

Pada tahun 2022, Kementerian PUPR mengalokasikan Rp28 triliun untuk 4 program bantuan pembiayaan perumahan yakni FLPP sebesar 200.000 unit, SSB untuk 769.903 unit, SBUM 200.000 unit, dan BP2BT sebanyak 24.426 unit.

Bank BTN

Sebagai bank pertama yang menyalurkan KPR pada 10 Desember 1976, Bank BTN telah menyalurkan kredit tersebut senilai Rp352 triliun untuk lebih dari 5 juta masyarakat Indonesia.

Menghadapi era digitalisasi, Bank BTN siap menerapkan digital mortgage ecosystem dan akan terus berinovasi untuk menciptakan produk dan program pembiayaan perumahan yang lebih baik bagi masyarakat, sehingga sektor properti seimbang dari sisi supply maupun demand dan mendukung Pemerintah dalam menyukseskan Program Sejuta Rumah. (R1)