Jakarta, Karosatuklik.com – PT Hutama Karya (Persero) mencatat total anggaran yang diperlukan untuk memfinalisasi pembangunan Ruas Jalan Tol Trans-Sumatera (JTTS) mencapai Rp 547,16 triliun. Setidaknya, ada 24 ruas JTTS yang akan dibangun perseroan.
Wakil Direktur Utama Hutama Karya, Aloysius Kiik Ro menyebut, ke-24 ruas tol tersebut terbentang dari Bakauheni hingga Banda Aceh dengan panjang mencapai 2.813 kilometer (KM).
Saat ini, perseroan masih mengerjakan pembangunan JTTS tahap satu sepanjang 1.064 kilometer dan diproyeksi selesai pada 2023 mendatang. Adapun nilai investasinya sebesar Rp 152 triliun.
“Tahap satu rencananya selesai di tahun 2023 dengan panjang 1.064 kilometer,” ujar Aloysius dalam webinar di Jakarta, Kamis (9/9/2021).
Hutama Karya atau HK sendiri sudah menerima penyertaan modal negara (PMN) 2021 sebesar Rp6,2 triliun. Adapun rinciannya, tol Sigli-Banda Aceh senilai Rp 3,092 triliun, ruas Lubuk Linggau-Curup-Bengkulu sebesar Rp 2,702 triliun, dan ruas Kuala Tanjung-Tebing Tinggi-Parapat sebesar Rp 414 miliar.
Wakil Menteri BUMN II, Kartika Wirjoatmodjo menyebut, pembangunan jalan tol trans Sumatera menjadi salah proyek prioritas pemerintah untuk meningkatkan konektivitas di daerah Sumatera.
“Pembangunan JTTS membutuhkan pendanaan investasi yang sangat besar. Peran BUMN dalam hal ini Hutama Karya yang dipercaya pemerintah untuk membangun JTTS, dimana, Hutama Karya dapat menyelesaikan pembangunan tahap 1 JTTS hingga tahun 2024,” tutur Kartika.
Pemegang saham juga mendukung perusahaan yang tengah mengusulkan PMN tambahan 2021 sebesar senilai Rp 19 triliun. Anggaran itu proyeksi akan dikucurkan Kementerian Keuangan hingga akhir tahun ini.
Dana tersebut akan digunakan untuk mengoptimalkan pembangunan di delapan ruas JTTS. Di antaranya, ruas Medan – Binjai, ruas Pekanbaru – Dumai, ruas Binjai – Langsa seksi Binjai – Pangkalan Brandan, ruas Kuala Tanjung – Tebing Tinggi – Parapat, ruas Sp. Indralaya – Muara Enim, ruas Kisaran – Indrapura, ruas Sigli – Banda Aceh dan ruas Pekanbaru – Pangkalan.
Dukungan pemerintah terhadap JTTS akan diwujudkan dalam bentuk pendanaan dari Indonesia Investment Authority (INA), dimana, hal itu diharapkan dapat memberikan atraktif untuk meningkatkan nilai investasi dalam negeri. (R1/sindonews.com)