Vaksin Covid-19 Selundupan Masuk ke Filipina, Dipakai Pasukan Pengawal Duterte

Berita, Nasional649 x Dibaca

Jakarta, Karosatuklik.com – Menteri Pertahanan Filipina Delfin Lorenzana hari ini mengatakan vaksin Covid-19 yang belum disetujui tapi sudah diberikan kepada pasukan pengawal Presiden Rodrigo Duterte berasal dari barang selundupan.

Kabar tentang pasukan elit pengawal presiden yang sudah divaksin pada September lalu membuat risau para aktivis karena Badan Pengawas Obat (FDA) belum menyetujui vaksin Covid-19 dan Filipina juga belum menentukan jadwal kapan para tenaga kesehatan akan diberi vaksin.

Laman Reuters melaporkan, Rabu (30/12/2020), Lorenzana menuturkan anggota pasukan pengamanan presiden (PSG) mendapat vaksin tanpa izin dari pemerintah dan tanpa sepengetahuan dia.

“Ya selundupan, karena belum mendapat izin, hanya pemerintah yang bisa kasih izin,” kata dia kepada wartawan ketika ditanya apakah vaksin itu selundupan.

“Mereka harus jelaskan karena itu melanggar aturan FDA.”

Namun dia menambahkan, “Itu tidak apa-apa, vaksin itu akan melindungi mereka supaya tidak tertular dan di saat yang sama mereka bisa melindungi presiden.”

Kepala PSG Brigadir Jenderal Jesus Durante mengatakan kepada stasiun televisi ANC, sebagian kecil pasukan pengawal presiden sudah diberi vaksin Covid-19 dan presiden diberitahu setelahnya.

Durante mengatakan pasukan pengawal presiden tidak bisa menunggu proses perizinan. Dia tidak menyebut bagaimana vaksin itu diperoleh dan vaksin apa yang dipakai.

FDA dan Kementerian Kesehatan dua hari lalu memperingatkan penggunaan vaksin tanpa izin adalah dilarang, termasuk impor, distribusi dan penjualan statusnya ilegal.

Anggota parlemen Filipina dari kelompok aliran kiri, Akbayan Partylist, kemarin menyesalkan adanya perlakuan khusus bagi orang penting di saat pemerintah daerah berusaha menyediakan dana untuk memerangi pandemi Covid-19.

Menteri Kesehatan Fransisco Duque mengatakan pihak FDA kini tengah menyelidiki kasus ini. Kepala FDA Rolando Enrique Domingo mengatakan timnya belum mendapatkan laporan lengkap. (merdeka.com)