Jakarta, Karosatuklik.com – Sebanyak 26 teroris asal Sulawesi tiba di Bandara Soekarno-Hatta pada Kamis (4/2/2021) siang. Para teroris tersebut masuk dalam jaringan Jamah Ansharut Daulah (JAD).
Karo Penmas Brigjen Rusdi Hartono mengatakan 19 orang di antaranya anggota FPI. Selain itu, ada juga anak pelaku pemboman di Filipina.
“Dari 19 anggora yang tertangkap, semua terlibat atau menjadi anggota dari FPI di Makassar. Mereka sangat aktif dalam kegiatan-kegiatan FPI yang ada di Makassar,” kata Rusdi di Bandara Soekarto-Hatta Jakarta, Kamis (4/2/2021).
Rusdi juga menyebut nama Rully Rian dan Ulfah Handayani. Mereka anak dari pelaku pengeboman gereja katedral di Pulau Jolo, Filipina pada 2019 lalu.
“Salah satu orang yang terlibat dalam jaringan JAD adalah Rully Rian dan Ukfa Handayani, pelaku pengeboman gereja di Filipina pada 2019. Satu anak mereka ikut tertangkap pada operasi kali ini,” ujar Rusdi.
Keluarga Rully Rian seluruhnya tergabung dalam jaringan JAD dan telah melakukan berbagai aksi terorisme baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Satu orang anak saat ini ditahan di Filipina atas nama Cici, satu orang lain tergabung dalam kelompok Abu Shayaf di Filipina selatan dan 1 orang berada di Suriah.
“Mereka ini punya 5 anak, 1 anak ditahan di Filipina ats nama Cici, 2 tergabung dalam kelompok Abu Shayaf, 1 orang di Suriah dan 1 lagi tertangkap dari 19 teroris,” katanya.
Keduanya juga diketahui memiliki seorang menantu dengan nama Andi Baso yang merupakan teoris paling dicari karena sepak terjangnya dalam melakukan aksi terorisme di Indonesia maupun di luar negeri.
“Mereka punya menantu Andi Baso, yang merupakan pelaku pengeboman gereja di Samarinda pada 2019 lalu,” ujar Rusdi.
Saat ini seluruh teroris yang berhasil diamankan akan dipindahkan ke Rumah Tahanan (Rutan) Teroris di Cikeas. Sementara 2 teroris lainnya meninggal dunia dan telah dimakamkan di Makassar. (Inews.id)