Anthony Ginting Raih Kemenangan Kedua di Penyisihan Grup, Alan Budikusuma: Jaga Semangat

Badminton, Sport1136 x Dibaca

Tokyo, Karosatuklik.com – Pebulu tangkis tunggal putra Anthony Sinisuka Ginting membukukan kemenangan kedua di babak penyisihan Grup J Olimpiade Tokyo setelah unggul 21-12, 21-10 atas atlet Rusia Sergey Sirant.

Dalam pertandingan yang berlangsung di Musashino Forest Sport Plaza Tokyo, Rabu, Ginting menyudahi perlawanan pebulu tangkis kidal itu dengan dua gim langsung berdurasi 35 menit.

Ginting, peringkat lima dunia, tak mengalami kendala berarti dalam usahanya menundukkan pebulu tangkis peringkat ke-77.

Dua gim dimainkan Ginting dengan tempo sedang, dengan sesekali memberikan tekanan untuk menyudahi pertahanan Sergey. Selain berinisiatif melakukan serangan, perolehan angka Ginting juga diuntungkan kesalahan yang dilakukan lawannya.

Kualitas permainan atlet yang bermain di bawah bendera Komite Olimpiade Rusia itu tak bisa disandingkan dengan Ginting. Kesalahan servis hingga pukulan yang terarah kerap dilakukan Sergey yang menjadi tambahan angka gratis bagi Ginting.

Bahkan di match point gim kedua saat skor 20-10, Sergey gagal melakukan servis kala bola dari pukulannya mengenai ujung net sehingga mengakhiri pertandingan saat itu juga.

Hasil pertandingan ini memastikan Ginting melaju ke babak 16 besar dan masih menanti calon lawan untuk babak selanjutnya.

Pada pukul 17.20 WIB, giliran Jonatan Christie yang akan berlaga dengan menghadapi pebulu tangkis Singapura Loh Kean Yew.

Sebelumnya Jonatan sudah mengantongi satu kemenangan atas Aram Mahmoud, pebulu tangkis asal Suriah yang kini berlaga dengan Tim Olimpiade Pengungsi (ROT).

Alan Budikusuma Harapkan Ginting Raih Emas Tokyo

Pebulu tangkis tunggal putra Indonesia diharapkan dapat mempertahankan optimisme di Olimpiade 2020 Tokyo. Diharapkan, Anthony Sinisuka Ginting dan Jonatan Christie dapat menjaga fokus terutama saat menyelesaikan babak eliminasi grup.

Rabu (28/7/2021) di Musashino Sport Plaza, Jonatan akan menghadapi Loh Kian Yew (Singapura) pada laga terakhir Grup G. Dari tiga pertemuan, Jonatan selalu menang. Di laga sebelumnya Jojo, begitu sapaannya, melibas Mahmoud Aram 21-8, 21-14. Di atas kertas, pemain yang menempati peringkat 7 dunia itu bisa atasi pemain Syria.

Alan Budikusuma, peraih medali emas tunggal putra Olimpiade 1992 Bercelona, yakin Indonesia lolos grup. “Tapi, Jojo perlu lebih cepat beradaptasi agar bisa mengatasi kondisi pertarungan demi melanjutkan kiprahya,” papar Alan saat dihubungi Senin (26/7/2021) di Jakarta.

Jojo yang kini berperingkat 7 dunia, sudah memiliki kepercayaan diri yang baik hadapi pemain mana pun. Ia pernah mengalahkan pemain papan atas, termasuk Kento Momota yang jadi andalan tuan rumah Jepang, dan Victor Axelsen (Denmark).

“Itu seharusnya jadi modal tersendiri, terlebih di ajang sebesar Olimpiade. Optimisme itu harus dipertahankan, tapi dengan kosentrasi dan tenang,” tukas Alan yang turut membawa Indonesia juarai Thomas Cup 1996 Hong Kong.

Begitu pun Anthony, kata Alan, diharapkan cepat membaca situasi pertarungan. Dengan persiapan mumpuni. Di laga pertama Grup J, ia kantongi kemenangan atas Gergely Krausz (Hungaria) 21-13, 21-8. Kali ini ia akan berjibaku dengan Sergey Sirant (peringkat 77 dunia) yang berstatus refugee team IOC.

Di laga ini pun diharapan kiprah Anthony mulus sehingga menjejak fase final. “Kadang ada situasi yang tak terduga, dalam kondisi ini Anthony harus jaga emosi dan lebih sabar,” ujar peraih emas tunggal putra kejuaraan dunia 1993 di New Delhi, India itu.

Alan mengingatkan para pemain Indonesia jangan terjebak pada beban lantaran bulutangkis dipatok sebagai tambang medali emas. Melainkan mereka tetap konsentrasi pada strategi dan teknis yang sudah dipersiapkan bersama pelatih.

Secara nonteknis, pemain harus benar-benar memahami latar belakang semua game plan yang disiapkan. Hal ini bisa dimanfaatkan untuk memupuk ketenangan dan mental sehingga menambah kesiapan saat memasuki arena.

Alan menyebut, pemain dengan tipe menyerang kadang bisa jadi lengah justru lantaran ia terlalu terpaku pada serangan dan merasa sedang pas dalam permianannya, terlebih saat hadapi lawan yang peringkatnya lebih rendah. Ketika tiba-tiba pertarungan jadi sulit, jadi kebingungan sendiri.

Dalam situasi tak terduga seperti itu, Alan mengingatkan agar pemain kembali fokus pada strategi pemainan sendiri. Di sini peran pelatih sangat diperlukan buat menenangkan asuhannya di saat jeda skor. “Pelatih juga harus jeli. Tapi, saya yakin itu jadi bagian dari persiapan mereka,” pungkas Alan.

Di bagian lain, di hari yang sama tunggal putri Indonesia Gregoria Mariska Tunjung juga bakal masuk arena. Di laga sebelumnya ia sudah kantongi kemenangan atas Thet Htar Thuzar (Myanmar) 21-11, 21-8. Kini giliran hadapi Lianne Tan (Belgia).(Ant/R1/Kemenpora)