China Ungkap Borok Australia di Indonesia: Pengkritik Hukum dan Pendukung Kuat KKB di Papua

Nasional2320 x Dibaca

Jakarta Karosatuklik.com – Membahas soal China dan Australia seolah tiada habisnya.

Karena China dan Australia saat ini memiliki hubungan yang makin meruncing dan terus memanas.

Panasnya hubungan China dan Australia ini dipertajam saat Australia bergabung dengan AS dan Inggris dengan membentuk pakta AUKUS.

Kehadiran pakta AUKUS dianggap China sebagai ancaman dan mengganggu stabilitas kawasan.

Sebenarnya Indonesia juga mengkritik kehadiran pakta AUKUS di kawasan.

Karena dengan adanya AUKUS, membuat Australia diperkuat dengan kapal seam bertenaga nuklir.

Laporan The Eurasian Times menyebut bila Perdana Menteri Scott Morrison mengungkapkan kesepakatan itu akan meliputi bagaimana AS dan Inggris memberikan pelatihan dan pendidikan terkait kapal selam berteknologi nuklir.

“Perjanjian itu akan menyediakan mekanisme bagi personel Australia untuk mengakses pelatihan dan pendidikan yang tak ternilai dari rekan-rekan kami di AS dan Inggris,

“Yang diperlukan untuk mempelajari cara membangun, mengoperasikan, dan mendukung kapal selam bertenaga nuklir dengan aman dan efektif,” kata Morrison.

Kemitraan pertahanan trilateral baru ini diketahui dibentuk pada September 2021.

Kemudian laporan TASS menuturkan bahwa Rusia juga memberikan warning dengan adanya AUKUS.

Duta Besar Rusia untuk Indonesia memandang kemitraan keamanan trilateral sebagai ikatan untuk memperburuk perlombaan senjata.

Meskipun dikatakan untuk menciptakan stabilitas di kawasan, tetapi yang terlihat justru akan menaikkan tensi perlombaan senjata, terutama di bagian kelautan.

Saya ingin mengatakan bahwa kami menganggap kemitraan ini sangat berbahaya.

Itu tidak akan membawa perdamaian ke kawasan itu, atau ke Indonesia,” kata utusan Rusia itu, dikutip dari TASS.

“Reaksi Indonesia tidak mengherankan, karena siapa yang ingin memiliki tetangga dengan kapal selam nuklir,”

Apakah akan membuat kawasan lebih damai dan stabil? Saya kira tidak,” tegas Vorobyova mengomentari sikap Kementerian Luar Negeri RI atas AUKUS.

Dengan bergabungnya Australia ke AUKUS, membuat Canberra menjadi santapan empuk bagi rudal-rudal China.

China telah memberi peringatan ke Australia bila Canberra macam-macam maka akan merasakan rudal Beijing.

“Ini (AUKUS) akan membuat Australia menjadi target potensial untuk serangan nuklir, karena negara-negara bersenjata nuklir seperti China dan Rusia secara langsung menghadapi ancaman dari kapal selam nuklir Australia yang melayani tuntutan strategis AS,” kata pakar yang tidak disebutkan namanya, dikutip dari Pikiran Rakyat, 19 September 2021.

Ketegangan antara China dan Australia sebenarnya membuat posisi Indonesia sangat tak diuntungkan.

Karena posisi geografis Indonesia yang berada di antara China dan Australia.

Oleh sebab itu perseteruan antara China dan Australia secara tidak langsung merugikan Indonesia yang punya geografis diantara kedua negara itu.

Adanya perselisihan antara China dan Australia membuat Beijing belum lama ini beberkan borok Canberra.

Borok Australia yang dibeberkan China ternyata berkaitan dengan Indonesia.

Dalam laporan yang dibagikan oleh 163.com menyebut bila Australia kerap ikut campur urusan dalam negeri Indonesia.

China juga menyebut jika Australia suka mengkritik kebijakan alias aturan hukum Indonesia.

Dan yang paling bikin terkejut, ternyata China menyebut jiak Australia jadi pendukung dari KKB di Papua.

Kedok HAM

China Ungkap Borok Australia di Indonesia: Pengkritik Hukum dan Pendukung Kuat KKB di Papua

“Australia telah mencoba untuk ikut campur dalam urusan internal Indonesia dengan kedok hak asasi manusia, mengkritik pengenalan amandemen hukum pidana Indonesia, ketidaksetaraan etnis, tindakan keras terhadap pengedar narkoba, dan dukungan di belakang layar untuk pasukan separatis di Papua Barat,” jelas sumber.

Australia telah menarik Jepang, Amerika Serikat dan India untuk mencoba membentuk aliansi militer, yang telah mengganggu Indonesia yang menganut kebijakan non-blok,

Sementara Australia tidak pernah menyerah memecah dan memecah Indonesia sejak berdirinya, yang telah menyentuh garis bawah negara multi-etnis,” terang 163.com.

“Tidak sulit untuk menemukan bahwa dalam hubungan bilateral antara Indonesia dan Australia,”

Selalu yang pertama menahan diri dari seni bela diri, dan menipu dan menyerang Indonesia.

Dan Indonesia tampaknya menghargai perdamaian, dan serangan baliknya terhadap Australia selalu tepat sasaran.

Kenapa ini? Selain agresi tajam Australia, situasi Australia yang kurang menguntungkan dalam hubungan keamanan asimetris antara kedua negara juga merupakan alasan penting.

Alasan mengapa Australia mengincar Indonesia di mana-mana adalah karena kurangnya kepercayaan dan ketakutan terhadap Indonesia dalam hal keamanan,” imbuhnya.

Media China itu secara terang-terangan menyebut jika Indonesia jauh lebih kuat dari Australia.

Indonesia tidak diragukan lagi merupakan hambatan terbesar yang mencegah Australia untuk bergegas keluar dari Pasifik Selatan.

Australia tahu bahwa meningkatkan hubungan dengan Indonesia akan membantunya membebaskan tangannya untuk menerapkan strategi Brexit ke Asia untuk memperluas tangannya ke Laut Cina Selatan.

Dari segi kekuatan militer, data yang dihimpun media China 163.com juga menyebut bila ranking militer Indonesia masih diatas Australia.

Menurut peringkat militer terbaru media asing, kekuatan militer Indonesia naik ke peringkat 15 dunia.

Peringkat ini melampaui banyak kekuatan militer tradisional seperti Jerman di No. 16, Australia di No. 17 …” jelas 163.com. (R1/ZJ)