Gerindra Tutup Pintu Usung Anies di Pilkada Jakarta

Politik7711 x Dibaca

Jakarta, Karosatuklik.com – Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, Ahmad Muzani menegaskan partainya telah menutup pintu untuk mengusung Anies Baswedan di Pilkada Jakarta pada 27 November 2024. Gerindra sudah memiliki calon yang siap untuk bertarung di Pilkada 2024.

“Kami memiliki kandidat yang muda dan segar,” ungkap Muzani di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (18/4/2024).

Muzani enggan memerinci siapa nama kader muda Gerindra yang akan diusung sebagai calon gubernur Jakarta. Namun, dia mengakui bahwa partai sedang dalam proses penentuan kandidat yang akan maju.

Ketika ditanya tentang kader muda, seperti Budisatrio Djiwandono dan Moreno Soeprapto, Muzani hanya mengatakan bahwa ada beberapa nama yang sedang dibahas.

“Kami sedang menggodok beberapa nama calon gubernur untuk DKI Jakarta dan beberapa provinsi lainnya. Kami ingin menghadirkan semangat baru dalam kepemimpinan di tingkat provinsi,” jelas Muzani.

Pada Pilkada Jakarta 2017, Gerindra adalah salah satu partai pengusung Anies Baswedan dan Sandiaga Uno. Setelah Sandiaga Uno memutuskan untuk maju dalam Pilpres 2019, Anies Baswedan kemudian didampingi oleh Ketua DPD Gerindra Jakarta, Ahmad Riza Patria. Sementara itu, di Pilpres 2024, Anies Baswedan bersaing dengan Ketum Partai Gerindra, Prabowo Subianto.

Di sisi lain, Partai Nasdem memberikan sinyal positif kepada Anies Baswedan untuk kembali maju di Pilkada Jakarta. Ketua DPP Nasdem, Willy Aditya, menyatakan bahwa Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh, mendukung Anies untuk bertarung kembali.

“Waktu bersama Mas Anies, Pak Surya menyatakan bahwa politik adalah kartu yang tidak boleh mati. Jika Bung Anies ingin maju di pilkada, Nasdem siap mendukung,” kata Willy.

Selain Anies, Nasdem juga mempertimbangkan nama-nama, seperti Bendahara Umum Partai Nasdem, Ahmad Sahroni, dan Ketua Fraksi Nasdem DPRD DKI Jakarta, Wibi Andriano, sebagai kandidat potensial.

“Kami akan mempertimbangkan para kader yang terbaik untuk memajukan kepentingan publik tanpa meninggalkan prinsip politik tanpa mahar,” tambah Willy. (BeritaSatu)

Komentar