Ingkar Janji saat Kampanye, Wali Kota Diikat dan Diamuk Warga

Nasional1729 x Dibaca

Jakarta, Karosatuklik.com – Berjanji memang sangat mudah, apalagi janji kampanye. Beruntung, rakyat mulai sadar akan hak-haknya dan merasa hanya dibutuhkan suaranya saat pemilu, selanjutnya diabaikan ketika kekuasaan telah tercapai.

Kejadian kisah ini memang bukan di Indonesia, tapi setidaknya bisa menjadi warning dan pelajaran bagi pejabat publik di Tanah Air.

Seorang walikota di Meksiko diikat di sebuah pohon dan dihakimi oleh masyarakat setelah ia mengingkari janji saat kampanye pemilihannya.

Menyadur Mexico News Daily, Jumat (15/1/2021) penduduk kota Chiapas selatan memutuskan untuk mengambil tindakan langsung terhadap walikota mereka debfab cara mengikatnya di sebuah pohon.

Mereka melakukan hal tersebut karena proyek pekerjaan umum yang dilakukan dianggap sangat buruk sehingga tidak berguna.

Penduduk dari 11 lingkungan di Frontera Comalapa mengatakan kepada surat kabar Diario de Chiapas bahwa mereka mengikat Walikota Óscar Ramírez Aguilar ke sebatang pohon di area publik.

Mereka melakukan hal tersebut untuk menunjukkan kepada publik bahwa Aguilar merupakan seorang “pegawai negeri yang buruk” yang seharusnya tidak dipilih kembali.

Pada saat kampanye, Aguilar berjanji akan membuat sebuah tangki penyimpanan baru, namun kenyataannya tidak demikian.

Penduduk kota mengatakan tangki penyimpanan air tersebut dalam kondisi yang sangat buruk sehingga tidak memenuhi persyaratan keamanan air.

Saat ini tidak ada air, kata mereka, karena tangki tersebut bocor dan warga menuduh pemerintah hanya menambal tangki dengan cara yang buruk.

Dalam sebuah video di media sosial, warga menunjukkan bagaimana pekerjaan tambalan tangki tersebut sudah terkikis dan mudah hancur.

“Dia berjanji kepada kami bahwa ini akan menjadi proyek pekerjaan umum yang layak bagi warga Comalapa, tetapi [tangki ini] hanya lelucon; sistem air tidak bekerja dengan baik,” jelas seorang penduduk.

“Ini adalah masalah lama yang seharusnya dia tangani dengan baik dan seharusnya menjadi prioritas selama pemerintahannya karena dia datang menemui kami di rumah kami dengan janji ini, dan sekarang dia tidak memenuhinya itu,” sambungnya.

Setelah dibebaskan, Ramírez memposting video di akun media sosial resminya untuk menyangkal tuduhan yang dibuat oleh penduduk.

“Mereka tidak mengikat saya,” klaimnya. “Pertemuan itu dilakukan dengan 11 perwakilan lingkungan Comalapa untuk menyepakati rincian tentang proyek publik besar, pengenalan air minum.” jelasnya.

Namun, pada foto-foto yang beredar luas, tampak dengan jelas menunjukkan bahwa walikota tersebut berdiri di depan pohon dengan tangan di belakang punggung.

Tiga tahun lalu, seorang pejabat daerah lainnya mengalami nasib serupa setelah diduga gagal memenuhi dana yang dijanjikan. Dia terikat pada sebuah pos di alun-alun pusat Comalapa. (suara.com)