Letusan Erupsi Gunung Sinabung Selasa Pagi Menyeberang hingga ke Aceh, Terparah 3 Bulan Terakhir

Karo2062 x Dibaca

Kabanjahe, Karosatuklik.com – Erupsi Vulkanik Gunung Api Sinabung yang disertai guguran awan panas dengan jarak luncur 4.500 meter ke arah Tenggara Timur dan tinggi kolom abu 5.000 meter dengan Amplitudo 120 mm, durasi 485 detik dan arah angin selatan-barat, Selasa (2/3/2021) Pukul 07:15 WIB merupakan letusan terparah tiga bulan terakhir atau di tahun 2021.

Bahkan letusan yang disertai guguran awan panas itu dibarengi suara gemuruh mirip suara jet tempur milik TNI hingga terdengar ke radius sekitar 6 Km dari puncak Gunung Sinabung.

Plt Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Karo Natanail Peranginangin, SH, menyebutkan, dampak letusan erupsi vulkanik Gunung Sinabung, sebaran debu terparah mencapai 3 kecamatan, yakni, Kecamatan Tiganderket, Kutabuluh dan Tigabinanga.

Artinya, puluhan desa dari tiga kecamatan itu terpapar debu vulkanik yang cukup tebal.

Erupsi SInabung

Guguran juga berdampak ke masyarakat baik pemukiman maupun perladangan. “Saat ini, TNI/Polri, Sat Pol PP serta petugas BPBD Kabupaten Karo sedang berada dilapangan. melaksanakan patroli seputaran Gunung Sinabung serta membagikan masker kepada masyarakat di desa-desa dan kecamatan terdampak,” tuturnya.

“Sejumlah mobil pemadam kebakaran juga diturunkan untuk melakukan pembersihan abu vulkanik. Kita mengimbau agar warga tidak beraktivitas di zona merah,” sebutnya.

Pantauan tim liputan Karosatuklik.com, Selasa siang (2/3/2021), mulai dari Simpang Desa Munte, Singgamanik, Simpang Perbesi, Benjire hingga Tigabinanga Kecamatan Tigabinanga, tebaran debu vulkanik cukup tebal. Bahkan sejumlah desa di Kecamatan Kutabuluh dikabarkan terlihat gelap gulita akibat pekatnya abu yang meluncur dari Gunung Sinabung.

Mulai dari pemukiman penduduk hingga area perladangan nampak memutih akibat terpaan debu. Demikian juga di sepanjang jalan, hotmix terlihat memutih. Namun akibat mobil yang lalu lalang setiap saat, debu yang cukup tebal berterbangan ke pinggir badan jalan.

Dampak Erupsi SInabung tigabinanga

Diperoleh informasi, tebaran debu bukan hanya di tiga kecamatan itu, namun juga sampai ke Kecamatan Labubaleng dan Mardinding, namun tidak separah di Kecamatan Tiganderket, Kutabuluh dan Tigabinanga. Bahkan sakin dahsyatnya, disebut juga menyeberang hingga ke Aceh Tenggara.

“Bila dilihat dari foto satelit, diperkirakan debu vulkanik sudah mulai menyeberang/terpapar ke Provinsi Aceh,” kata Kasi Data dan Informasi BMKG Sultan Iskandar Muda, Aceh Besar, Zakaria Ahmad, kepada wartawan, Selasa (2/3/2021).

Zakaria menyebut ada dua daerah terpapar debu vulkanik di Aceh, yaitu Aceh Tenggara dan Aceh Selatan. BMKG mengimbau warga di daerah terdampak mengurangi aktivitas di luar rumah.

Sebelumnya, Kepala Pos Pemantau Gunung Sinabung, Badan Geologi dan PVMBG di Jalan Kiras Bangun, Desa Ndokum Siroga Simpang Empat Kabupaten Karo, menyampaikan letusan erupsi Gunung Sinabung dengan meluncurkan awan panas guguran sejauh 4.500 meter dan tinggi kolom abu sejauh 5.000 meter.

“Terjadi awan panas guguran pukul 07:15 WIB dengan jarak luncur 4.500 meter ke arah tenggara timur dan tinggi kolom abu 5.000 meter dengan Amplitudo 120 mm, durasi 485 detik dan arah angin selatan-barat,” katanya.

Menurut Armen, tanggal 02 Maret 2021, dari pukul 06:42 – 08:20 WIB terjadi 13 awan panas guguran dengan jarak luncur 2000-5000 meter kearah tenggara – timur. Dan tinggi kolom abu lebih dari 5000 meter, angin lemah ke arah barat – barat daya. Material awan panas mencapai sungai lauborus disektor tenggara timur, jelasnya.

Terpisah, Bupati Karo Terkelin Brahmana menyebutkan status Gunung Sinabung masih berada pada level III atau Siaga. Pemkab Karo kembali mengingatkan agar masyarakat dan pengunjung atau wisatawan menjauhi zona merah Sinabung.

“Masyarakat diingatkan agar tidak melakukan aktivitas pada desa-desa yang sudah direlokasi, serta lokasi di dalam radius radial 3 km dari puncak Gunung Sinabung, serta radius sektoral 5 km untuk sektor selatan-timur, dan 4 km untuk sektor timur-utara,” kata Bupati Karo.

tigabinanga

Erupsi Sejak Tahun 2010

Sekedar mengingatkan kembali, 11 tahun sudah Gunung Sinabung bangkit dari tidurnya. Sejak meletus pertama kali 27 Agustus 2010, gunung ‘petarung’ di Kabupten Karo yang merupakan gunung tertinggi di Sumatera Utara ini terus menerus erupsi.

Berhenti 2 tahun, berlanjut lagi pada 15 September 2013, Sinabung kembali meletus pada Pukul 03.00 WIB menyebabkan 3.700 orang yang berada dalam radius 3 kilometer di sekitar gunung dievakuasi setelah sebelumnya 12 ribu jiwa warga dievakuasi ke kota Kabanjahe.

Lalu, letusan pada Februari 2014 menyebabkan 17 orang meninggal dunia di desa Bekerah, Gurukinayan dan erupsi pada 22 Mei 2016 menyebabkan 7 orang tewas di desa Gamber Kecamatan Simpang Empat dan banyak orang yang mengalami luka bakar saat terjadi luncuran awan panas.

Pada 2 Juni 2019 Gunung Sinabung kembali menyemburkan material vulkanik setinggi 7 Km. Dalam catatan Karosatuklik.com beberapa waktu terakhir, ini adalah erupsi yang paling tinggi.

Erupsi juga disertai luncuran awan panas 3,5 kilometer arah tenggara dan selatan 3 kilometer. Suara gemuruh terdengar sampai ke pos pengamatan Gunung Api sinabung. Hingga kini, di masa pandemi virus corona, Gunung Sinabung terus menerus erupsi, seolah berlomba dan pamer kekuatan dengan Gunung Merapi di Yogyakarta. (R1)