Mendagri Tekankan Kepala Daerah Terpilih Harus Punya Konsep

Berita, Politik705 x Dibaca

Jakarta, Karosatuklik.com – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian hari ini memberikan pembekalan kepada 183 kepala daerah dan wakilnya, hasil pilkada serentak tahun 2020. Pada kesempatan itu Mendagri menyebut ada tiga syarat yang harus dimiliki untuk menjadi seorang pemimpin

Di antaranya adalah kepala daerah dan wakil kepala daerah memiliki kekuasaan (power). Di mana hal ini pasti dimiliki oleh para kepala daerah karena mereka dipilih langsung oleh rakyat.

Kedua, seorang pemimpin di daerah memiliki pengikut (follower), baik staf maupun masyarakat. Ketiga, kepala daerah mesti memiliki konsep, akan dibawa ke mana daerah yang ia pimpin.

“Tanpa konsep maka akan serabutan, kemudian tidak sistematis apa yang dikerjakan. Sampai akhir tugas tidak mengerti apa yang ingin dicapai. (Untuk itu, kepala daerah) harus memiliki konsep, bagaimana untuk membuat roadmap,” kata Tito, Senin (13/9/2021)

Pada kesempatan itu Tito secara khusus mengapresiasi Wali Kota Makassar. Menurutnya, Wali kota Makassar mampu membuat konsep secara sistematis dan detail terkait apa yang dikerjakan hingga tahun 2024.

“Bapak-Bapak boleh minta sharing. Beliau bisa membuat gambaran konsep, menjelaskan dengan paparan yang sangat sistematis dan detail sekali. Apa yang akan dikerjakan dia sampai dengan tahun 2024,” ujar Mendagri.

Namun demikian, Tito yakin bahwa setiap kepala daerah juga memiliki konsep yang berebda dalam membangun daerahnya masing-masing. Untuk itu, ia meminta bagi kepala daerah yang belum memiliki konsep, agar segera menyusunnya dengan detail.

Sementara bagi yang sudah menyusun tetapi merasa belum sempurna, ia meminta agar konsepnya disempurnakan. “Nah ini mungkin salah satu contoh, saya yakin yang lain juga punya konsep-konsep itu,” ungkapnya.

Lebih lanjut, mantan Kapolri ini mengingatkan bahwa sebagai kepala daerah/wakil kepala daerah suka atau tidak suka akan menjadi seorang pemimpin nomor satu atau nomor dua di daerah masing-masing.
Untuk itu, dia berharap bupati/wali kota dan wakil bupati/wakil wali kota memahami betul posisi masing-masing.

“Saya berharap betul, rekan-rekan memahami betul posisi Bapak-Bapak dan Ibu-Ibu sekalian menjadi seorang pemimpin. Harus menjadi pemimpin yang bukan hanya sekadar pemimpin biasa, yang rutinitas reguler, business as usual istilahnya, tapi menjadi seorang pemimpin, leader yang kuat,” pungkasnya. (R1/sindonews.com)