Pencarian 31 Nelayan Kalbar Dihentikan

Nasional721 x Dibaca

Kalimantan Barat, Karosatuklik.com – Pencarian anak buah kapal (ABK) yang mengalami kecelakaan akibat cuaca buruk di perairan Kalimantan Barat (Kalbar) dihentikan. Pencarian telah dilakukan selama 10 hari.

“TNI AL yang tergabung dalam Tim SAR gabungan menghentikan operasi pencarian dan pertolongan terhadap puluhan nelayan dan ABK yang menjadi korban musibah yang menimpa 17 kapal motor dan 1 tongkang,” demikian keterangan dari Komando Armada (Koarmada) I, Sabtu (24/7/2021).

Penghentian upaya pencarian diumumkan resmi oleh Kakansar Pontianak Yopi Haryadi di Kantor Kesyahbandaran Pelabuhan dan otoritas Pelabuhan Pontianak pada Jumat (23/7).

Yopi Haryadi selaku SAR Mission Coordinator (SMC) mempertimbangkan data dari BMKG yang memperkirakan potensi buruk dengan ketinggian gelombang mencapai 2,5 meter.

Selain itu, faktor lokasi koordinat kapal-kapal yang tenggelam tidak diketahui, sehingga menyebabkan luas area pencarian tidak dapat ditentukan atau diperkirakan secara pasti.

TNI AL Lanjut Pantau

Meski pencarian dihentikan, TNI AL terus melakukan pemantauan.

“Sehingga kelanjutannya adalah bersifat pemantauan dengan mengharapkan informasi terkait perkembangan situasi,” kata pihak TNI AL.

Operasi SAR gabungan digelar sejak terjadinya cuaca buruk di Laut Natuna Selatan hingga perairan Kepulauan Karimata pada Rabu (13/7) dan Kamis (14/7) pekan lalu.

Musibah tersebut mengakibatkan 17 kapal, terdiri atas 14 kapal nelayan, 2 tugboat, dan 1 yacht dilaporkan hilang, terdampar, hingga tenggelam. Selain itu, dilaporkan sebuah tongkang tanpa pengawak hanyut.

Panglima Koarmada I Laksda TNI Abdul Rasyid K menyampaikan keprihatinan dan rasa dukacita yang mendalam kepada para keluarga korban musibah tenggelamnya kapal-kapal nelayan di perairan Kalbar.

“Tentu kami sangat prihatin dan berbelasungkawa atas musibah yang menimpa saudara-saudara kita para nelayan di perairan Kalbar,” ungkap Laksda Abdul Rasyid.

Dia mengatakan TNI AL telah mengerahkan personel dan alutsista yang dikoordinasi oleh Danlantamal XII Pontianak Brigjen TNI Marinir Andi Rukman untuk bersama-sama potensi SAR lainnya mendukung tugas Basarnas dalam operasi SAR.

Dalam operasi gabungan ini, TNI AL mengerahkan dua pesawat patroli maritim, 2 pesawat udara CN235 P-8305 dan Cassa MPA P-8203, 2 kapal perang KRI Kerambit-627 dan KRI Clurit-641, 2 Kapal Patroli Angkatan Laut Kal Lemukutan dan Kal Sambas, serta tim SAR Lantamal XII Pontianak.

“Kendati demikian, TNI Angkatan Laut akan tetap melakukan pemantauan secara aktif melalui kapal perang unsur gelar yang melaksanakan tugas operasi penegakan kedaulatan dan patroli keamanan laut di wilayah Laut Natuna dan ALKI I. Apabila ada penemuan yang berkaitan dengan kejadian kemarin maka akan dilakukan tindakan sesuai kebutuhan dengan tetap berkoordinasi dengan instansi terkait dalam hal ini Basarnas,” ungkap Laksda Abdul Rasyid.

Data terakhir yang dihimpun dari Posko SAR di Pontianak, tercatat sebanyak 138 orang ABK menjadi korban dalam kecelakaan laut tersebut. Sebanyak 83 orang telah ditemukan dalam keadaan selamat, 24 orang meninggal dunia, dan 31 orang belum ditemukan.

Sedangkan terhadap kapalnya, diketahui bahwa 2 tugboat, sebuah tongkang, dan sebuah yacht telah ditemukan selamat. Sementara 14 kapal dan perahu nelayan sebagian ditemukan dalam kondisi terbalik, kandas/terdampar, dan sebagian lagi tidak ditemukan. (R1/Dtc)