Salak, Karosatuklik.com – Upaya Pemerintah Daerah Kabupaten Pakpak Bharat dalam meningkatkan produksi pertaniannya mendapatkan apresiasi dari Kementerian Pertanian Republik Indonesia. Kabupaten yang dipimpin Bupati Franc Bernhard Tumanggor itu, diganjar proyek pengembangan hortikultura di lahan kering (Horticulture Development In Dryeland Areas Project-HDDAP).
Kesempatan ‘emas’ yang diberikan oleh Pemerintah Pusat melalui Kementan RI, langsung disikapi oleh Pemkab Pakpak Bharat. Bupati Franc Bernhard Tumanggor, menyambut positif dan menyatakan siap mengupayakan segala hal yang terbaik guna peningkatan sektor pertanian di wilayah Kabupaten Pakpak Bharat yang tujuannya untuk meningkatkan perekonomian masyarakat yang berbasis pedesaan.
Demikian dikatakan Bupati Pakpak Bharat Franc Bernhard Tumanggor saat menerima audiensi Pre-Fact Finding Mission Program Pengembangan Holtikultura dilahan kering – Horticulture Development In Dryeland Areas Project (HDDAP) di Ruang Garuda Komplek Perkantoran Bupati Pakpak Bharat, Sindeka Salak, Selasa (5/4/2022).
Tampak hadir dalam kesempatan ini dari Kementrian Pertanian diantaranya, Direktur Perbenihan Holtikultura, Ketua Tim HADDAP, Ir. RR Liliek Sri Utami, Dr Inti Pertiwi Nashwan, Sp, MSi, Ir Hery Widodo, Ir Anik Kustaryati, Ernawati HR, Sekar Insani dan tim lainnya.
Sementara Bupati Pakpak Bharat, turut didampingi Wakil Bupati, Sekda Pakpak Bharat, Kepala Dinas Pertanian, pimpinan OPD dan sejumlah Kepala Bagian serta unsur lainnya.
Pada kesempatan ini Bupati Franc, juga menjelaskan pada tahun 2022-2027 pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pertanian memberikan kesempatan kepada Kabupaten Pakpak Bharat proyek pengembangan hortikultura di lahan kering (Horticulture Development In Dryeland Areas Project-HDDAP) dimana Kabupaten Pakpak Bharat merupakan salah satu daerah yang cukup potensial salah satunya di desa Kuta Dame Kecamatan Kerajaan.
Meningkatkan Produksi dan Daya Saing
“Proyek pengembangan horltikultura ini nantinya diharapkan bisa secara otomatis meningkatkan Indeks Pertanian seiring juga meningkatkan perekonomian masyarakat serta meningkatkan daya saing,” ungkapnya.
“Permasalahan yang dihadapi oleh petani lahan kering antara lain belum didukung oleh ketersediaan infrastruktur yang memadai, kepemilikan modal usaha yang relatif masih rendah. Oleh sebab itu, dengan adanya program yang akan di dukung Asian Development Bank yang bekerja sama dengan Kementerian Pertanian dan Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Sumatera Utara, kita yakin hal itu akan menuai keberhasilan,” tutur Franc.
Ia berharap program ini harus benar-benar terlaksana dan berhasil. “Untuk itu proram tersebut harus segera disosialisasikan kepada masyaraka Pakpak Bharat,” katanya.
Memastikan Kesiapan
Sementara Direktur Perbenihan Holtikultura, Dr Inti Pertiwi Nashwan dihadapan Bupati dan sejumlah pimpinan OPD, menyatakan timnya hadir di Kabupaten Pakpak Bharat untuk memastikan kesiapan dan komitmen Kabupaten Pakpak Bharat serta mensosialisasikan terkait proyek pengembangan hortikultura.
“Proyek pengembangan ini nantinya akan difasilitasi mulai dari infrastruktur, jaringan irigasi, permodalan hingga pemasaran hasil pertanian nantinya,” jeasnya.
“Ini merupakan Kabupaten pertama, kita ingin memastikan kesiapan termasuk kepastian kepemilikan dan batas lahan agar jangan sempat lahan itu ternyata lahan sengketa. Pokoknya, clear and clean. Yang ditawarkan saat ini adalah 3 komoditas yaitu kentang, pisang dan bawang merah,” imbuh Inti Pertiwi Nashwan.
Sebagai ucapan terima kasih atas kepedulian dan perhatian Kementerian Pertanian, Pemkab Pakpak Bharat menyerahkan cinderamata berupa oles Pakpak dan plakat serta produk lokal PakpakBharat berupa Teh Gambir dan kopi. (R1)