Solo, Karosatuklik.com – Pasangan calon presiden dan wakil presiden (paslon) nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka berjaya di Kota Solo. Hal itu berdasarkan real count yang dilakukan Bawaslu Kota Solo. Perolehan suara Prabowo-Gibran pada Pilpres 2024 mencapai 50,8 persen di “kandang banteng”.
Berdasarkan data yang dihimpun dari Bawaslu Kota Solo, paslon Prabowo-Gibran memperoleh sebanyak 190.867 suara dari total 375.525 suara sah dari 1.773 TPS yang ada di Kota Bengawan.
Jumlah tersebut memiliki selisih yang sangat jauh dari paslon yang diusung PDIP, Ganjar-Mahfud yang memperoleh 128.512 pemilih atau setara 34,2 persen. Paslon lain, Anies-Muhaimin mendapat 56.146 suara atau setara 15,0 persen.
Hasil tersebut jelas di luar dugaan. Pasalnya, Kota Solo selama ini dikenal sebagai salah satu “kandang banteng” di Jawa Tengah. Bahkan, PDIP menguasai 30 kursi dari total 45 kursi di DPRD Kota Solo.
Terkait hasil real count Pilpres 2024, Ketua Bawaslu Kota Solo, Budi Wahyono mengatakan, real count yang digelar pihaknya merupakan tradisi yang dilakukan setiap pemilu.
Dasar yang digunakan berasal dari data yang disetorkan pengawas TPS dan kemudian dihimpun menjadi real count.
“Dari data 1.773 TPS di Kota Solo diketahui urat suara yang sah sebanyak 375.525, sedangkan yang tidak sah 8.314 suara. Hasilnya paslon 2 menang dengan perolehan 190.867 suara atau setara 50,8 persen,” ujarnya saat dihubungi Jumat (16/2/2024).
Hasil real count, lanjutnya, bisa dilihat masyarakat secara transparan lantaran hal tersebut merupakan bagian dari tanggung jawab Bawaslu Kota Solo kepada publik.
“Hasil perolehan yang bisa dilihat secara transparan oleh semua publik di Solo. Ini juga ikhtiar kami untuk kemudian meminimalisasi potensi kecurangan terkait dengan perolehan hasil di pilpres,” kata Budi.
Ditambahkan Koordinator Divisi Penanganan Pelanggaran, Data, dan Informasi Bawaslu Solo, Poppy Kusuma Nataliza, laporan real count baru selesai.
“Hasil pengawasan kita akan disinkronkan dengan hasil dari KPU Kota Solo. Seharusnya sama ya, karena kami menghimpun data juga dari TPS melalui pengawas TPS,” tutupnya. (BeritaSatu)
