Chennai, India, Karosatuklik.com – Petenis Indonesia Janice Tjen berhasil menjuarai WTA 250 Chennai Open 2025 di India, Minggu (2/11/2025) petang waktu setempat. Ia mengalahkan petenis Australia Kimberly Birrell dua set langsung 6-4, 6-3.
Janice yang menempati unggulan keempat mencatatkan dua ace dan berhasil mengonversi keseluruhan tiga peluang break point yang ia ciptakan. Janice menaklukkan lawannya yang merupakan unggulan ketujuh dalam pertandingan yang berlangsung selama dua jam tersebut.
“Menurut saya, saya bermain sangat baik di sini, setiap babak terus membaik, dan hari ini saya dapat memainkan tenis terbaik saya,” kata Janice, seperti disiarkan WTA.
Dalam perjalanannya meraih gelar tunggal WTA pertamanya, Janice harus melakoni dua laga rubber set pada dua babak pertama di Chennai. Petenis kelahiran Jakarta itu kemudian melenggang mulus ke semifinal setelah mengalahkan petenis Ceko Mia Pohánková dengan 6-3, 6-1.
Pada babak empat besar, Janice mendapatkan perlawanan ketat dari petenis Thailand, Lanlana Tararudee. Petenis berusia 23 tahun itu bangkit dari ketertinggalan 2-5 pada set kedua untuk memenangi pertandingan lewat tie-break.
Sebelum gelar WTA 250 di Chennai, Janice sukses menjuarai WTA 125 Jinan, di Tiongkok, pada pertengahan Oktober. Namun, gelar tersebut tidak masuk dalam hitungan WTA dikarenakan ajang level 125 WTA serupa dengan Challenger.
Janice juga telah menyandang predikat runner-up dalam debutnya di ajang WTA, pada WTA 250 Sao Paolo di Brasil, pertengahan September.
Kesuksesan Janice juga diikuti dengan gelar ganda WTA pertamanya pada WTA 250 Guangzhou di Tiongkok pekan lalu, setelah menggandeng petenis Polandia Katarzyna Piter. Gelar ganda Janice di Guangzhou Open melengkapi gelar ganda WTA 125 Suzhou bersama rekan senegaranya Aldila Sutjiadi.
Janice Juara, Penantian Panjang Indonesia di Dunia Tenis

Janice Tjen menjuarai WTA 250 Chennai Open setelah mengalahkan Kimberly Birrell. Petenis Indonesia ini menang dua set langsung 6-4, 6-3.
Prestasi ini mengakhiri penantian panjang Indonesia di tenis putri dunia. Terakhir kali juara WTA diraih Angelique Widjaja di Pattaya Open 2002.
Keistimewaan diraih dengan meraih gelar ganda dan tunggal. Hanya tiga pemain WTA yang berhasil mencapainya musim ini.
Pengamat tenis nasional yang akrab disapa bung Yoyo menyebut prestasi ini membanggakan bagi Indonesia. “Tentu saja membanggakan, setelah sekian lama,” ujarnya dalam perbincangannya bersama Pro3 RRI, Senin (3/11/2025).
Perkembangan tenis Indonesia dinilai cukup mengembirakan. Olahraga ini justru tumbuh pesat selama pandemi COVID-19.
Tenis putri Indonesia memiliki tradisi lebih baik daripada putra. Legenda seperti Yayuk Basuki menjadi bukti sejarahnya.
Menurutnya memang tantangan putra lebih besar karena persaingan global. Tingkat kompetisi di sektor putra jauh lebih ketat.
Kemenangan Janice diharapkan membuka mata sponsor dan publik. Tenis berpotensi berbicara di level internasional.
Kesuksesan ini merupakan hasil perjuangan bertahun-tahun. Janice sudah berkompetisi di turnamen junior sejak 2018.
Yoyo menilai mental kuat menjadi kunci konsistensi Janice. “Ia terbukti mampu bangkit dari tekanan dalam pertandingan,” ujarnya.
Peringkat 53 dunia memastikannya lolos ke Australia Open. Aldila Sutjiadi juga berpeluang di nomor ganda.
Yoyo juga berharap pemerintah dapat memperbanyak sarana lapangan tenis. “Kita ini kehilangan banyak lapangan tenis dan justru yang paling tragis ketika kita jadi tuan rumah ASEAN Games,” katanya.
Lapangan sekarang hanya tersisa 4 lapangan di GBK. “Sangat-sangat jauh dari kebutuhan untuk membuat turnamen internasional terutama,” ucapnya. (KBRN)













Komentar