8 Minggu Jemaat GBKP Kemenangan Tani Medan Ibadah di Trotoar Jalan, Pemko Medan Dituding Lelet

Berita, Sumut4081 x Dibaca

Medan, Karosatuklik.com – Pengacara Firdaus Tarigan SH mengaku kecewa terhadap Tim Pemko Medan yang belum berhasil memediasi jemaat GBKP Kemenangan Tani Km 12 Kecamatan Medan Tuntungan.

Seperti diketahui, sejak terjadinya konflik di gereja itu, kini terpecah dua (kelompok Tim 12 yang beribadah di trotoar dengan kelompok oknum Pdt MP yang menguasai gedung gereja GBKP).

Sudah delapan kali (delapan Minggu) kelompok Tim 12 beribadah di trotoar depan gereja GBKP Kemenangan Tani Km12, Jalan Letjen Jamin Ginting, tapi tim mediasi yang dibentuk Pemko Medan yang di dalamnya terdiri dari unsur Forkopimda Medan, belum berhasil memediasi kedua kelompok. Bahkan terkesan lelet memediasi dan mengayomi.

Hal itu diungkapkan Firdaus Tarigan kepada wartawan, Minggu sore (15/11/2020) di Medan seusai mengikuti kebaktian jemaat GBKP Kemenangan Tani yang tergabung dalam Tim 12 di trotoar jalan.

Kekecewaan Firdaus Tarigan sangat beralasan, dan juga menjadi pemikiran yang sama bagi semua pihak.

Untuk itu, dia kembali mengingatkan Tim Pemko Medan untuk bergerak cepat dan tepat menyelesaikan konflik di tubuh GBKP Kemenangan Tani Km12 Medan tersebut, sebelum melebar dan terlambat.

GBKP kemenagan TAni

“Jangan sampai terjadi bentrok fisik di lapangan antara kelompon tim 12 dengan kelompok oknum Pdt MP, sebab saat ini di lapangan kerap terjadi “perang mulut” antara kedua belah pihak,” kecam Tarigan.

Jaangan biarkan perpecahan semakin mendalam atau kubu-kubuan antar jemaat di lingkungan gereja terus berlanjut. Karena nanti butuh waktu yang sangat lama untuk ‘mengobatinya’ kembali, tuturnya kesal.

“Sebagai kehadiran negara, Tim Mediasi Pemko Medan yang sudah dibentuk untuk menyelesaikan konflik ini harus bergerak cepat menuntaskannya,” tegas Firdaus yang juga kuasa hukum Tim 12 yang mewakili 180 jemaat yang menolak keberadaan Pdt MP, karena sudah dipecat oleh Moderamen GBKP.

Berkaitan dengan itu, Firdaus Tarigan menyarankan, jika Tim Pemko Medan tidak bisa memediasi, karena pihak Pdt MP tidak pernah bisa bertemu dengan tim yang sudah tiga kali ke lokasi gereja, sebaiknya gereja distanvaskan atau dikosongkan dan tidak diperbolehkan kelompok manapun memasuki gedung gereja.

Seperti diketahui, tandas Firdaus, saat ini di GBKP Kemenangan Tani Km12 Kecamatan Medan Tuntungan, telah terjadi perpecahan menjadi dua kelompok.

Satu pihak kelompok yang berada di gereja dan satu pihak lagi kelompok Tim 12 yang berada di luar gereja dibawah naungan Runggun GBKP Kemenangan Tani Klasis Menara.

Jemaat yang masuk Tim 12 sudah delapan (8) minggu ini, terpaksa kebaktian di trotoar pinggir badan jalan depan gereja, karena pintu gerbang ditutup dan tidak diizinkan masuk ke gereja.

Sedangkan kelompok Pdt MP yang berada dalam gereja, tetap melakukan kebaktian live streaming di dalam gereja, lanjutnya.

“Agar konflik ini jangan berlarut-larut, Tim Forkopimda harus bersikap tegas dengan menutup gedung gereja untuk sementara, agar tidak ada merasa “anak-tiri dan anak kandung” dalam pemakaian gedung gereja, sembari menunggu mediasi selesai antara kedua kelompok yang bertikai,” tegas Firdaus Tarigan. (R1)