Ancaman Eks Penyidik KPK Robin ke Wakil Ketua KPK Lili Pintauli: Dia Harus Masuk Penjara

Nasional855 x Dibaca

Jakarta, Karosatuklik.com – Terdakwa eks Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dari unsur Polri AKP Stepanus Robin Pattuju menyebut sejumlah perkara kasus melibatkan Wakil Ketua KPK Lili Pintauli Siregar. Lantaran itu, ia siap membongkar kasus yang melibatkan Lili, hingga Wakil Ketua KPK tersebut masuk bui.

Untuk diketahui, Stepanus Robin dijerat dalam perkara suap sejumlah penanganan perkara di KPK. Ia menyampaikan pledoi atau nota pembelaannya atas tuntutan 12 tahun penjara oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta Pusat pada Senin (20/12/2021).

“Ada ada, dan saya akan bongkar, saya akan bongkar beberapa kasus yang melibatkan dia. Saya akan bongkar, dia harus masuk penjara,” kata Robin usai membacakan Pledoi di PN Tipikor, Jakarta Pusat.

Dalam pledoi atau nota pembelaan Robin yang telah disampaikan itu. Ia, berharap majelis hakim dapat mengabulkan justice collaborator (JC) yang diajukannya.

Ancaman Eks Penyidik KPK Robin ke Wakil Ketua KPK Lili Pintauli: Dia Harus Masuk Penjara

Robin pun menyatakan, kesiapannya membongkar peran Lili dan Advokat bernama Arief Aceh yang direkomendasikan Lili untuk dapat membantu perkara korupsi eks Wali Kota Tanjungbalai M Syahrial.

Apalagi, nama Lili sering disebut dalam persidangan perkara Robin Pattuju terkait suap penanganan perkara M. Syahrial terkait kasus jual beli jabatan. Dimana Lili juga didalam sidang juga disebut berkomunikasi dengan Syahrial.

Robin menyebut advokat bernama Arief Aceh direkomendasi Lili untuk membantu perkara Syahrial. Dimana nama Arief Aceh kini muncul setelah Lili menjadi pimpinan KPK.

“Yang saya tahu Arief Aceh itu ya pengacara. Pengacara yang beracara di KPK semenjak bu Lili Pintauli menjabat sebagai wakil ketua kpk, sebelumnya setahu saya belum ada(nama Arief Aceh),” katanya.

Dalam pembacaan surat tuntutan, Jaksa KPK menuntut 12 tahun penjara terhadap Stepanus Robin. Robin juga harus membayar denda sebesar Rp500 juta subsider enam bulan kurungan.

Terdakwa Robin juga mendapatkan pidana tambahan berupa membayar uang pengganti sebesar Rp2.3 Miliar. Bila tak dibayarkan paling lambat satu bulan setelah putusan berkekuatan hukum tetap atau inkrah. Maka, Robin akan ditambah masa penahanan selama dua tahun penjara.

Dalam dakwaan Jaksa KPK, Stepanus menerima suap mencapai Rp 11.025.077.000,00 dan 36 ribu USD. Stepanus dalam mengurus perkara sejumlah pihak dibantu oleh Advokat Maskur Husein yang kini juga sudah menjadi terdakwa.

Sejumlah uang suap yang diterima Stepanus diantaranya yakni dari, Wali Kota Tanjungbalai nonaktif M Syahrial mencapai Rp 1,65 miliar.

Kemudian, dari Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin dan Aliza Gunado sejumlah Rp3.009.887.000,00 dan USD 36 Ribu.

Selanjutnya, dari terpidana eks Wali Kota Cimahi Ajay M Priatna sebesar Rp 507.390.000,00. Kemudian dari Usman Efendi sebesar Rp 525 juta serta terpidana korupsi eks Bupati Kutai Kartanegara Rita Widyasari sebesar Rp 5.197.800.000,00. (suara.com)