Ban Mobil Pecah Usai Gilas Lubang di Tol, Jangan Panik

Tips & Trik1784 x Dibaca

Jakarta, Karosatuklik.com – Insiden ban pecah usai melibas lubang di jalan tol Cikampek ramai dibicarakan di salah satu akun grup media sosial Facebook.

Dalam video berdurasi singkat itu menampilkan pengguna jalan mengeluhkan ban dan pelek mobilnya pecah karena menghantam jalan berlubang yang dilalui.
Perekam video menyebut mobil yang menjadi korban sekitar 20 unit mobil. Dalam postingan tersebut kejadian terjadi pada ruas Jakarta- Cikampek KM 39 arah Jakarta.

Pecah ban di jalan tol menjadi momok mengerikan, terlebih ketika mobil sedang berkecepatan tinggi.

Dampaknya bisa lebih fatal ketika mobil berkecepatan tinggi tiba-tiba menghantam lubang dan terjadi pecah ban.

Dalam kondisi itu mobil potensi sulit dikendalikan dan bergerak ke kiri dan kanan tanpa bisa dikendalikan.

Dalam situasi itu, Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana mengatakan pengemudi mobil yang mengalami insiden seperti itu bisa melakukan beberapa tindakan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

tarif-integrasi-tol-japek-i-dan-ii-1_169

Bila tiba-tiba ban pecah usai menghantam lubang kemudian merusak pengendalian, menurutnya pengemudi sebaiknya tidak merespons dengan menginjak satu pedal kopling, rem, atau gas.

Menurut Sony ketika ban mendadak kehilangan tekanan udara akan ada efek yang menyebabkan kemudi tidak stabil. Untuk itu pengemudi disarankan tetap tenang, memegang kemudi dengan kuat sembaru berusaha menjaga tetap berada di jalurnya.

Dalam situasi itu pengemudi diminta untuk melihat sekitar mobil dan menepi ke bahu jalan.

“Ikuti saja mobilnya melaju sampai melambat sendiri sambil perhatikan sekeliling untuk menjaga jarak kemudian menepi di tempat aman. Jangan pernah injak pedal apalagi ngerem mendadak kemudian pedalnya dilepas, itu efeknya mobil bisa terbalik,” kata Sony.

Pengemudi juga sebaiknya selalu memperhatikan batas kecepatan mobil. Efek ban pecah di jalan tol bisa semakin sulit dikendalikan ketika mobil berkecepatan tinggi.

“Karena apa? Saat bermasalah pada roda seperti ban pecah atau apa, mobil masih mudah dikendalikan. Mobil mudah dikendalikan saat mengalami masalah pada ban saat kecepatan maksimal 55 km per jam. Itu dari pengalaman saya,” kata Sony.

Lebih lanjut, Sony mengimbau agar pengemudi selalu membiasakan diri mengecek kondisi tekanan udara pada ban sebagai langkah antisipatif. Kata Sony jangan membiarkan mobil melaju dengan ban kempis.

“Jadi harus sesuai dulu isi angin dengan standar dari APM,” ucap Sony.

Sony menambahkan pengemudi juga perlu mengistirahatkan mobil jika sedang melakukan perjalanan jauh.

Sama seperti manusia, kendaraan perlu jeda sebentar setelah bekerja keras terutama ban yang posisinya selalu bergesekan dengan permukaan jalan.

CNNIndonesia telah menghubungi Jasamarga Transjawa Tollroas Regional (JTT) selaku pengelola jalan tol itu untuk mengkonfirmasi kejadian tersebut, namun sampai kini belum ada respons. (CNN)