Diduga Akibat Pembakaran Lahan, Alat Paling Vital Pendeteksi Kegempaan Gunung Api Sinabung ikut Terbakar

Karo1453 x Dibaca

Kabanjahe, Karosatuklik.com – Alat pemancar gelombang getaran ke alat seismik menuju Pos Pengamatan Gunung Api Sinabung Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Badan Geologi Kementerian ESDM Kabupaten Karo, terbakar.

Untuk status gunung api terlama erupsi di Sumatera ini, masih berada pada level II atau waspada.
Informasi yang didapat, alat pemancar yang dipasang di Badan Gunung Api Sinabung tersebut berlokasi di Stasiun Sigarang-garang, Desa Sigarang-garang, Kecamatan Namanteran, Kabupaten Karo.

Petugas pengamat Gunung Sinabung, Armen Putra mengatakan, alat tersebut terbakar pada Rabu (31/5/2023).

“Salah satu stasiun pengamatan Gunung Api Sinabung yang berada di lapangan terbakar pada tanggal 31 Mei 2023 akibat adanya pembakaran di perladangan di Desa Sigarang-garang Kecamatan Namanteran. Akibatnya, Stasiun ini tidak berfungsi untuk pengamatan kegempaan Gunung Api Sinabung tidak berfunfsi,” jelas Armen.
“Antara peralatan dengan yang di pos dan alat pendeteksi kegempaan itu tidak lagi terkoneksi seperti sebelum sebelumnya,” ungkapnya.

“Sementara, kita cek yang lain masih terkoneksi. Kita lihat yang di pos Sigarang-garang saja yang tidak terkoneksi,” ujar Armen menjawab Redaksi Karosatuklik.com, Kamis 1 Juni 2023.

Lanjut dia, akibat dari rusaknya alat tersebut, saat ini sistem dan aktivitas pengamatan kegempaan Gunung Sinabung sangat terganggu.

Petugas terpaksa memanfaatkan stasiun lainnya untuk melakukan pemantauan.

Untuk diketahui, guna memaksimalkan pemeriksaan aktivitas kegempaan di Gunung Sinabung, pihak Pos PGA menempatkan lima stasiun di yaitu di Desa Sigarang-garang, Lau Kawar, Desa Kebayaken, Desa Gamber, dan Desa Mardinding.

“Stasiun Sigarang-garang merupakan stasiun yang paling vital untuk mendeteksi aktivitas Sinabung,” ungkap Armen.

Pasalnya, kata Armen Putra, stasiun ini merupakan titik yang paling dekat dengan puncak Gunung Sinabung sehingga rekaman kegempaan terekam secara maksimal.

Armen mengatakan, pihaknya akan secepatnya mengajukan pengadaan alat tersebut.

Tinjau Lokasi Kebakaran

Mendapat informasi adanya pembakaran lahan hutan di Desa Sigarang Garang yang menyebabkan alat pendeteksi Gunung Sinabung terbakar Dansatgas Letkol Inf Benny Angga bersama Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD, Juspri Nadeak, Kapolsek Simpang Empat AKP Ridwan Harahap, Kepala Pemantau Vulkanologi Armen Putra dan Tim Inafis Polres Tanah Karo langsung turun dan tinjau kelokasi di Desa Sigarang Garang pada (01/6/2023).

Dimana dalam kebakaran tersebut salah satu alat paling vital pemantau aktifitas kegempaan Gunung Api Sinabung ikut terbakar sehingga tidak berfungsi lagi.

“Saya berharap kepada masyarakat supaya tidak membakar lahan secara sembarangan jika ingin membuka lahan untuk mau bercocok tanam apalagi pada saat ini terjadi musim kemarau di samping terjadi kebakaran hutan, kita juga bisa di pidana jika kedapatan telah membakar hutan,” tegas Dandim 0205 Tanah Karo, Letkol Inf.Benny Angga.

Erupsi Sejak Tahun 2010

Sekedar mengingatkan kembali, 11 tahun sudah Gunung Sinabung bangkit dari tidurnya.

Sejak meletus pertama kali 27 Agustus 2010, gunung ‘petarung’ di Kabupten Karo yang merupakan gunung tertinggi di Sumatera Utara ini terus menerus erupsi.

Berhenti 2 tahun, berlanjut lagi pada 15 September 2013, Sinabung kembali meletus pada Pukul 03.00 WIB menyebabkan 3.700 orang yang berada dalam radius 3 kilometer di sekitar gunung dievakuasi setelah sebelumnya 12 ribu jiwa warga dievakuasi ke kota Kabanjahe.

Lalu, letusan pada Februari 2014 menyebabkan 17 orang meninggal dunia di desa Bekerah, Gurukinayan dan erupsi pada 22 Mei 2016 menyebabkan 7 orang tewas di desa Gamber Kecamatan Simpang Empat dan banyak orang yang mengalami luka bakar saat terjadi luncuran awan panas.

Pada 2 Juni 2019 Gunung Sinabung kembali menyemburkan material vulkanik setinggi 7 Km. Dalam catatan Karosatuklik.com beberapa waktu terakhir, ini adalah erupsi yang paling tinggi.

Erupsi juga disertai luncuran awan panas 3,5 kilometer arah tenggara dan selatan 3 kilometer. Suara gemuruh terdengar sampai ke pos pengamatan Gunung Api Sinabung.

Tercatat sejak 2021, erupsi Sinabung mulai menurun seiring melandainya pandemi Covid-19. (R1)

Berita Terkait:

  1. Gunung Api Sinabung Masih Status Siaga, Masyarakat Diminta Tetap Waspada
  2. 127 Gunung Api Aktif di Indonesia, Salah Satu Sinabung
  3. Sama – sama Berstatus Siaga, Gunung Merapi dan Sinabung Pamer Lava Pijar
  4. 11 Tahun Letusan Erupsi Gunung Sinabung
  5. Terjadinya Danau Vulkanik Lau Kawar di Kaki Gunung Sinabung

Komentar