Gunung Anak Krakatau Masih Erupsi Hingga Selasa Siang

Nasional780 x Dibaca

Lampung Selatan, Karosatuklik.com – Gunung Anak Krakatau di perairan Selat Sunda, Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung, masih mengalami erupsi hingga Selasa siang dengan tinggi kolom abu teramati sekitar 1.000 meter dari puncak atau sekitar 1.157 meter di atas permukaan laut.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melaporkan bahwa erupsi terakhir terjadi pada Selasa siang (28/11/2023), pukul 13.21 WIB.

Erupsi itu terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 70 milimeter dan durasi lebih kurang 46 detik.

Kolom abu teramati berwarna kelabu hingga hitam dengan intensitas tebal condong ke arah timur laut.

Kepala Pos Pantau Gunung Anak Krakatau di Hargopancuran, Kecamatan Rajabasa, Lampung Selatan, Andi Suardi, mengatakan pemukiman terdekat dari Gunung Anak Krakatau terdapat di Pulau Sebesi yang berjarak 16,5 kilometer.

Andi mengimbau masyarakat dan nelayan untuk tidak mendekati kawasan Gunung Anak Krakatau pada radius 5 kilometer.

“Saat ini Gunung Anak Krakatau berada pada level III, siaga, dengan rekomendasi masyarakat, nelayan, pendaki gunung, tidak mendekati gunung dengan radius lima kilometer,” katanya.

Gunung anak Krakatau telah mengalami erupsi sebanyak 22 kali terhitung sejak 26 November 2023.

Gunung Anak Krakatau Meletus Luncurkan Abu Setinggi 1.000 Meter

Sebelumnya juga dikabarkan, Gunung Anak Krakatau di Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung, kembali meletus dengan meluncurkan abu vulkanik setinggi 1.000 meter dari puncak gunung api aktif tersebut.

Petugas Pos Pengamatan Gunung Anak Krakatau, Anggi Nuryo Saputro dalam laporan yang diterima di Jakarta, Selasa (28/11/2023), mengatakan erupsi itu terjadi pukul 06.29 WIB.

“Kolom abu teramati berwarna kelabu hingga hitam dengan intensitas tebal ke arah utara. Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 70 milimeter dan durasi 130 detik,” kata Anggi.

Gunung Anak Krakatau kini berada pada status level III atau siaga. Sejak 1 Januari hingga 28 November 2023, gunung api aktif itu tercatat meletus sebanyak 80 kali.

PVMBG merekomendasikan masyarakat untuk tidak mendekati Gunung Anak Krakatau atau beraktivitas dalam radius lima kilometer dari kawah aktif.

Sejak kelahiran Gunung Anak Krakatau pada Juni 1927 hingga saat ini, erupsi berulang kali terjadi, sehingga Gunung Anak Krakatau tumbuh semakin besar dan tinggi mencapai 157 meter di atas permukaan laut.

Karakter letusan Gunung Anak Krakatau berupa erupsi eksplosif dan erupsi efusif dengan waktu istirahat letusannya berkisar antara satu sampai enam tahun.

Erupsi-erupsi itu menghasilkan abu vulkanik dan lontaran lava pijar serta aliran lava yang perlahan membangun tubuh gunung api tersebut.

Pemukiman terdekat berada di Pulau Sibesi yang berjarak 16,5 kilometer dari Pulau Anak Krakatau. (Ant)

Baca Juga:

  1. Gunung Anak Krakatau Erupsi karena Gempa Lokal, Warga Diminta Jauhi Pantai Selat Sunda
  2. Erupsi Gunung Anak Krakatau Menurun, Penyeberangan Merak-Bakauheni Aman
  3. Gunung Merapi Luncurkan Awan Panas Guguran Sejauh 2 Km
  4. Sama – sama Berstatus Siaga, Gunung Merapi dan Sinabung Pamer Lava Pijar
  5. Pengelola Jip Wisata Merapi Antisipasi Potensi Cuaca Ekstrem

Komentar