Hadirnya Rafale dan KF-21 Boramae Taktik Strategi Manuver TNI AU Semakin Gesit dan Garang Jaga Ruang Udara Indonesia

Nasional1802 x Dibaca

Jakarta, Karosatuklik.com – Mimpi Indonesia memiliki jet tempur canggih sekelas Rafale dan KF-21 Boramae semakin kenyataan.

Indonesia pasti tak pernah terpikir dirinya bisa mempunyai KF-21 Boramae dan Rafale menjaga ruang udaranya.

Rafale dan KF-21 Boramae akan melanjutkan tongkat estafet pertahanan udara Indonesia dari Sukhoi serta F-16.

Hadirnya Rafale dan KF-21 Boramae di Indonesia akan menjalankan taktik strategi manuver.

Strategi manuver gampangnya ialah pertahanan yang mengandalkan mobilitas. Jadi tidak dogmatis sehingga alutsista bisa digeser kesana kemari.

“Saat ini sebagian besar negara termasuk negara-negara utama seperti Amerika Serikat, Inggris dan Australia tidak lagi mengandalkan benteng pertahanan, tidak lagi mengandalkan fortification, yang diandalkan adalah strategi manuver,” tutur Andi Widjajanto dikutip dari Lemhanas RI pada 17 Maret 2022.

Misalnya pengamanan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur. IKN lebih terancam dari serangan udara lawan.

“Kerawanan utama dari Ibu Kota baru, kalau dilihat dari topografinya adalah udara,” ujarnya.

Lemhanas RI mengukur potensi ancaman udara kepada IKN akan lewat Laut Sulawesi.

“Menyoroti topografi Ibu Kota Negara yang berada di Kalimantan Timur, Gubernur Lemhannas RI memandang kerawanan utama yang perlu diwaspadai adalah ruang udara.

Latar belakang hal tersebut adalah karena Laut Sulawesi relatif dapat dipantau melalui gelar pengawasan oleh TNI Angkatan Laut.

Kemudian ruang darat juga tidak dianggap menjadi ancaman utama karena konturnya yang berbukit sehingga tidak ideal untuk serbuan darat,” jelasnya.

Maka jangan heran bila aspek pertahanan laut dan udara diperkuat Indonesia.

Pembelian Rafale dan rencana produksi KF-21 Boramae untuk menutup celah ancaman ini.

Rafale atau unsur udara lainnya bisa melakukan berbagai macam metode pertahanan yang dibutuhkan.

Misal menetapkan Air Defence Identification System (ADIZ) di wilayah udara sekitar IKN.

“Mungkin perlu segera dirumuskan oleh TNI, terutama TNI Angkatan Udara model dirumuskan Air Defence Identification Zone atau Air Defence Identification System,” beber Andi.

Apakah KF-21 Boramae bisa memenuhi tuntutan Indonesia akan kemampuannya melindungi IKN?

Tentu bisa, Korea Selatan membuat KF-21 Boramae untuk penguasaan udara menekan Utara bila mencoba menyerang kembali.

Salah satu senjata untuk menegaskan penguasaan udaranya ialah saat KF-21 Boramae berhasil menembakkan rudal udara-ke-udara IRIS-T.

“Rudal udara-ke-udara inframerah jarak pendek IRIS-T telah berhasil ditembakkan dari pesawat tempur superioritas udara Korean Aerospace Industries (KAI) KF-21 Boramae, produsen rudal Diehl Defense, diumumkan pada 7 Juni 2023.

Uji coba penembakan yang sukses sebenarnya dilakukan pada 4 April, Diehl melaporkan, mencatat bahwa ini hanya 10 bulan setelah pesawat melakukan penerbangan pertamanya.

Dengan diperkenalkannya KF-21 Boramae ke dalam layanan Angkatan Udara Republik Korea (ROKAF) diharapkan mulai tahun 2026, IRIS-T telah dipilih sebagai rudal udara-ke-udara jarak pendek standar pesawat,” jelas European Security and Defence.

Proses uji coba, pembuatan prototipe KF-21 Boramae hingga lain sebagainya berhasil dicapai tepat waktu Korsel dan Indonesia.

Bahkan tahun depan KF-21 Boramae akan segera masuk lini produksi. Melihat hal ini, produsen Rafale, Prancis terkejut.

Apalagi Korsel dan Indonesia dihadapkan pada kerumitan pembuatan jet tempur KF-21 Boramae namun dapat diselesaikan.

“Jarang sekali program serumit pengembangan pesawat tempur baru tidak mengalami penundaan,” jelas media Prancis Meta Defense pada 28 Juni 2023.

Nantinya Rafale dan KF-21 Boramae akan terbang bersama mengamankan ruang udara Indonesia.(ZonaJakarta)

Berita Terkait:

  1. Trio Rafale, KF-21 Boramae dan F-15 Eagle II, Langkah Jitu Militer Indonesia
  2. Masa Depan KF-21 Boramae Makin Cerah, Uji Terbang Kedua Korean Falcon Tembus Ketinggian 15 Ribu Kaki
  3. Jokowi Tak Main-Main, Siapkan Jet Tempur RI ‘Siluman’ 2040
  4. Sederet Alutsista Canggih dan Modern akan Memperkuat TNI AU Setelah Rafale dan F-15 EX
  5. Calon Kandang Rafale di Skadron 14 TNI AU Bukan Pangkalan Udara Biasa, The Eagles Julukannya

Komentar