Melihat Jembatan Pulau Balang Menuju Ibukota Negara baru RI

Nasional2574 x Dibaca

Balikpapan, Karosatuklik.com – Jembatan Pulau Balang yang menghubungkan Kota Balikpapan dengan Pulau Balang di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.

Hal ini sekaligus menandai era baru kemajuan infrastruktur konektivitas di Pulau Kalimantan yang diyakini akan memudahkan mobilitas, dan mendorong terciptanya pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru.

Redaksi Karosatuklik.com memperoleh informasi dari Kementerian PUPR, Minggu sore (28/3/2021), tersambungnya Jembatan Pulau Balang merupakan hasil kerja keras tim serta dukungan dari seluruh pihak baik dari masyarakat maupun stakeholder.

Kesukseskan pembangunan jembatan yang digadang-gadang menjadi jembatan cable stayed dengan dek beton terpanjang di Indonesia, ini dibangun bersama oleh PT Hutama Karya (Persero) dengan PT Adhi Karya (Persero) Tbk, dan PT Bangun Tjipta Konstruksi.

Jembatan Pulau Balang lebar 22,4 meter mencakup 4 lajur dilengkapi trotoar di kiri dan kanan badan jalan diatas jembatan diyakini akan menjadi ikon baru ini dapat meningkatkan perekonomian di wilayah Gersik, Riko, Penajam Passer Utara, dan Tempadung.

Melihat Jembatan Pulau Balang Menuju Ibukota Negara baru RI

Jembatan menuju Ibukota Negara (IKN) baru itu sekaligus sebagai monumen pengingat hasil keringat dan pengorbanan anak bangsa yang telah berusaha keras dalam mewujudkan infrastruktur berteknologi tinggi.

Jembatan Pulau Balang menghubungkan Kota Balikpapan dengan Pulau Balang di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, akan dilengkapi dengan structural health monitoring system (SHMS).
Sistem untuk mengetahui kesehatan konstruksi jembatan ini berada di sebuah bangunan Pusat. Informasi Jembatan dibangun di Pulau Balang.

Indonesia baru memiliki empat SHMS yakni Jembatan Suramadu di Pulau Madura, Jembatan Soekarno di Manado, Jembatan Merah Putih di Ambon, dan Jembatan Musi IV di Palembang.

Jembatan Pulau Balang memiliki bentang utama 804 meter dengan jembatan pendekat 167 meter.

Proyek jembatan sepanjang 1,750 km itu, telah dikerjakan sejak 2015. Jembatan Pulau Balang terdiri atas bentang pendek 470 meter dengan anggaran Rp425 miliar dan bentang panjang 804 meter, dengan kebutuhan biaya sekitar Rp1,6 triliun yang akan menghubungkan Balikpapan dengan Kabupaten Penajam Paser Utara.

Sementara clearance dari permukaan air laut jembatan ini mencapai 28,4 meter.

Jembatan Pulau Balang telah di-groundbreaking oleh Presiden Joko Widodo. Peresmian proyek itu dilakukan pada 19 November 2015 silam.

Saat itu, ada beberapa proyek strategis yang diresmikan Presiden RI Jokowi, di antaranya groundbreaking bentang Panjang Jembatan Pulau Balang, groundbreaking pembangunan kereta api Borneo, groundbreaking National Marine Science and Technopark, groundbreaking Pelabuhan Benoa Taka di Kabupaten PPU serta groundbreaking proyek lanjutan Tol Balikpapan-Samarinda.

Dikutip dari situs Kementerian PUPR, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono sampaikan bahwa kehadiran Jembatan Pulau Balang akan memperlancar konektivitas antara Samarinda, Balikpapan dengan Ibu Kota Negara (IKN) baru di Kabupaten Penajam Paser Utara.

Pada tanggal 9 Maret 2021 kemarin telah dilakukan uji beban. Sebanyak 61 truk dengan berat masing-masing 25 Ton, dikerahkan untuk menguji struktur kekuatan Jembatan Pulau Balang.

Adapun uji beban sebagai langkah memenuhi standart dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kementerian PUPR).

Hal tersebut merupakan kewajiban bagi jembatan bentang panjang di Indonesia untuk mendapatkan sertifikat laik fungsi jembatan. (R1)