Menanti Dentuman Dinamit Denmark

Sepakbola, Sport1258 x Dibaca

Jakarta, Karosatuklik.com — Timnas Denmark mengincar Republik Ceko sebagai korban berikutnya di Euro 2020 (Euro 2021) saat kedua tim bertemu pada babak perempat final di Stadion Olimpiade Baku, Sabtu (3/7).
Saat ini Denmark sedang dalam situasi yang bagus usai menang dalam dua laga beruntun dengan masing-masing mencetak empat gol.

Kondisi serupa juga dimiliki Ceko. Keduanya merupakan tim yang tidak diunggulkan pada awal kejuaraan, namun bisa berbicara cukup banyak sejauh ini. Akan tetapi, momentum terbaik tetap ada pada tim asuhan Kasper Hjulmand.

Harus diakui keberhasilan Denmark hingga perempat final Euro 2020 tidak terlepas dari insiden Christian Eriksen yang mengalami henti jantung saat melawan Finlandia.

Peristiwa itu memberikan dorongan besar kepada skuad Denmark untuk mengukir prestasi tertinggi. Pasalnya, Eriksen sendiri memiliki kemungkinan meninggal jika terlambat mendapatkan pertolongan.

Setelah Eriksen sadar, Denmark masih ‘dipaksa’ bermain melanjutkan perlawanan Finlandia. Dalam kondisi terpaksa, Denmark manut dengan perintah UEFA, hingga akhirnya kalah 0-1 di laga pertama fase grup.

Sejak itu mental Tim Dinamit sudah tertekan dan jatuh sedalam-dalamnya. Di tengah musibah hampir kehilangan salah satu pemainnya, tetapi masih harus melanjutkan kompetisi.

Akan tetapi, dengan membawa semangat Eriksen dalam diri mereka, Denmark berupaya bangkit. Hanya saja upaya mereka gagal, Mikkel Damsgaard dan kawan-kawan kalah 1-2 dari Belgia pada laga kedua.

Menempati posisi juru kunci grup setelah dua kali kalah tidak membuat tim asuhan Hjulmand itu menyerah. Mereka tetap membusungkan dada melawan Rusia di laga pemungkas.

Lewat perubahan taktik jitu pelatih Hjulmand, Denmark bisa memberikan bukti. Denmark menang 4-1 atas Rusia dan lolos ke babak gugur secara dramatis.

Kesuksesan Denmark ke babak 16 besar lagi-lagi karena faktor Eriksen. Hjulmand yang tidak biasanya mengenakan perhiasan secara tiba-tiba memakai gelang khusus.

Usai menumbangkan Rusia, Hjulmand mengatakan gelang itu memiliki spirit Christian Eriksen di dalamnya.

Spirit yang membuat Denmark meletup dari yang nyaris tersingkir hingga membuat kejutan lolos secara dramatis.

Kejutan Denmark belum habis. Di babak 16 besar, giliran Wales dihajar 4-0. Menariknya, guncangan itu dihadirkan Denmark ketika mereka tidak diperkuat striker utama Yussuf Poulsen yang cedera minor.

Kasper Dolberg yang jadi pengganti Poulsen tidak canggung dengan panggung Euro 2020. Dua gol diberondong striker OGC Nice itu ke gawang Wales.

Ceko perlu waswas dengan penampilan Denmark sejauh ini, khususnya dalam dua pertandingan terakhir. Denmark kini lebih solid.

Mereka makin menyatu sejak dengan kompak membuat lingkaran melindungi Eriksen dari sorotan kamera jahil saat sedang mendapat pertolongan di lapangan.

Denmark kini tidak saja memiliki semangat yang menggebu-gebu. Mereka juga memiliki dorongan khusus lewat doa-doa dan harapan besar Christian Eriksen.

Jika itu belum cukup, pelatih Kasper Hjulmand sukses menghadirkan fleksibilitas dari permainan Denmark. Setelah gagal dengan skema 4-3-3 dalam dua laga awal, Hjulmand mengubah Denmark dengan formasi 3-4-3.

Ceko bukan tidak mungkin jadi makanan empuk bagi Denmark. Pasalnya, tim asuhan Jaroslav Silhavy itu memiliki skema bermain 4-2-3-1, formasi yang sama dengan Wales di babak 16 besar, yang dibungkam Denmark 0-4.

Ceko memang bukan Wales. Tapi Ceko juga memiliki celah dari permainan mereka yang banyak mengandalkan serangan kedua sayap.

Sejauh ini performa dua wingback Denmark terbukti lebih efektif memanfaatkan kelengahan di pertahanan bagian luar tim lawan.

Bahkan wingback Denmark bisa berganti posisi guna menciptakan variasi lain dalam menyerang. Itu sudah dibuktikan dengan Joakim Maehle yang dimainkan sebagai wingback kiri, namun bisa mencetak gol ke gawang Wales dari sisi kanan.

Lewat segala kebangkitan yang dimiliki Denmark setelah peristiwa Christian Eriksen pada awal turnamen, mereka bisa menjadikan Ceko sebagai korban berikutnya di babak perempat final Euro 2020 nanti. (R1/cnnindonesia.com)