Musa Rajekshah Apresiasi UKM yang Menyajikan Inovasi Makanan Kuliner Sumut

Deli Serdang, Sumut1582 x Dibaca

Deli Serdang, Karosatuklik.com – Wakil Gubernrnur (Wagub) Sumatera Utara, Musa Rajekshah mengapresiasi kehadiran Usaha Kecil Menengah (UKM) yang menyajikan penganan dalam berbagai produk. Karena itu Wagub meminta dinas terkait melakukan pembinaan dan pengembangan bagi industri rumah tangga (IRT) tersebut dari segi kemasannya.

Hal itu disampaikan Wagub saat mengunjungi IRT Medan Crispy 22 (MC22) milik Koad Chamdi, di Jalan Anugerah VII, Komplek Perumahan Cemara Abadi, Desa Sampali, Kecamatan Percut Seituan, Senin (28/6/2021).

Turut mendampingi Kepala Dinas Koperasi dan UKM Suherman, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Riadil Akhir Lubis serta perwakilan PT Bank Sumut.

Dalam kunjungan tersebut, Wagub sempat melihat beberapa produk yang dihasilkan oleh MC22 maupun yang dikemas, baik menggunakan alat khusus yang mampu mensterilisasi makanan cepat saji sehingga mampu bertahan lama.

Di antaranya, Rendang Kepah, Kerang, Daging, Jamur, Sambal berbagai rasa, Bawang Goreng berbagai varian, dan lainnya, bahkan hingga menembus pasar ekspor.

“Melihat ini saya merasa pemerintah harus hadir dan ikut membatu mendorong pengembangan UKM seperti ini. Bahkan Pak Koad ini juga bersedia menjadi mentor untuk produk unggulan dari berbagai daerah. Apalagi kita kan banyak produk unggulan masing-masing kabupaten/kota,” ujar Musa Rajekshah kepada wartawan.

Kekuatan dari segi kemasan agar sebuah produk bisa tahan lama, menurut Wagub, adalah satu faktor penting dalam upaya pengembangan produksi makanan olahan yang siap saji dan memiliki citarasa tinggi. Sesuai kebutuhan perkembangan zaman, sesuatu yang praktis dan tahan lama sangat diminati oleh masyarakat, terutama pada industri pariwisata.

“Nanti Dinas Koperasi dan Dinas Perindag kita (Sumut) akan menindaklanjutinya. Pemprov bergandengan tangan dengan Pemkab/Pemko untuk mendorong UKM unggulan di daerahnya bisa maju. Mendorong pemasaran, seperti produk lokal di pasar (swalayan) modern dengan standar kualitas yang baik.

Saya kira pengusaha juga akan bersedia menerima produk lokal. Intinya adalah bagaimana kita bisa memperkuat kemasan, seperti ini,” sebut Musa Rajekshah yang akrab disapa Ijeck ini sambil menunjukkan makanan kemasan hasil produksi MC22.

Senada dengan itu, Kepala Dinas Koperasi dan UKM Sumut Suherman menjelaskan bahwa pihaknya akan membuat semacam klaster di beberapa daerah dalam hal pengembangan produk makanan olahan yang khas. Untuk selanjutnya akan dilakukan perluasan ke kabupaten/kota yang lain.

“Jadi untuk pengembangan produksi UKM ini, bagaimana barang yang dibutuhkan pasar bisa dipenuhi oleh para pelaku usaha. Untuk itu, harus ada kolaborasi antara UKM dalam wadah koperasi guna memperluas pasar. Jadi semua terintegrasi, semua terlibat. Sehingga ada penguatan lembaga di dalamnya,” jelas Suherman, didampingi Kabid Kelembagaan Dinas Koperasi dan UKM Sumut Unggul Sitanggang.

Sementara pemilik UKM MC22, Koad Chamdi menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas kehadiran serta perhatian Wagub Sumut untuk melihat produksi rumahan yang ia jalankan bersama dengan belasan ibu rumah tangga.

Apalagi tidak sekadar hadir, dorongan untuk penguatan produk khususnya kemasan, memberikan motivasi baginya dalam hal memperkuat industri makanan olahan tersebut.

“Saya sangat senang dan berterima kasih atas kedatangan beliau (Wagub). Jadi bisa melihat ada UKM yang punya potensi luar biasa untuk dikembangkan. Mudah-mudahan ini bisa dikembangkan dengan bantuan pemerintah, bagaimana membentuk klaster lain untuk satu daerah tertentu, agar lebih mudah dideteksi,” sebut Koad.

Menurutnya, bagaimana produk bisa diterima oleh konsumen ada beberapa hal seperti kualitas (citarasa), harga terjangkau, mudah didapat serta memiliki kemasan yang baik.

Namun untuk menjadikan itu, perlu alat produksi yang memadai seperti alat masak, sampai pengemasan yang bisa membuatnya tahan lama. Hal itu juga memungkinkan jika pemerintah membantu membangun rumah produksi.

“Sehingga semua produksi UKM itu bisa dikumpul di sana (rumah produksi). Jika ada orang datang, apalagi wisatawan, bisa mendapatkan produk kuliner unggulan dari Sumut. Seringkali kita banyak membuat, tetapi menjalankannya kurang serius dan tidak kreatif. Makanya ke depan, saya berharap itu bisa diperbaiki. Mulai dari perbaikan produk hingga pemasaran yang aktif,” pungkasnya. (R1)