Jakarta, Karosatuklik.com – Penyidikan Polda Metro Jaya yang dibackup dengan Bareskrim Polri terkait kebakaran Lapas Kelas I Tangerang, Banten, mulai mengarah ke penetapan tersangka. Penyidik sudah mengantongi potensial suspek terkait peristiwa itu.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri Brigjen Rusdi Hartono mengungkapkan, potensial suspek atau calon tersangka itu berdasarkan proses penyidikan sebagaimana dalam Pasal 359 KUHP.
“Pada pasal 359 KUHP yaitu adanya kelalaian sehingga mengakibatkan orang meninggal dunia, penyidik menilai sudah ada potensial suspek,” kata Rusdi dalam jumpa pers di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa (14/9/2021).
Untuk diketahui, Pasal 359 KUHP berbunyi “Barang siapa karena kesalahannya (kealpaannya) menyebabkan orang lain mati, diancam dengan pidana penjara paling lama lima tahun atau pidana kurungan paling lama satu tahun.
Kendati begitu, Rusdi belum bisa memaparkan lebih dalam potensial suspek tersebut. Mengingat, saat ini aparat masih terus melakukan penyidikan.
Menurut Rusdi, sejauh ini, penyidik Polda Metro Jaya dan Bareskrim Polri sudah melakukan pemeriksaan terhadap 25 orang saksi terkait dengan peristiwa si amuk jago merah tersebut.
“Sekali lagi untuk Pasal 359 KUHP potensial suspek sudah ada, sekarang penyidik masih bekerja untuk menuntaskan kasus ini,” ujar Rusdi.
Diketahui, kebakaran hebat melanda Lapas Kelas I Tangerang, sekira pukul 01.50 WIB, Rabu 8 September 2021. Sebanyak 44 orang menjadi korban tewas akibat kebakaran tersebut. Sementara, 81 orang mengalami luka-luka, diantaranya 73 luka ringan dan delapan luka berat.
Pihak terkait memutuskan bahwa, 41 jenazah yang tewas dilakukan proses identifikasi di Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati, Jakarta Timur. Pihak RS pun mendirikan posko Ante Mortem, agar pihak keluarga bisa memberikan data guna mempercepat proses pencocokan identitas.
Amuk si jago merah sendiri muncul lantaran diduga terjadinya korsleting listrik. Lapas Kelas I Tangerang berisikan 2.072 orang. Lokasi yang terbakar berada di Blok C yang dihuni oleh 122 orang. (iNews.id)