Resmikan Laboratorium PCR RSUD Kabanjahe, Bupati Karo : Hanya 55 Menit

Karo, Kesehatan1091 x Dibaca

Kabanjahe, Karosatuklik.com – Laboratorium Polymerease Chain Reaction (PCR) milik RSUD Kabanjahe, resmi di operasikan. Peresmian laboratorium Tes Swab Covid-19 itu dilakukan langsung Bupati Karo Terkelin Brahmana, SH, MH, Rabu siang (20/1/2021), setelah sebelumnya melaunching Mobile Combat PCR.

Bupati Terkelin Brahmana dalam sambutannya mengungkapkan rasa syukur dan bangga karena rumah sakit umum daerah (RSUD) Kabanjahe telah mampu menghadirkan peralatan dan perlengkapan laboratorium Biologi Molekuler yang selama ini ditunggu-tunggu dan dibutuhkan daerah ini.

Turut hadir, Wakil Bupati karo Cory Sriwaty Sebayang, Kapolres Tanah Karo AKBP Yustinus Setyo Indriono, Sik, Dandim 0205/TK Letkol Kav Yuli Eko Hadyanto, Kajari Karo Denny Ahmad, SH, MH, Kepala Dinas Kesehatan drg Irna Safrina Meliala, Mkes, Direktur RSUD dr Arjuna Wijaya SpP dan Kabag Humas dan Protokol Setdakab Karo, Frans Leonardo Surbakti, STTP.

Laboratorium PCR RSUD Kabanjahe

Penanganan Covid-19 Lebih Maksimal

Menurut Bupati Karo, dengan mulai beroperasinya laboratorium PCR tersebut, maka penanganan Covid-19 akan lebih maksimal serta sangat membantu Pemerintah Kabupaten Karo dalam mempercepat proses identifikasi kasus suspek, probable maupun hasil pengetesan pada kontak erat kasus konfirmasi positif Covid-19.

Karena selama ini, kata Terkelin Brahmana, pemeriksaan swab dari pasien terduga Covid-19 di Kabupaten Karo masih harus dikirim ke RSU Medan atau ke laboratorium milik swasta di Medan memerlukan waktu lama dan biaya cukup besar.

Dengan diresmikannya Laboratorium Biologi Molekuler ini, Terkelin Brahmana berharap, bisa mempercepat tracing penyebaran Covid-19. Serta meningkatkan kinerja, dan dengan cepat mendiagnosa Covid-19.

Upaya secara medis harus lebih dimaksimalkan, dengan peralatan dan sebagainya. Tak hanya itu, pihaknya pun berharap agar masyarakat tetap punya kesadaran, untuk mematuhi protokol kesehatan Covid-19, harap Bupati Karo.

Sebagai rumah sakit rujukan, sambung Terkelin Brahmana, ada kemungkinan laboratorium PCR di RSUD Kabanjahe akan memeriksa sampel dari daerah lain. “Untuk itu, bupati meminta kepada Dirut RSU untuk terus mengembangkan sumber daya analis dan hal lainnya,” imbuhnya.

“Dengan adanya laboratorium ini, pemeriksaan terkait virus corona jadi efektif dan lebih cepat, sehingga akan sangat membantu kita dalam mengambil langkah-langkah terkait penanganannya,” ujar Bupati.

Terkelin Brahmana Resmikan Laboratorium PCR RSUD Kabanjahe

Bupati Apresiasi TP4D

Namun demikian, Bupati Karo mengingatkan, pada umumnya pengadaan barang sangat gampang, namun terkendala dalam pemeliharaan rutin terhadap benda tersebut, hal ini jangan pernah terjadi, ketika pengoperasian laboratorium tidak dirawat akan rusak, ujungnya alasan tidak ada dana pemeliharaan. Alasan ini kerap terjadi, hal ini tidak perlu terjadi, kata Bupati.

Dilain sisi, kita perlu akuntabel dan transparan, sebab kita tidak mau bencana sosial menjadi bencana hukum. “Untuk itu saya sangat berterimakasih kepada bapak Kajari yang sejak awal ikut sebagai tim pendampingan TP4D, sudah melakukan pengawasan secara ketat,” ujarnya.

Cepat dan Akurat

Sementara Kepala Dinas Kesehatan drg Irna Safrina Meliala di dampingi Direktur RSUD dr Arjuna Wijaya SpP dalam laporannya mengungkapkan metode yang dianjurkan adalah metode deteksi Molekuler/NAAT.

Oleh karenanya, diperlukan percepatan dalam upaya pencegahan dan pengendalian Covid-19, khususnya diagnosis laboratorium dengan metode RT-PCR yang cepat dan akurat sebagai bahan pengambil tindakan medis dan contact tracing dalam memutus mata rantai, maka dibutuhkan ruangan laboratorium PCR, tuturnya.

Hanya 55 Menit dan Biaya PCR Lab RSUD Kabanjahe Rp900.000/Pasien

Disebutkan Irna, pengadaan barang laboratorium PCR RSUD dan kelengkapannya bersumber dari dana DID P-APBD. Laboratorium ini akan dioperasikan setelah akun terkoneksi atau tersambung ke Kementerian Kesehatan RI.

“Sedangkan untuk biaya pemeriksaan sesuai Surat Edaran Kemenkes, tarifnya sebesar Rp900.000 untuk satu pasien,” paparnya.

Bagi setiap orang yang ingin melakukan perjalanan lewat udara dan jalur lain yang membutuhkan swab antigen, pihak RSUD sudah dapat melayani permintaan masyarakat tersebut.

“Lebih efisien masyarakat tidak usah repot lagi menunggu hasilnya lama keluar, cukup dengan 55 menit hasilnya sudah dapat diketahui. Artinya, dalam waktu singkat proses pengambilan sampel hingga kesimpulan hasil uji swab dapat diketahui,” katanya.

Untuk itu, keberadaan laboratorium ini mudah-mudahan dapat menjangkau daerah Kotacane, Sidikalang, dan Pakpak Bharat guna pemeriksaan cepat dan akurat.

Apalagi RSUD Kabanjahe sebagai rumah sakit rujukan yang seyogianya wajib memiliki ruangan laboratorium, kata Irna diamini Arjuna. (R1)