Tingkatkan Hasil Pertanian dan Peternakan, Bupati Karo Temui Dua Deputi dan Eks Menteri MS Kaban di Jakarta

Karo1054 x Dibaca

Jakarta, Karosatuklik.com – Bupati Karo Cory Sriwaty Sebayang datangi Deputi Bidang Usaha Kemenkop UKM, Dr. Yulius, M.A, dalam rangka peningkatan mutu hasil panen jagung melalui pengolahan Dryer, Senin (15/05/23) di Jakarta.

Turut mendampingi Bupati, Kepala Bappedalitbang Ir.Nasib Sianturi, Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Hendrik Philemon Tarigan AP.MSi, Kepala Dinas Pertanian Ir.Metehsa Purba.

Deputi Bidang Usaha Kemenkop UKM, Yulius, dalam rangka penguatan ekosistem pangan dan penguatan pangan nasional, Pemerintah terus mencari solusi untuk meningkatkan produksi jagung guna memenuhi kebutuhan jagung dalam negeri, sekaligus juga untuk memenuhi permintaan pasar ekspor.

Pemerintah telah menyiapkan kebijakan terkait percepatan pengembangan jagung dengan menetapkan strategi pengembangan jagung menuju swasembada berkelanjutan melalui Roadmap Jagung 2022-2024.

“Saat ini, beberapa negara pengekspor jagung menerapkan pembatasan ekspor guna memprioritaskan pemenuhan kebutuhan dalam negerinya. Termasuk Indonesia,” ucapnya.

Dalam kesempatan tersebut, Yulius juga menyampaikan beberapa kebijakan dan program Pemerintah dalam upaya meningkatkan produksi jagung nasional, diantaranya dengan memenuhi kebutuhan Alsintan untuk percepatan olah tanah, tanam dan panen, pasca panen (perontokan, pengeringan). Selain itu juga dengan penyediaan Silo dan Dryer di Sentra Produsen, atau penyediaan Mobile Dryer untuk menjangkau wilayah remote dan tersebar.

Sementara, Bupati Cory Sriwaty Sebayang mengatakan, pertanian dan peternakan adalah sektor yang memberi solusi kongkrit bagi tumbuh kembangnya sebuah ekonomi.

“Kontribusi keduanya bahkan terbukti menjadi kunci utama bagi bangsa Indonesia dalam menghadapi krisis dunia. Untuk itu, Bupati Karo Cory Sriwaty Sebayang mengharapkan Deputi Bidang Usaha Kemenkop UKM ikut membantu pertanian jagung Kabupaten Karo yang merupakan pengjasil jagung terbesar dan terbaik di Sumatera Utara,” katanya.

Salah satu upaya dan usulan kita kepada Deputi Bidang Usaha UKM Kwmenkop RI adalah alat pengolaham pengering (Drayer) jagung bertelhnologi tinggi, supaya hasil pertanian kita kian meningkat dan lebih berkwalitas.

“Dengan adanya alat pengolahan pengering jagung dengan tekhnologi drayer, diharapkan tingkat kesejahtetaan petani jagung di Kabupaten Karo akan semakin meningkat,” ujar Bupati.

Seperti diketahui, Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Propinsi Sumatera Utara menargetkan produksi jagung tahun 2022 sebesar1.877.795 ton dengan target luas panen 291.309 hektare.

Demikian Plt Kepala Dinas Tananan Pangan dan Hortikultura Sumut Bahruddin Siregar melalui Kepala Sub Bagian Program, Akuntabilitas, dan Informasi Publik Yuspahri Perangin-angin, Kamis (20/1/2022) lalu.

Disebutnya, selama tahun 2021 produksi jagung Sumut sebanyak 1.701.235 ton, sedangkan kebutuhan sebesar 1.664.526 ton.
Produksi jagung dari Kabupaten Karo tahun 2021 sebesar 762.011 ton atau sebesar 44,79% terhadap produksi Sumut.

Sedangkan sentra produksi lainnya yakni Dairi 275.123 ton, Simalungun 181.971 ton, Tapanuli Utara 92.600 ton, Humbang hasundutan 90.576 ton, Deli serdang 89.393 ton dan Langkat 60.621 ton.

Kabupaten Tanah Karo penyumbang terbesar komoditas jagung di Sumatera Utara (Sumut). Petani jagung yang tersebar di enam kecamatan yakni Lau Baleng, Mardinding, Juhar, Munthe, Kutah Buluh dan Barus Jahe memiliki luas lahan 92.000 hektare.

Rata-rata produksi jagung 6,36 ton per hektare. Produksi jagung Sumut, katanya paling tinggi untuk kebutuhan pakan ternak. Sedangkan petani menjual jagung melalui pedagang pengumpul. Produksi tertinggi jagung di Sumut masih didominasi Kabupaten Karo.

Umumnya petani bergairah menanam jagung karena harganya cukup baik dan rasanya manis.

Disebutnya, jagung lokal Sumut rasanya manis. Antusias petani cukup tinggi menanam jagung sebab harganya menjanjikan. Masa panen tiga sampai empat bulan. “Jagung produksi Sumut semuanya lokal, tidak ada impor,” ucapnya.

Kebutuhan jagung di Sumatera Utara rata-rata 1,38 juta ton hingga 1,4 juta ton per tahun.

Pada hari yang sama sekitar pukul 12.00 WIB, Bupati Karo juga bertemu dengan mantan Menteri Kehutanan, MS Kaban terkait dengan rencana dukungan untuk Pembangunan Kabupaten Karo.

Kegiatan diakhiri pertemuan Bupati dengan Dr. Vivi Yulaswati Deputi Maritim dan SDA Bappenas dengan paparan potensi dan harapan bantuan pusat untuk pengembangan Penggembalaan umum Nodi. (R1)

Berita Terkait:

  1. Rapat Koordinasi Stabilisasi Harga Jagung di Pemprovsu, Ini Permintaan Bupati Karo
  2. Bupati Karo “Panen Raya Jagung Nusantara” Serentak se Indonesia
  3. Kabupaten Karo Sentra Produksi Terbesar Jagung di Sumatera Utara, Namun Petani Sering Tak Berdaya
  4. Badan Pangan Nasional Siapkan Penguatan Tata Kelola Jagung
  5. Setiap Musim Tanam Petani Jagung Kesulitan Mendapatkan Pupuk Subsidi, Ketua DPRD Karo: Pemkab Karo Jangan Diam!

Komentar